Sabtu, 12 Maret 2016

Proposal Isi BAB IV PTK


BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Data penelitian diperoleh dari data observasi berupa pengamatan perngelolaan metode pembelajaran kooperatif model STAD dan pengamatan aktivitas guru dan siswa pada setiap siklus.
Data lembar observasi diambil dari dua pengamatan yaitu data pengamatan pengelolaan metode pembelajaran kooperatif model STAD yang digunakan untuk mengetahui pengaruh penerapan metode pembelajaran kooperatif model STAD dalam meningkatkanprestasi belajar siswa dan data pengamatan aktivitas guru dan siswa.
Data tes formatif untuk mengetahui peneingkatan prestasi belajar siswa setelah diterapkannya metode pembelajaran kooperatif model STAD.

A.   Analisis Hasil Penelitian
1.      Siklus I
a.       Tahap Perencanaan
        Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari rencana pelajaran 1, soal tes formatif I dan alat-alat pengajaran yang mendukung. Selain itu juga dipersiapkan lembar observasi pengolahan metode pembelajaran kooperatif  model STAD, dan lembar observasi aktifitas guru dan siswa. 

b.      Tahap kegiatan dan pelaksanaan
     Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus I dilakasanakan  pada tanggal 4 Agustus 2008 di kelas VII C SMPN 19 Makassar dengan jumlah siswa 38 siswa. Pelaksanaan metode pembelajaran kooperatif model STAD melalui tahapan sebagai berikut : (1) Pelaksanaan pembelajaran, (2) Diskusi kelompok, (3) Tes, (4) Penghargaan kelompok, (5) Menentukan nilai individual dan kelompok. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai pengajar, sedangkan yang bertindak sebagai pengamat adalah seorang guru PKn dan Wali Kelas VIIC.  Adapun proses belajr mengajar mengacu pda rencana pelajaran yang telah dipersiapkan. Pengamatan (observasi) dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan dengan pelaksanaan belajar mengajar.
        Pada akhir proses belajar mengjaar siswa diberi tes formatif I dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar yang telah dilakukan. Adapun data hasil penelitian pada siklus I adalah sebagi berikut :
Tabel 4.1 Pengelolaan Pembelajaran Pada Siklus I
No
Aspek yang diamati
Penilaian
Rata-rata
P1
P2
I
Pengamatan KBM
A.   Pendahuluan 
1.       Memotivasi siswa
2.       Menyampaikan tujuan pembelajaran
3.       Menghubungkan dengan pelajaran sebelumnya  
4.       Mengatur siswa dalam kelompok-kelompok belajar
2
2


2
2


2
2


B.   Kegiatan inti
1.       Mempresentasikan langkah-langkah metode pembelajaran kooperatif
2.       Membimbing siswa melakukan kegiatan
3.       Melatih keterampilan kooperatif
4.       Mengawasi setiap kelompok secara bergiliran
5.       Memberikan bantuan kepada kelompok yang mengalami kesulitan

3

3
3

3


3

3
3

3


3

3
3

3

C.   Penutup
1.       Membimbing siswa membuat rangkuman
2.       Memberikan evaluasi

3
3

3
3

3
3
II
Pengelolaan Waktu
2
2
2
III
Antusiasme Kelas
  1. Siswa antusias
  2. Guru antisias

2
3

2
3

2
3

Jumlah
32
32
32
                        Keterangan           :  Nilai : Kriteria 
1)       : Tidak Baik
2)       : Kurang Baik
3)       : Cukup Baik
4)       : Baik 

     
 Berdasarkan tabel di atas aspek-aspek yang mendapatkan kriteria kurang baik adalah memotivasi siswa, menyampaikan tujuan pembelajran,  pengelolaan waktu,  dan siswa antusias. Keempat aspek yang mendapat nilai kurang baik di atas, merupakan suatu kelemahan yang terjadi pada siklus I dan akan dijadikan bahan kajian untuk refleksi dan revisi yang akan dilakukan pada siklus II.
      Hasil observasi berikutnya adalah aktivitas guru dan siswa seperti pada tabel berikut :

