BAB 1
UJI
KOMPETENSI
1.1
A. Pilihan Ganda
1. C
2. B
3. D
4. A
5. E
6. B
7. A
8. C
9. D
10. A
|
11. D
12. E
13. C
14. A
15. A
16. E
17. A
18. D
19. C
20. B
|
21. A
22. A
23. B
24. D
25. A
26. B
27. C
28. C
29. E
30. C
|
31. B
32. D
33. C
34. C
35. C
36. B
37. A
38. D
39. E
40. B
|
B.
Uraian
1. Assigned status merupakan status yang
diberikan kepada seseorang karena telah berjasa melakukan sesuatu untuk
masyarakat.
Contoh:
Gelar kepahlawanan, pelajar teladan, dan penganugerahan Kalpataru.
2.
Adanya ketidaksamaan dalam hal
jumlah harta kekayaan, asal usul keturunan, dan kekuasaan.
3. Adanya
perbedaan sikap dari orang-orang yang berada dalam strata sosial tertentu
berdasarkan kekuasaan, pervilese, dan prestise. Perbedaan sikap tersebut
tercermin dari gaya hidup seseorang sesuai dengan strata sosialnya. Pola gaya
hidup tersebut dapat dilihat dari cara berpakaian, tempat tinggal, cara
berbicara, pemilihan tempat pendidikan, hobi, dan tempat rekreasi.
4.
Contoh bentuk stratifikasi sosial berdasarkan
status sosial ialah terbentuknya masyarakat feodal.
5. Klasifikasi
atau penggolongan masyarakat atas perbedaan-perbedaan tertentu yang biasanya
sama atau sejajar.
6. Interseksi
adalah proses terjadinya persilangan keanggotaan masyarakat dalam kelompok
sosial dari berbagai seksi baik berupa suku, agama, jenis kelamin, dan
lain-lain.
7. Primordialisme
adalah paham/sikap yang dimiliki seseorang dengan kecenderungan berkelompok
sehingga terbentuklah suku-suku bangsa. Primordialisme dapat berfungsi
melestarikan budaya kelompok. Namun, jika berlebihan akan memperluas
etnosentris hingga berujung konflik
8. Peran
sosial dapat menjadi media bagi seorang untuk mengembangkan kemampuan dan
hasrat akan suatu hal. Contohnya perempuan yang menjadi wanita karier atau ibu
rumah tangga
9. Fungsi
struktur sosial yaitu:
·
Fungsi
identitas
·
Fungsi
control
·
Fungsi
pembelajaran
10. Perbedaan
antara diferensiasi sosial dan stratifikasi sosial
·
Differensiasi
adalah klasifikasi atau penggolongan masyarakat atas perbedaan tertentu yang
biasanya sama atau sejajar.
·
Stratifikasi
adalah struktur dalam masyarakat yang membagi masyarakat ke dalam
tingkatan-tingkatan.
UJI
KOMPETENSI
1.2
A. Pilihan Ganda
1. B
2. A
3. D
4. C
5. E
6. A
7. A
8. C
9. A
10. D
|
11. E
12. B
13. C
14. B
15. D
16. C
17. C
18. C
19. C
20. D
|
21. A
22. A
23. C
24. C
25. C
26. D
27. A
28. C
29. A
30. C
|
31. B
32. D
33. A
34. E
35. A
36. C
37. C
38. C
39. D
40. A
|
B.
Uraian
1. Konflik adalah suatu proses sosial di mana
orang-perorangan atau kelompok manusia berusaha untuk memenuhi tujuannya dengan
jalan menantang pihak lawan yang disertai dengan ancaman dan atau kekerasan.
2. - Konflik destruktif,
yaitu konflik yang muncul karena perasaan tidak senang, rasa benci, dan dendam
dari seseorang ataupun kelompok terhadap pihak lain.
- Konflik
konstruktif, yaitu konflik yang muncul karena ada perbedaan pendapat dari
kelompok dalam menghadapi suatu permasalahan, tapi konflik ini melahirkan suatu
konsensus dari perbedaan tersebut dan menghasilkan suatu perbaikan.
3.
Mengajak atau membimbing warga
masyarakat agar bertindak sesuai dengan norma-norma yang berlaku.
4.
Kebijaksanaan guru.
5. Konflik
berbeda dengan kekerasan, konflik berarti adanya pertentangan atau perbedaan
pendapat antarindividu dengan individu lain atau pertentangan antarindividu
dengan kelompok atau kelompok dengan kelompok, sedangkan kekerasan merupakan
perbuatan seseorang atau kelompok yang menyebabkan cedera atau hilangnya nyawa
seseorang atau kelompok orang ataupun menyebabkan kerusakan harta benda orang
lain. Konflik dapat berubaha menjadi kekerasan apabila upaya-upaya pengendalian
konflik tidak dilaksanakan tepat sasaran.
6.
Faktor
penyebab terjadinya konflik sosial, yaitu sebagai berikut.
·
Perbedaan
kepentingan dan pandangan hidup
·
Perbedaan
nilai dan norma sosial
·
Perbedaan
nilai-nilai kebudayaan
·
Perbedaan
status dan nilai sosial
·
Pengaruh
perubahan unsur-unsur kebudayaan
7. Kebijaksanaan guru
8. Contoh konflik sosial yang pernah terjadi
di Indonesia, yaitu: peristiwa kerusuhan di Ambon dan Poso, konflik GAM, dan
lain-lain.
9. Kebijaksanaan guru
10. Dengan adanya sanksi hukum yang tegas,
biasanya akan membuat jera bagi para pelanggarnya sehingga diharapkan tidak
berani lagi mengulangi perbuatannya.
BAB 2
UJI KOMPETENSI 2.1
A. Pilihan Ganda
1. C
2. E
3. B
4. A
5. D
6. C
7. B
8. E
9. C
10. C
|
11. B
12. C
13. C
14. C
15. C
16. D
17. A
18. B
19. A
20. C
|
21. B
22. E
23. C
24. B
25. C
26. E
27. A
28. C
29. C
30. C
|
31. A
32. E
33. C
34. B
35. A
36. D
37. B
38. B
39. D
40. D
|
B. Uraian
1. Kelompok sosial adalah kumpulan
manusia yang memiliki kesadaran akan keanggotaannya dan saling berinteraksi.
2. Terbentuknya
suatu kelompok sosial, di antaranya disebabkan oleh faktor kepentingan, faktor
keturunan, faktor geografis, dan faktor daerah asal yang sama. Secara sosiologis,
istilah kelompok sosial mengandung pengertian suatu kumpulan individu-individu
yang saling berinteraksi sehingga menumbuhkan perasaan bersama.
3. Manusia adalah makhluk
sosial yang selalu membutuhkan manusia lain untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Oleh sebab itu, manusia hidup berkelompok. Kelompok-kelompok manusia tersebut
tidak terjadi dengan sendirinya, tetapi melalui sebuah proses.
4. Kebijaksanaan
guru
5. Ciri-ciri kelompok
sosial sebagai berikut.
a.
Bersifat
tetap
b.
Memiliki
tujuan bersama
c.
Interaksi
yang terjadi jelas dan terfokus
d.
Mengarah
pada pembentukan masyarakat
6. Kebijaksanaan guru
7. Karakteristik masyarakat multikultural,
yaitu:
·
masih
terdapat dominasi suatu kelompok atas kelompok lainnya;
·
struktur
sosial yang ada lebih banyak menguntungkan pihak yang mendominasi;
·
konflik
sosial yang muncul masih sering dengan kekerasan.
8. Ciri-ciri masyarakat
pedesaan
·
Mata
pencaharian kebanyakan bertani
·
Patuh
terhadap adat-istiadat warisan nenek moyang
·
Semangat
kekeluargaan tinggi
9. Sekumpulan remaja yang
berpesta miras dan sekumpulan orang yang berjudi.
10. - kelompok sosial sebagai unsur pembentuk masyarakat multikultural
- kelompok sosial sebagai dinamisator masyarakat multikultural
- kelompok sosial sebagai pengikat masyarakat multikultural
UJI KOMPETENSI 2.2
A. Pilihan Ganda
1. C
2. E
3. B
4. E
5. A
6. D
7. B
8. C
9. A
10. C
|
11. E
12. D
13. A
14. E
15. E
16. B
17. B
18. E
19. A
20. D
|
21. B
22. B
23. B
24. C
25. C
26. A
27. B
28. B
29. C
30. D
|
31. D
32. A
33. C
34. E
35. D
36. E
37. D
38. E
39. D
40. A
|
B. Uraian
1. Latar belakang historis,
kondisi geografis, keterbukaan terhadap kebudayaan luar, dan letak geografis
yang strategis.
2. Indonesia
merupakan negara kepulauan. Bentuk pulau-pulau dengan relief beraneka ragam
menimbulkan perbedaan curah hujan, suhu, kelembapan udara, jenis tanah, tata
air, flora, dan fauna. Perbedaan geografis ini berkaitan dengan pola kegiatan
ekonomi dan perwujudan kebudayaan, misalnya nelayan, pertanian, kehutanan,
perdagangan. Dalam hal ini lingkungan fisik geografis tidak menentukan
kehidupan manusia, tetapi hanya memberikan corak kebudayaannya.
3. Hidung mancung, kulit
putih, rambut pirang sampai cokelat kehitaman, dan kelopak mata lurus.
4. Penggolongan berdasarkan kasta, misalnya Brahmana,
Ksatrya, Waisya, dan Paria.
5. Contoh
kesatuan teritorial masyarakat desa: di Jawa disebut desa, di Bali disebut
banjur, di Kalimantan disebut huta, dan di Aceh disebut gampong.
6. Penggolongan
berdasarkan derajat, misalnya golongan bangsawan, golongan priyayi, golongan
rakyat biasa, golongan budak, dan sebagainya.
7. Kesatuan
campuran adalah masyarakat yang terikat karena perpaduan dari faktor
geneologis, teritorial, dan sakral.
8. Kesatuan
genealogis adalah kesatuan masyarakat di mana para anggotanya diikat
berdasarkan pertalian darah.
9. Karena
masih terdapat dominasi satu kelompok atas kelompok lainnya, struktur sosial
yang ada lebih banyak menguntungkan pihak yang mendominasi, serta konflik
sosial yang muncul masih kurang berlanjut dengan kekerasan.
10. Masalah
kultural (loyalitas berlebih, etnosentrisme, dan eksklusivisme), masalah
struktural (kondisi politik yang tidak demokratis).
UJI KOMPETENSI 2.3
A.
Pilihan
Ganda
1. B
2. C
3. D
4. A
5. E
6. A
7. D
8. E
9. B
10. A
|
11. D
12. A
13. C
14. E
15. A
16. C
17. A
18. C
19. C
20. E
|
21. D
22. A
23. B
24. A
25. A
26. E
27. E
28. A
29. A
30. A
|
31. B
32. C
33. E
34. D
35. B
36. B
37. B
38. D
39. A
40. E
|
B. Uraian
1.
SOLIDARITAS
MEKANIK
|
SOLIDARITAS
ORGANIK
|
§ Terdapat pada masyarakat yang relatif homogen dan
sederhana
§ Belum mengenal pembagian
kerja di antara para anggota
§ Ikatan kelompok berdasarkan
perasaan dan kesadaran kolektif antaranggota kelompok
§ Hukum pidana lebih menonjol
sehingga sanksi terhadap anggota kelompok yang melanggar bersifat represif
|
§ Terdapat pada masyarakat yang
kompleks dan heterogen
§ Sudah terdapat pembagian
kerja yang teratur
§ Ikatan kelompok berdasarkan
kesepakatan yang terjalin di antara berbagai kelompok profesi
§ Hukum perdata lebih
diutamakan dan sanksi bagi anggota kelompok yang melanggar bersifat
restitutif
|
2. Ciri-ciri
pokok pada masyarakat gemeinschaft
adalah sebagai berikut.
a. Intimate,
artinya hubungan menyeluruh yang mesra sekali.
b. Private,
artinya hubungan bersifat pribadi, khusus untuk beberapa orang saja.
c. Exclusive,
artinya bahwa hubungan tersebut hanyalah untuk kita saja, tidak untuk orang-orang
di luar kita.
3. Kebijaksanaan guru.
4.
5. Contoh
kelompok sekunder antara lain partai politik, perhimpunan serikat kerja, dan
kesebelasan sepak bola.
6. In-group adalah kelompok sosial di
mana individu mengidentifikasi dirinya dalam kelompok tersebut. In-group adalah seseorang yang menjadi
anggota kelompok. In-group disebut
juga kelompok dalam. Out-group adalah
kelompok yang diartikan oleh individu sebagai lawan in group-nya. Dengan kata lain kelompok yang berada di luar
kelompok dirinya atau orang lain di luar kelompok. Out-group juga disebut kelompok luar.
7. Gemeinschaft (paguyuban) dan Geselschaft (patembayan) menurut
pendapat Ferdinand Tonnies adalah sebagai berikut.
Paguyuban
adalah bentuk kehidupan bersama yang anggota-anggotanya terikat oleh hubungan
batin murni dan bersifat alamiah serta kekal. Hubungan didasari oleh rasa cinta
dan rasa kesatuan batin yang telah ditakdirkan. Bentuk paguyuban dapat
ditemukan dalam keluarga, kelompok, kekerabatan, rukun tetangga, dan sebagainya.
Paguyuban mempunyai ciri-ciri hubungan akrab bersifat pribadi dan eksklusif
(hanya orang tertentu), menurut Ferdinant Tonnies, di masyarakat selalu
dijumpai salah satu dari tipe paguyuban yaitu: Paguyuban karena ikatan darah
seperti keluarga, kekerabatan, dan lain-lain.
8. Perbedaan
kelompok dan perkumpulan
Kelompok
|
Perkumpulan
|
Primay
group
Geminshaft
Solidaritas mekanik
Hubungan familistik
Dasar organisasi
adat
Kewibawaan dan
kharisma
Hubungan berazas
Perorangan
|
Association
Gesellschaft
Solidaritas
organik
Hubungan
kontraktual
Dasar
organisasi, buatan, dan pimpinan
Hubungan
anonim dan berazas guna
|
9. Kelompok
primer adalah kelompok kecil yang anggotanya memiliki hubungan dekat, personal,
dan langgeng.
10. Kebijaksanaan
guru
UJIAN AKHIR SEMESTER
A. Pilihan Ganda
1. D
2. B
3. A
4. A
5. B
6. B
7. D
8. C
9. D
10. A
|
11. B
12. D
13. B
14. D
15. D
16. D
17. A
18. A
19. A
20. E
|
21. C
22. E
23. C
24. D
25. C
26. E
27. B
28. C
29. C
30. E
|
31. A
32. B
33. A
34. D
35. B
36. C
37. E
38. B
39. D
40. C
|
41. B
42. C
43. C
44. D
45. A
46. C
47. D
48. C
49. D
50. D
|
B. Isian
1. Raymond Firth
2. Lembaga sosial
3. Kompromi
4. Kekerasan fisik
5. Horizontal
6. Solidaritas mekanik
7. Kesatuan sakral
8. Kepemilikan tanah
9. Kelompok sosial
10. Matrilineal
C. Uraian
1. Ciri-ciri
struktur sosial, di antaranya bersifat abstrak, memiliki dimensi vertikal dan
horizontal, dapat dijadikan landasan sebuah proses sosial suatu masyarakat,
merupakan bagian dari sistem pengaturan tata kelakuan dan pola hubungan
masyarakat serta selalu berkembang dan berubah.
2.
Dalam
kehidupan manusia terdapat sesuatu yang berharga yang jumlahnya terbatas yang
berfungsi untuk memenuhi berbagai macam kebutuhan hidup manusia. Penerimaan
akan sesuatu yang berharga ini oleh masing-masing individu tidaklah sama,
karena dalam mendapatkannya diperlukan suatu perjuangan dan usaha. Selama dalam
masyarakat terdapat sesuatu yang berharga maka selama itu pula akan terdapat
pelapisan sosial (stratifikasi).
3.
Berdasarkan posisi
pelaku yang berkonflik, konflik dibedakan menjadi konflik vertikal, konflik horizontal,
dan konflik diagonal.
a. konflik
vertikal merupakan konflik antarkomponen masyarakat di dalam satu struktur yang
memiliki hierarki. Contohnya, konflik yang terjadi antara atasan dengan bawahan
dalam sebuah kantor.
b. konflik
horizontal merupakan konflik yang terjadi antara individu atau kelompok yang
memiliki kedudukan yang relatif sama. Contohnya, konflik yang terjadi
antarorganisasi massa.
c. konflik
diagonal merupakan konflik yang terjadi karena adanya ketidakadilan alokasi
sumber daya ke seluruh organisasi sehingga menimbulkan pertentangan yang
ekstrim. Contohnya, konflik Aceh.
4. Indonesia adalah negara multikultural yang
memiliki beragam etnis, bahasa, agama, adat istiadat, ideologi, dan sebagainya.
Namun tidak setiap individu menyadari bahwa toleransi harus senantiasa dibangun
di atas perbedaan-perbedaan tersebut. Benturan-benturan yang mengatasnamakan
kepentingan individu, kelompok, atau golongan, dapat memicu konflik.
5. Stratifikasi sosial muncul dapat disebabkan
oleh adanya kekuasaan, hak istimewa, prestise, atau hak-hak individu yang
berbeda.
6. Mediasi melalui pihak ketiga yang sifatnya
netral, ditunjuk atas kesepakatan kedua pihak, dan keputusan tidak mengikat.
Arbitrasi melalui pihak ketiga yang sifatnya memaksa, dan keputusan harus
dipatuhi kedua pihak.
7. Kelompok primer adalah kelompok yang para
anggota saling mengenal secara akrab, hubungan sosial bersifat informal, dan jumlah
anggota relatif sedikit. Contoh: keluarga, kelompok persahabatan, ibu-ibu PKK.
8.
Kelompok sosial
|
Kerumunan
|
· bersifat tetap
· memiliki tujuan bersama
· interaksi yang terjadi jelas dan terfokus
· mengarah pada pembentukan masyarakat
|
· bersifat sementara
· tidak memiliki tujuan bersama
· interaksi tidak terfokus
· tidak mengarah pada pembentukan masyarakat
|
9. Gesselschaft
merupakan ikatan lahir yang bersifat pokok untuk waktu yang pendek, strukturnya
bersifat mekanis dan bersifat sebagai suatu bentuk dalam pikiran mereka.
Misalnya, ikatan antarpedagang dan organisasi dalam suatu pabrik.
10. Karakteristik
masyarakat desa sebagai berikut.
a.
Hubungan
sosial lebih erat.
b.
Hidupnya
sangat bergantung pada alam.
c.
Adanya
sistem gotong royong dalam lembaga kemasyarakatan.
d.
Hubungan
antara penguasa dengan rakyat berlangsung secara tidak resmi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar