Senin, 14 Maret 2016

Proposal Skripsi BAB III PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI ..........


BAB III
METODE PENELITIAN

3.1  Jenis dan Pendekatan Penelitian
       Penelitian ini merupakan penelitian tindakan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas. Penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif kualitatif, sebab menggambarkan bagaimana suatu teknik pembelajaran diterapkan dan bagamana hasil angka yang akan diperoleh sesuai dengan acuan yang ditetapkan. Penelitian ini dimaksudkan untuk meneliti penerapan metode Think Pair and Share dengan bantuan media gambar berseri untuk meningkatkan keterampilan siswa dalam menuliskan karangan dalam bentuk narasi.
       Bog dan Taylor (dalam Moleong, 2006:4) menjelaskan bahwa “metodologi kualitatif  sebagai  prosedur  penelitian  yang menghasilkan  data  deskriptif  berupa kata-kata  tertulis  atau  lisan  dari  orang-orang  dan  perilaku  yang  dapat  diamati”. Sedangkan penelitian tindakan kelas (PTK) oleh Arikunto (2006:91) adalah suatu pencermatan  terhadap kegiatan yang  sengaja dimunculkan, dan  terjadi di  sebuah kelas.  Secara  sistematis  penelitian  tindakan  kelas  (PTK)  mempunyai  tujuan memperbaiki atau meningkatkan kualitas proses belajar mengajar dan hasil belajar dengan  melakukan  tindakan  tertentu.  Peneliti  melalui  penelitian  tindakan  kelas (PTK), terlibat secara langsung dalam proses penelitiaan mulai awal hingga akhir penelitian.  Penelitian  tindakan  kelas  (PTK)  ini  dilaksanakan  dalam  beberapa siklus  tindakan hingga mencapai hasil  yang diinginkan.

3.2  Lokasi, dan Waktu Penelitian
1.      Lokasi Penelitian
       Lokasi penelitian merupakan tempat penerapan dalam melakasanakan penelitian untuk memperoleh data yang diinginkan dengan penggunaan metode TPS pada siswa kelas 3 yang bertempat di SDN 03 Suruhwadang dengan lokasi berada pada Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar.


2.      Waktu Penelitian
       Waktu penelitian merupakan waktu dimana akan dilakukan penerapan metode TPS pada siswa kelas 3 SDN 03 Suruhwadang. Waktu pelaksanaan berkisar bulan Mei, dan lama tindakan penelitian yang direncanakan dilaksanakan ± selama 1 bulan untuk 2-3 kali putaran.

3.3  Subyek Penelitian
       Subyek penelitian yaitu para siswa-siswi dan guru kelas III SDN 03 Suruhwadang Semester II tahun pembelajaran 2012/2013 dengan jumlah seluruh siswa sebanyak 17 yaitu 6 perempuan dan 11 laki-laki. Mata pelajaran Bahasa Indonesia pada pokok bahasan Menulis karangan sederhana berdasarkan gambar seri menggunakan pilihan kata dan kalimat yang tepat.

3.4    Prosedur Penelitian
       Sesuai dengan jenis penelitian yang dipilih, yaitu penelitian tindakan, maka dalam penelitian ini menggunakan model penelitian tindakan dari Kurt Lewin. Dalam model penelitian Kurt Lewin mejelaskam bahwa ada 4 hal yang harus dilakukan dalam proses penelitian tindakan yakni perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi.

      Perencanaan
 

                  Refleksi                                      Tindakan
                                                                       
                                                  Observasi
       Model diatas merupakan model yang digunakan dalam tindakan penelitian yang akan dilaksanakan, dan penjelasannya adalah sebagai berikut:
1.    Perencanaan, yaitu merupakan proses menentukan program perbaikan yang berangkat dari suatu ide gagasan.
Tahap Perencanaan:
1)        Pembuatan RPP dengan berbagai kelengkapan yang terdapat pada komponennya;
2)        Penyiapan media;
3)        Pembutan lembar kerja.
       Dalam perencanaan kegiatan penelitian yang akan dilaksanakan, terdapat beberapa peran penelitian diantaranya adalah:
1)    Peran Peneliti: Pelaku Tindakan;
2)    Peran Guru: Membantu Peneliti dalam melakukan tindakan.

2.    Tindakan, yaitu perlakuan yang dilaksanakan oleh peneliti sesuai dengan perencanaan yang telah disusun.
Tahap Tindakan:
1)   Pelaksanaan tindakan dilakukan di dalam kelas;
2)   Peneliti dibantu oleh guru memberikan penjelasan materi;
3)   Memberikan tugas untuk mengarang dan lembar kerja siswa sebagai prosedur dalam pengerjaan tugas.
4)   Dalam pelaksanaan tugasnya siswa mendapat perlakuan yang berbeda pada setiap langkah pengerjaannya, sesuai dengan langkah-langkah metode yang digunakan yaitu Think Pair and Share. Adapun tahap-tahap tersebut adalah:
a.       Tahap pertama, siswa mengarang secara individu tanpa ada bantuan sedikitpun dari temannya, tahap ini disebut dengan Think;
b.      Tahap kedua, siswa mengarang dengan cara berpasang-pasangan, pada tahap kedua ini disebut dengan Pair;
c.       Tahap ketiga, hasil mengarang siswa diShare kepada kelompok lainnya.

3.    Observasi, yaitu pengamatan yang dilakukan untuk mengetahui efektifitas tindakan atau pengumpulan informasi tentang berbagai kelemahan atau kekurangan tindakan yang telah dilakukan.
Tahap Observasi:
1)      Pemberian perlakuan kepada siswa, dalam pelaksanaan guru yang pengambilan tindakan.
2)      Mengamati kegiatan dikelas, ketika dilakukan tindakan.
3)      Mengumpulkan informasi atas kegiatan yang dilakukan.

4.    Refleksi, kegiatan analisis tentang hasil observasi hingga memunculkan program atau perencanaan baru.
Tahap Refleksi:
1)   Menganalisis hasil pengamatan, yang dilakukan oleh guru dan peneliti.
2)   Mengolah hasil tes yang diberikan, untuk dilakukan perencanaan yang selanjutnya.
       Dalam kegiatan penelitian yang akan dilakukan, akan menggambarkan berbagai siklus suatu tindakan, dan siklus tersebut tersusun sebagai berikut:
 

Studi Pendahuluan
 
                              








 



Observasi 1
 
                                                                                                    Siklus 1









 









                                                                                                          Siklus 2








 











                                                                                                Siklus 3



 




      Dilihat dari bagan diatas dapat dirumuskan beberapa siklus yang akan dilakasanakan pada saat penelitian, adapun rincian siklus tersebut yaitu;
Rancangan Siklus 1:
1.        Pelaksanaan tindakan pada perencanaan pertama, yang sudah disusun segala instrumen dan perangkat pembelajaran yang akan digunakan dalam penelitian.
2.        Melakukan pengamatan selama tindakan berlangsung sesuai dengan instrumen penelitian.
3.        Melakukan refleksi, yaitu kegiatan untuk mengkaji dan menganalisis proses kegiatan. Sehingga menemukan permasalahan baru sebagai kajian informasi efek yang ditimbulkan dari tindakan yang diberikan.
Rancangan Siklus 2:
1.      Perencanaan siklus yang kedua, untuk diterapkan pada tindakan yang selanjutnya. Dengan metode dan perlakuan yang sama seperti pada siklus yang pertama.
Rancangan Siklus 3:
1.      Siklus ketiga merupakan siklus tambahan untuk memperoleh data yang diinginkan, jika pada siklus yang kedua masih belum dapat memperoleh data yang maksimal. Pada siklus ketiga ini masih menggunakan pada perencanaan siklus yang pertama ataupun yang kedua.

3.5    Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari :
1.      Silabus
        Silabus adalah Seperangkat rencana dan pengaturan tentang kegiatan pembelajaran pengelolaan kelas, serta penilaian hasil belajar. Silabus yang digunakan yaitu silabus kelas 3 Sekolah Dasar.

2.    RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)
        Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yaitu, merupakan seperangkat pembelajaran yang digunakan sebagai pedoman guru dalam mengajar dan disusun untuk tiap putaran. Masing-masing RPP terdapat beberapa komponen diantaranya adalah standar kompetensi dan kompetensi dasar, indikator, tujuan pemebelajaran, dan kegiatan pembelajaran.

3.    Lembar Kegiatan Siswa
       Lembar prosedur yang dugunakan siswa untuk melakukan kegiatan tugas yang telah diberikan oleh guru.

4.    Media gambar
        Media visual yang digunakan siswa untuk acuan dalam mengarang. Dalam hal penelitian ini media gambar yang digunakan adalah media gambar berseri.

5.    Lembar Observasi
Observasi atau pengamatan sebagai alat penilaian banyak digunakan untuk mengukur  tingkah  laku  individu  ataupun  proses  terjadinya  suatu  kegiatan  yang dapat diamati, baik dalam situasi yang sebenarnya maupun dalam situasi buatan (Sudjana, 2010:84).

6.    Media gambar
        Media visual yang digunakan siswa untuk acuan dalam mengarang. Dalam hal penelitian ini media gambar yang digunakan adalah media gambar berseri.

3.6    Teknik Pengumpulan Data
       Teknik  pengumpulan  data  dalam  penelitian  ini  bertujuan  untuk mendapatkan data yang valid  sebagai penunjang keberhasilan penelitian. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode:
1.   Observasi
       Menurut  Arikunto  (2006:156)  “observasi  atau  yang  sering  disebut  pula dengan pengamatan meliputi kegiatan pemusatan perhatian terhadap sesuatu objek dengan mengunakan seluruh alat indra”. Dalam hal ini observasi digunakan untuk mengetahui  bagaimana  proses  belajar  mengajar  yang  dilakukan  guru kelas 3  SDN 03 Suruhwadang dan  untuk  mengetahui  bagaimana  kegiatan peneliti  dalam  menerapkan  metode Think Pair and Share (TPS). Observasi  ini dimaksudkan  untuk  mengetahui  adanya  kesesuaian antara  perencanaan  dan pelaksanaan tindakan yang dilakukan peneliti. Hasil kegiatan observasi ini ditulis dalam lembar observasi.

2.        Hasil Proyek
       Pengumpulan data hasil belajar siswa dalam penelitian ini adalah hasil proyek yang digunakan sebagai alat pengumpulan data  tentang kemampuan  siswa dalam mengarang. Hasil proyek ini juga  merupakan  alat  atau  prosedur  yang  digunakan  untuk  mengetahui  atau mengukur  kemampuan siswa dalam mengarang dengan menggunakan metode TPS dan pemanfaatan media gambar berseri.

3.        Dokumentasi
       Dokumentasi merupakan alat untuk mendokumentasikan berbagai kegiatan yang sedang dilakukan ketika penelitian sedang berlangsung, sehingga dapat membuktikan bahwasannya kegiatan penelitian ini dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya.

4.        Catatan Lapang
       Catatan lapangan digunakan sebagai data pendukung untuk data penelitian sehingga  diharapkan  semua  data  penting  dapat  dikumpulkan  dalam  pelaksanaan penelitian  ini. Catatan  lapangan berfungsi untuk mencatat  seluruh aktivitas yang muncul  selama  proses  pembelajaran  yang  tidak  dapat  tercatat  melalui  lembar observasi, sehingga pada tahap refleksi dapat ditentukan tindakan perbaikan untuk pelaksanaan tindakan berikutnya. 

3.7    Teknik Analisis Data
        Untuk mengetahui keefektifan suatu metode yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran perlu dilakukan  analisis data. Untuk kegiatan menganalisis data yang sudah diperoleh maka pada penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif, yaitu suatu metode penelitian yang bersifat menggambarkan kenyataan atau fakta sesuai dengan data yang diperoleh berupa hasil perolehan nilai siswa.
       Untuk menganalisis tingkat keberhasilan atau prosentase keberhasilan siswa setelah proses pembelajaran, maka dilakukan analisis sederhana dengan menggunakan statistik sederhana yaitu:


1.    Penilain hasil

No.
Aspek yang dinilai
Skor
1.
Keruntutan gagasan kalimat
a.       Baik sekali
b.      Baik
c.       kurang

3
2
1
2.
Kelogisan kalimat
a.       Baik sekali
b.      Baik
c.       kurang

3
2
1
3.
Ketepatan tanda baca
a.       Baik sekali
b.      Baik
c.       kurang

3
2
1
4.
Kesesuaian ejaan dengan kaidah EYD
a.       Baik sekali
b.      Baik
c.       kurang

3
2
1
Skor Maksimal
12

  Nilai =
 
2.    Menganalisis nilai hasil tes
Untuk melakukan analisis hasil tes dilakukan perhitungan nilai rata-rata yang diperoleh  siswa yaitu dengan memakai rumus:
X =  , dengan keterangan :      X   = Nilai rata-rata
                                                       𝜮X = Jumlah semua nilai siswa
                                                       𝜮N = Jumlah siswa



3.    Menganalisis ketuntasan hasil belajar
       Ada dua kategori ketuntasan belajar yaitu, secara perorangan dan secara klasikal. Berdasarkan petunjuk belajar mengajar Kurikulum Tingkat Kesatuan Pendidikan (KTSP), seorang siswa dapat dikatakan tuntas belajar bila mencapai skor 75% atau nilai 75, dan kelas dikatakan tuntas belajar bila di kelas tersebut terdapat 85%, dan yang telah mencapai daya serap lebih dari atau sama dengan 75%. Untuk menghitung prosentase ketuntasan belajar digunakan rumus sebagai berikut:
    P =

Tidak ada komentar:

Posting Komentar