Tabel 42. Pengelolaan Pembelajaran Pada Siklus I
No
Aktivitas Guru yang diamati
Presentase
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Menyampaikan tujuan
Memotivasi siswa
Mengkaitkan dengan pelajaran sebelumnya
Menyampaikan materi/ langkah-langkah/ strategi
Menjelaskan materi yang sulit
Membimbing dan mengamati siswa dalam menemukan konsep
Meminta siswa menyajikan dan mendiskusikan hasil kegiatan
Memberikan umpan balik
Membimbing siswa merangkum pelajaran
5,0
8,3
8,3
6,7
13,3
21,7
10,0
18,3
8,3
No
Aktivitas siswa yang diamati
Presentase
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Mendengarkan/ memperhatikan penjelasan guru
Membaca buku
Bekerja dengan sesama anggota kelompok
Diskusi antar siswa/ antara siswa dengan guru
Menyajikan hasil pembelajaran
Menyajikan/ menanggapi pertanyaan/ ide
Menulis yang relevan dengan KBM
Merangkum pembelajaran
Mengerjakan tes evaluasi
22,5
11,5
18,7
14,4
2,9
5,2
8,9
6,9
8,9

        Berdasarkan tabel di atas tampak bahwa aktivitas guru yang paling dominan pada siklus I adalah membimbing dan mengamati siswa dalam menemukan konsep, yaitu 21,7 %. Aktivitas lain yang presentasinya cukup besar adalah memberi umpan balik/ evaluasi, tanya jawab dan menjelaskan materi yang sulit yaitu masing-masing sebesar 13,3 %. Sedangkan aktivitas siswa yang paling dominan adalah mengerjakan/ memperhatikan penjelasan guru yaitu 22,5 %. Aktivitas lain yang presentasinya cukup besar adalah bekerja dengan sesama anggota kelompok, diskusi antara siswa/ antara siswa dengan guru, dan membaca buku yaitu masing-masing 18,7 % 14,4 dan 11,5 %.
       Pada siklus I, secaraa garis besar kegiatan belajar mengajar dengan metode pembelajaran kooperatif model STAD sudah dilaksanakan dengan baik, walaupun peran guru masih cukup dominanuntuk memberikan penjelasan dan arahan, karena model tersebut masih dirasakan baru oleh siswa.
     Berikutnya dalah rekapitulasi hasil tes formatif siswa seperti  terlihat pada tabel berikut.

Tabel 4.3. Rekapitulasi Hasil Tes Formatif Siswa Pada Siklus I
No
Uraian
Hasil Siklus I
1
2
3
Nilai rata-rata tes formatif
Jumlah siswa yang tuntas belajar
Presentase ketuntasan belajar
6,79
26
68,2

Dari tabel di atas dapat dijelaskan bahwa dengan menerapkan metode pembelajaran kooperatif model STAD diperoleh nilai rata-rata prestasi belajar siswa adalah  6,79 dan ketuntasan belajar mencapai 68,42% atau ada 26 siswa dari 38 siswa sudah tuntas belajar. Hasil tersebut menunjukkan bahwa paDa siklus pertama secara klasikal siswa belum tuntas belajar, karena siswa yang memperoleh nilai ≥ 65 hanya sebesar 68,42% lebih kecil dari presentase ketuntasan yangt dikehendaki yaitu sebesar 85%. Hal ini disebabkan akrena siswa masih merasa baru dan belum mengerti apa yang dimaksudkan dan digunakan guru dengan menerapkan metode pembelajaran kooperatif model STAD.

c.       Refleksi
Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar diperoleh informasi dari hasil pengamatan sebagai berikut :
1)            Guru kurang maksimal dalam memotivasi siswa dan dalam menyampaikan tujuan pembelajaran.
2)            Guru kurang bm,aksimal dalampengelolaan waktu
3)            Siswa kurang aktif selama pembelajaran berlangsung 

d.      Analisis data penelitian siklus I
1)      Ranah Psikomotor
-          Siswa yang mendapat nilai 60 tidak ada
-          Siswa yang mendapat nilai 70 sebanyak 15 (38,46%)
-          Siswa yang mendapat nilai 80 sebanyak 2 (61,54%)
-          Berarti siswa yang mendapat nilai di atas  70 sebanyak 61,54%, secaraa klasikal termasuk kategori belum tuntas.
2)      Ranah Afektif
-          Siswa mendapat nilai C sebanyak 6 (15,38%)
-          Siswa yang mendapat nilai B sebanyak 26 (66,67%)
-          Siswa yang mendapat nilai A sebanyak 7 (17,95%)
Berarti siswa yang mendapat nilai di atas C sebanyak 84,62%, secaraa klasikal termasuk kategori tuntas.

e.       Refisi
     Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada siklus I ini masih terdapat kekurangan, sehingga perlu adanya revisi untuk dilakukan pada siklus berikutnya.
1)      Guru perlu lebih terampil dalam memotivasi siswa dan lebih jelas dalam menyampaikan tujuan pembelajaran. Dimana siswa diajak untuk terlibat langsung dalam setiap kegiatan yang akan dilakukan.
2)       Guru perlu mendistribusikan waktu secara baik dengan menambahkan informasi-informasi yang dirasa perlu dan memberi catatan
3)      Guru harus lebih terampil dan bersemangat dalam memotivasi siswa sehingga siswa bisa lebih antusias. 

2.      Siklus II
a.       Tahap perencanaan
          Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri ari rencana pelajaran 2, soal tes formatif 2 dan alat-alat pengajaran yang mendukung. Selain itu juga dipersiapkan lembar observasi pengelolaan metode pembelajaran kooperatif model STAD dan lembar observasi guru dan siswa. 

b.      Tahap kegiatan dan pelaksanaan
      Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus II dilaksanakan paa tanggal 11 Agustus 2008 di KelasVII C dengan jumlah siswa 38 siswa. Pelaksanan metode pembelajaran kooperatif  model STAD melalui tahapan sebagai berikut; (1) Pelaksanaan pembelajran, (2) Diskusi klompok, (3) Tes, (4) Penghargaan kelompok, (5) Menentukan nilai individual dan kelompok. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai pengajar, sedangkan yang bertindak sebagi pengamat adalah seorang guru PKn dan Wali Kelas VII C. Adapun proses belajar mengajar mengacu paa rencana pelajaran dengan memperhatikan revisi pada siklus I, sehingga kesalahan atau kekurangan pada siklus I tidak terulang lagi pada siklus II. Pengamatan (observasi) dilaksanakanbersamaan dengan pelaksanaan belajar mengajar.
       Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes formatif II dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar yang telah dilakukan. Instrument yang digunakan adalah tes formatif II. Adapun data hasil penelitian pada siklus II adalah sebagi berikut :
Tabel 4.4 Pengelolaan Pembelajaran Pada Siklus II
No
Aspek yang diamati
Penilaian
Rata-rata
P1
P2
I
Pengamatan KBM
A.   Pendahuluan 
1.       Memotivasi siswa
2.       Menyampaikan tujuan pembelajaran
3.       Menghubungkan dengan pelajaran sebelumnya  
4.       Mengatur siswa dalam kelompok-kelompok belajar
3
3

3
4

3
3,5

B.   Kegiatan inti
1.       Mempresentasikan langkah-langkah metode pembelajaran kooperatif
2.       Membimbing siswa melakukan kegiatan
2.       Melatih keterampilan kooperatif
3.       Mengawasi setiap kelompok secara bergiliran
4.       Memberikan bantuan kepada kelompok yang mengalami kesulitan
3
4
4

4

3
4
4
4

4

3
3,5
4
4

4

3
A.   Penutup
1.       Membimbing siswa membuat rangkuman
2.       Memberikan evaluasi

3
4

4
4

3,5
4
II
Pengelolaan Waktu
3
3
2
III
Antusiasme Kelas
1.       Siswa antusias
2.       Guru antisias

4
4

3
4

3,5
4

Jumlah
41
43
42
                        Keterangan           :   Nilai   : Kriteria 
1)       : Tidak Baik
2)       : Kurang Baik
3)       : Cukup Baik
4)       : Baik 
     
Dari tabel di atas, tanpak aspek-aspek yang diamati pada kegiatan belajar mengajar (siklus II) yang dilaksanakn oleh guru dengan menerapkan metode pembelajaran kooperatif model STAD mendapatkan penilaian yang cukup baik  dari pengamat. Maksudnya dari seluruh penilaian tidak terdapat nilai kurang. Namun demikian penilaian tesebut belum merupakan hasil yang optimal, untuk itu ada beberapa aspek yang perlu mendapatkan perhatian untuk penyempurnaan penerapan pembelajaran selanjutnya. Aspek-aspek tersebut adalah memotivasi siswa, membimbing siswa merumuskan kesimpulan/ menemukan konsep, dan pengelolaan waktu.
       Dengan penyempurnaan aspek-aspek I atas alam penerapan metode pembelajarn kooperatif model STAD diharapkan siswa dapat menyimpulkan apa yang telah mereka pelajari dan mengemukakan pendapatnya sehingga mereka akan lebih memahami tentang apa ynag telah mereka lakukan.
Berikut disajikan hasil observasi akivitas guru dan siswa :
Tabel 4.5. Aktivitas Guru Dan Siswa Pada Siklus II
No
Aktivitas Guru yang diamati
Presentase
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Menyampaikan tujuan
Memotivasi siswa
Mengkaitkan dengan pelajaran sebelumnya
Menyampaikan materi/ langkah-langkah/ strategi
Menjelaskan materi yang sulit
Membimbing dan mengamati siswa dalam menemukan konsep
Meminta siswa menyajikan dan mendiskusikan hasil kegiatan
Memberikan umpan balik
Membimbing siswa merangkum pelajaran
6,7
6,7
6,7
11,7
11,7
25,0
8,2
16,6
6,7
No
Aktivitas siswa yang diamati
Presentase
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Mendengarkan/ memperhatikan penjelasan guru
Membaca buku
Bekerja dengan sesama anggota kelompok
Diskusi antar siswa/ antara siswa dengan guru
Menyajikan hasil pembelajaran
Menyajikan/ menanggapi pertanyaan/ ide
Menulis yang relevan dengan KBM
Merangkum pembelajaran
Mengerjakan tes evaluasi
17,9
12,1
21,0
13,8
4,6
5,4
7,7
6,7
10,8
    
Berdasarkan tabel I di atas, tampak bahwa aktifitas guru yang paling dominan pada siklus II adalah membimbing dan mengamati siswa dalam menentukan konsep yaitu 25%. Jika dibandingkan dengan siklus I, aktivitas ini mengalami peningkatan. Aktivitas guru yang mengalami penurunan adalah memberi umpan balik/evaluasi/ Tanya jawab (16,6%), mnjelaskan materi yang sulit (11,7). Meminta siswa mendiskusikan dan menyajikan hasil kegiatan (8,2%), dan membimbing siswa merangkum pelajaran (6,7%).
      Sedangkan untuk aktivitas siswa yang paling dominan pada siklus II adalah bekerja dengan sesama anggota kelompok yaitu (21%). Jika dibandingkan dengan siklus I, aktifitas ini mengalami peningkatan. Aktifitas siswa  yang mengalami penurunan adalah mendengarkan/memperhatikan penjelasan guru (17,9%). Diskusi antar siswa/ antara siswa dengan guru (13,8%), menulis yang relevan dengan KBM (7,7%) dan merangkum pembelajaran (6,7%). Adapun aktifitas siswa yang mengalami peningkatan adalah membaca buku (12,1%), menyajikan hasil pembelajaran (4,6%), menanggapi/mengajukan pertanyaan/ide (5,4%), dan mengerjakan tes evaluasi (10,8%).
      Berikutnya adalah rekapitulasi hasil tes formatif siswa  terlihat pada tabel berikut :
Tabel 4.6. Rekapiltulasi Hasil Tes Formatif Siswa Pada Siklus II
No
Uraian
Hasil Siklus I
1
2
3
Nilai rata-rata tes formatif
Jumlah siswa yang tuntas belajar
Presentase ketuntasan belajar
7,29
31
81,58

       Dari tabel diatas diperoleh nilai rata-rata prestasi belajar siswa adalah 7,29 dan ketuntasan belajar mencapai 81,58% atau ada 31 siswa dari 38 siswa sudah tuntas belajar. Hasil ini menunjukkan bahwa pada siklus II ini ketuntasan belajar secaraa klasikal telah mengalami peningkatan sedikit lebih baik dari siklus I. Adanya peningkatan hasil belajar siswa ini karena setelah guru menginformasikan bahaw setiap akhir pelajaran akan selalu diadakan tes sehingga pada pertemuan berikutnya siswa lebih termotivasi ntk belajar. Selain itu siswa juga sudah mulai mengerti apa yang dimaksudkan  dan diinginkan guru dengan menerapkan metode pembelajarn kooperatif model STAD. 

c.       Analisis data penelitian Siklus I
1)      Ranah Psikomotor
-          Siswa yang mendapat nilai 60 tidak ada
-          Siswa yang mendapat niali tujuh puluh sebanyak 15 (38,46%)
-          Siswa yang mendapat nilai 80 sebanyak 24 (61,54%)
Berarti siswa yang mendapat nilai di atas 70 sebanyak 61,54%, secaraa klasikal termasuk kategori belum tuntas.

2)      Ranah Afektif 
-          Siswa yang mendapat nilai C sebanyak 6 (15,38%)
-          Siswa yang mendapat nilai B sebanyak 26 (66,67%)
-          Siswa yang mendapat nilai A sebanyak 7 (17,95%)
Berarti siswa yang mendapat nilai di atas C sebanyak 84,62%, secaraa klasikal termasuk kategori tuntas.

d.    Refleksi
      Dalam pelaksanaan kegiatan belajar diperoleh informasi dari hasil pengamatan sebagai berikut :
1)      Memotivasi siswa
2)      Membimbing siswa merumuskan kesimpulan/menemukan konsep
3)      Pengelolaan waktu

e.       Revisi Rancangan
        Pelaksanan kegiatan belajar pada Siklus II ini masih terdapat kekurangan-kekurangan. Maka perlu adanya revisi untuk dilaksanakan pada siklus II antara lain :  
1.    Guru dalam memotivasi siswa hendaknya dapat membuat siswa lebih termotivasi selama proses belajar mengajar berlangsung.
2.    Guru harus lebih dekat dengan siswa sehingga tidak ada perasaan takut dalam diri siswa baik untuk mengemukakan pendapat atau bertanya.
3.      Guru harus lebih sabar dalam membimbing siswa merumuskan kesimpulan/menemukan konsep.
4.      Guru harus mendistribusikan waktu secaraa baik sehingga kegiatan pembelajaran dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
5.      Guru sebaiknya menambah lebih banyak contoh soal dan meberi soal-soal-soal latihan pada siswa untuk dikerjakan pada setiap kegiatan belajar mengajar. 

3.      Siklus III
a.       Tahap Perencanaan
     Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang terdiri dari rencana pelajaran 3, soal tes formatif 3 dan alat-alat pengajaran yang mendukung. Selain itu juga dipersiapkan lembar observasi pengelolaan metode pembelajaran kooperatif model STAD dan lembar observasi aktifitas guru dan siswa. 

b.      Tahap Kegiatan dan Pengamatan
                 Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus III dilaksanakan pada tanggal 18 Agustus 2008 di kelas VII C dengan jumlah siswa 38 siswa. Pelaksanaan metode pembelajaran kooperatif model STAD melalui tahapan sebagai berikut: (1) Pelaksanaan pembelajaran, (2) Diskusi kelompok, (3) Tes, (4) Penghargaan kelompok, (5) Menentukan nilai individual dan kelompok. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai pengajar, sedangkan yang bertindak sebagai pengamat adalah seorang guru PKn dan Wali Kelas VII C Adapun proses belajar mengajar mengacu pada rencana pelajaran dengan memperhatikan     revisi pada siklus II, sehingga kesalahan atau kekurangan pada siklus II tidak terulang lagi pada siklus III. Pengamatan (observasi) dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan belajar mengajar.
                 Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes formatif III dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar yang telah dilakukan. Instrument yang digunakan adalah tes formatif III dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar  yang telah dilakukan. Instrument yang digunakan adalah tes formatif III. Adapun data hasil penelitian pada siklus III adalah sebagai berikut :
Tabel 4.7. Pengelolaan Pembelajaran Pada Siklus III
No
Aspek yang diamati
Penilaian
Rata-rata
P1
P2
I
Pengamatan KBM
A.    Pendahuluan 
1.       Memotivasi siswa
2.       Menyampaikan tujuan pembelajaran
3.       Menghubungkan dengan pelajaran sebelumnya  
4.       Mengatur siswa dalam kelompok-kelompok belajar
3
4

3
4

3
4

B.   Kegiatan inti
1.       Mempresentasikan langkah-langkah metode pembelajaran kooperatif
2.       Membimbing siswa melakukan kegiatan
3.       Melatih keterampilan kooperatif
4.       Mengawasi setiap kelompok secara bergiliran
5.       Memberikan bantuan kepada kelompok yang mengalami kesulitan
4
4
4

4

3
4
4
4

3

3
4
4
4

3,5

3
C.   Penutup
1.       Membimbing siswa membuat rangkuman
2.       Memberikan evaluasi

4
4

4
4

4
4
II
Pengelolaan Waktu
3
3
3
III
Antusiasme Kelas
1.       Siswa antusia
2.       Guru antisias

4
4

4
4

4
4

Jumlah
45
44
44,5
                        Keterangan :          Nilai      : Kriteria 
1      : Tidak Baik
2.     : Kurang Baik
3.     : Cukup Baik
4.     : Baik 

Dari tabel di atas, dapat dilihat aspek-aspek yang diamati pada kegiatan belajar mengajar (siklus III) yang dilaksanakan oleh guru dengan menerapkan metode pembelajaran kooperatif model STAD mendapatkan penilaian cukup baik dari pengamat adalah memotivasi siswa, membimbing siswa merumuskan kesimpulan/menemukan konsep, dan pengelolaan waktu.
Penyempurnaan aspek-aspek diatas dalam menerapkan metode pembelajaran kooperatif model STAD diharapkan dapat berhasil semaksimal mungkin. 
Tabel 4.8. Aktivitas Guru dan Siswa Pada Siklus III
No
Aktivitas Guru yang diamati
Presentase
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Menyampaikan tujuan
Memotivasi siswa
Mengkaitkan dengan pelajaran sebelumnya
Menyampaikan materi/ langkah-langkah/ strategi
Menjelaskan materi yang sulit
Membimbing dan mengamati siswa dalam menemukan konsep
Meminta siswa menyajikan dan mendiskusikan hasil kegiatan
Memberikan umpan balik
Membimbing siswa merangkum pelajaran
6,7
6,7
10,7
13,3
10,0
22,6
10,0
11,7
10,0
No
Aktivitas siswa yang diamati
Presentase
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Mendengarkan/ memperhatikan penjelasan guru
Membaca buku
Bekerja dengan sesama anggota kelompok
Diskusi antar siswa/ antara siswa dengan guru
Menyajikan hasil pembelajaran
Menyajikan/ menanggapi pertanyaan/ ide
Menulis yang relevan dengan KBM
Merangkum pembelajaran
Mengerjakan tes evaluasi
20,8
13,1
22,1
15,0
2,9
4,2
6,1
7,3
8,5

        Berdasarkan tabel diatas tampak bahwa aktivitas guru yang paling dominan pada siklus III adalah membimbing dan mengamati siswa dalam menemukan konsep yaitu 22,6%, sedangkan aktivitas menjelaskan materi yang sulit dan memberi umpan balik/evaluasi/tanya jawab  menurun masing-masing sebesar (10%), dan (11,7%). Aktivitas lain yang mengalami peningkatan adalah mengkaitkan dengan pelajaran sebelumnya (10%), menyampiakan materi/strategi  /langkah-langkah (13,3%), meminta siswa menyajikan dan mendiskusikan hasil kegiatan (10%), dan membimbing siswa merangkum pelajaran (10%). Adapun aktivitas ynag tidak menglami perubahan adalah menyampaikan tujuan (6,7%) dan memotivasi siswa (6,7%).
       Sedangkan untuk aktivitas siswa yang paling dominan pada siklus III adalah bekerja dengan sesama anggota kelompok yaitu (22,1%) dan mendengarkan/memperhatikan penjelasan guru (20,8%), aktivitas yang mengalami peningkatan adalah membaca buku siswa (13,1%) dan diskusi antar siswa/antara siswa dengan guru (15,0%). Sedangkan aktivitas yang lainnya mengalami penurunan.
       Berikutnya adalah rekapitukasi  hasil tes formatif siswa seperti terlihat pada tabel berikut.

Tabel 4.9. Rekapiltulasi Hasil Tes Formatif Siswa Pada Siklus II
No
Uraian
Hasil Siklus III
1
2
3
Nilai rata-rata tes formatif
Jumlah siswa yang tuntas belajar
Presentase ketuntasan belajar
7,97
36
94,74

 
   Berdasarkan tabel di atas diperoleh nilai rata-rata tes formatif sebesar 7,97 dan dari 38 siswa yang telah tuntas sebanyak 36 siswa dan 2 siswa belum mencapai ketuntasan belajar.  Maka secara klasikal ketuntasan belajar yang telah tercapai sebesar 94,74% (termasuk kategori tuntas). Hasil pada siklus III ini mengalami peningkatan lebih baik dari siklus II. Adanya peningkatan hasil belajar pada siklus III ini di pengaruhi oleh adanya peningkatan kemampuan guru dalam menerapkan metode pembelajaran kooperatif moel STAD sehingga siswa menjadi lebih terbiasa dengan  pembelajaran seperti  ini sehingga  siswa lebih mudah            dalam memahami materi yang telah diberikan.

c.       Refleksi
          Pada tahap ini akan dikaji apa yang telah terlaksana dengan baik maupun yang masih kurang baik dalam proses belajar mengajar dengan penerapan metode pembelajaran kooperatif model STAD. Dari data-data yang telah diperoleh dapat diuraikan sebagi berikut  :
1)      Selama proses belajar mengajar guru telah mekasanakan semua pembeljaran dengan baik. Meskipun ada beberapa aspk yang belum sempurna, tetapi presentase pelaksanaanya untuk masing-masing aspek cukup besar.
2)      Berdasarkan data hasil pengamatan diketahui bahwa siswa aktif selama proses belajar mengajar berlangsung.
3)      Kekurangan pada siklus-siklus sebeelumnya sudah mengalami perbaikan dan peningkatan sehingga menjadi lebih baik.
4)      Hasil belajar siswa paa siklus III mencapai ketuntasan.

d.   Revisi Pelaksanaan
       Pada siklus III guru telah menerapkan metode pemebelajaran kooperatif model STAD dengan baik dan dilihat dari kativitas siswa serta hasil belajar siswa pelaksanaan proses belajar mengajar sudah berjalan dengan baik. Maka tidak diperlukan rvisis terlau banyak , tetapi yang perlu diperhatikan untuk tindakan selanjutnya adalah memaksimalkan dan mempertahankan apa yang telah ada dengan tujuan agar pelaksanaan proses belajar mengajar selanjutnya penerapan metode pembelajaran kooperatif model STAD dapat meningkatkan proses belajar mengajar, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.

B.  Pembahasan
  1. Ketuntasan hasil belajar siswa
Melalui hasil penelitian ini menunjukkan bahawa metode pembelajran kooperatif model STAD memiliki dampak positif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari semakin mantapnya pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan guru (ketuntasanbelajar meningkat dari siklus I, II, dan III) yaitu masing-masing 68,2%, 81,58% dan 94,74%. Pada siklus III ketuntasan belajar siswa secara klasikal telah tercapai. Sedangakn kelompok yang mendapatkan penghargaan adalah kelompok I dengan nilai kelompok tertinggi sebesar 6,17. 

  1. Kemampuan Guru Dalam Mengelola Pembelajaran
 Berdasarkan anlisis data, diperoleh aktifitas siswa dalam proses belajar mengajar dengan mennerapkan metode pembelajaran kooperatif model STAD dalam setiap siklus mengalami peningkatan. Hal ini berdampak positif terhadap presasi belajar siswa yaitu dapat ditunjukkan dengan meningkatnya nilai rata-rata siswa pada setiap siklus yang terusa menglami peningkatan.

  1. Aktivitas Guru dan Siswa Dalam Pembelajaran
Berdasakan analisi data, diperoleh aktifitas siswa dalam proses pembelajran PKn pada pokok bahasan sistem politik dengan metode pembelajaran kooperatif model STAD yang paling dominan adalah bekerja dengan sesama anggota kelompok, mendengarkan/ memperhatikan penjelasan guru dan iskusi antar siswa /antara siswa dengan guru. Jadi dapat dikatakan bahawa aktifitas siswa dikategorikan aktif.
Sedangkan untuk aktifitas guru selama pembelajaran telah melaksanakan langkah-langkah kegiatan belajar mengajar dan menerapkan pengajaran konstektual model pengajaran berbasis maslah dengan baik. Hal ini terlihat dari aktivitas guru yang muncul, diantaranya aktivitas membimbing dan mengamati siswa dalam menemukan konsep, menjelaskan materi yang sulit, memberi umpan balik/ evaluasi/ tanya jawab dimana prosentase untuk aktivitas di atas cukup besar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar