BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Data penelitian diperoleh dari data observasi berupa
pengamatan perngelolaan metode pembelajaran kooperatif model STAD dan
pengamatan aktivitas guru dan siswa pada setiap siklus.
Data lembar observasi diambil dari dua pengamatan yaitu
data pengamatan pengelolaan metode pembelajaran kooperatif model STAD yang
digunakan untuk mengetahui pengaruh penerapan metode pembelajaran kooperatif
model STAD dalam meningkatkanprestasi belajar siswa dan data pengamatan
aktivitas guru dan siswa.
Data tes formatif untuk mengetahui peneingkatan prestasi
belajar siswa setelah diterapkannya metode pembelajaran kooperatif model STAD.
A. Analisis Hasil Penelitian
1.
Siklus I
a.
Tahap Perencanaan
Pada tahap ini peneliti mempersiapkan
perangkat pembelajaran yang terdiri dari rencana pelajaran 1, soal tes formatif
I dan alat-alat pengajaran yang mendukung. Selain itu juga dipersiapkan lembar
observasi pengolahan metode pembelajaran kooperatif model STAD, dan lembar observasi aktifitas
guru dan siswa.
b.
Tahap kegiatan dan pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus I dilakasanakan pada tanggal 4 Agustus 2008 di kelas VII C
SMPN 19 Makassar dengan jumlah siswa 38 siswa. Pelaksanaan metode pembelajaran
kooperatif model STAD melalui tahapan sebagai berikut : (1) Pelaksanaan
pembelajaran, (2) Diskusi kelompok, (3) Tes, (4) Penghargaan kelompok, (5)
Menentukan nilai individual dan kelompok. Dalam hal ini peneliti bertindak
sebagai pengajar, sedangkan yang bertindak sebagai pengamat adalah seorang guru
PKn dan Wali Kelas VIIC. Adapun proses
belajr mengajar mengacu pda rencana pelajaran yang telah dipersiapkan.
Pengamatan (observasi) dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan dengan
pelaksanaan belajar mengajar.
Pada akhir proses belajar mengjaar
siswa diberi tes formatif I dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan
siswa dalam proses belajar mengajar yang telah dilakukan. Adapun data hasil
penelitian pada siklus I adalah sebagi berikut :
Tabel 4.1 Pengelolaan Pembelajaran Pada
Siklus I
No
|
Aspek yang diamati
|
Penilaian
|
Rata-rata
|
|
P1
|
P2
|
|||
I
|
Pengamatan KBM
A. Pendahuluan
1. Memotivasi siswa
2. Menyampaikan tujuan pembelajaran
3. Menghubungkan dengan pelajaran
sebelumnya
4. Mengatur siswa dalam kelompok-kelompok
belajar
|
2
2
|
2
2
|
2
2
|
B. Kegiatan inti
1. Mempresentasikan langkah-langkah metode
pembelajaran kooperatif
2. Membimbing siswa melakukan kegiatan
3. Melatih keterampilan kooperatif
4. Mengawasi setiap kelompok secara
bergiliran
5. Memberikan bantuan kepada kelompok yang
mengalami kesulitan
|
3
3
3
3
|
3
3
3
3
|
3
3
3
3
|
|
C. Penutup
1. Membimbing siswa membuat rangkuman
2. Memberikan evaluasi
|
3
3
|
3
3
|
3
3
|
|
II
|
Pengelolaan
Waktu
|
2
|
2
|
2
|
III
|
Antusiasme Kelas
|
2
3
|
2
3
|
2
3
|
|
Jumlah
|
32
|
32
|
32
|
Keterangan : Nilai : Kriteria
1) : Tidak Baik
2) : Kurang Baik
3) : Cukup Baik
4) : Baik
Berdasarkan tabel di atas aspek-aspek yang
mendapatkan kriteria kurang baik adalah memotivasi siswa, menyampaikan tujuan
pembelajran, pengelolaan waktu, dan siswa antusias. Keempat aspek yang
mendapat nilai kurang baik di atas, merupakan suatu kelemahan yang terjadi pada
siklus I dan akan dijadikan bahan kajian untuk refleksi dan revisi yang akan
dilakukan pada siklus II.
Hasil observasi berikutnya adalah aktivitas guru dan siswa seperti pada tabel
berikut :
Tabel 42. Pengelolaan Pembelajaran Pada
Siklus I
No
|
Aktivitas Guru yang diamati
|
Presentase
|
1
2
3
4
5
6
7
8
9
|
Menyampaikan tujuan
Memotivasi siswa
Mengkaitkan dengan pelajaran sebelumnya
Menyampaikan materi/ langkah-langkah/ strategi
Menjelaskan materi yang sulit
Membimbing dan mengamati siswa dalam menemukan
konsep
Meminta siswa menyajikan dan mendiskusikan hasil
kegiatan
Memberikan umpan balik
Membimbing siswa merangkum pelajaran
|
5,0
8,3
8,3
6,7
13,3
21,7
10,0
18,3
8,3
|
No
|
Aktivitas siswa yang diamati
|
Presentase
|
1
2
3
4
5
6
7
8
9
|
Mendengarkan/ memperhatikan penjelasan guru
Membaca buku
Bekerja dengan sesama anggota kelompok
Diskusi antar siswa/ antara siswa dengan guru
Menyajikan hasil pembelajaran
Menyajikan/ menanggapi pertanyaan/ ide
Menulis yang relevan dengan KBM
Merangkum pembelajaran
Mengerjakan tes evaluasi
|
22,5
11,5
18,7
14,4
2,9
5,2
8,9
6,9
8,9
|
Berdasarkan tabel di atas tampak bahwa
aktivitas guru yang paling dominan pada siklus I adalah membimbing dan
mengamati siswa dalam menemukan konsep, yaitu 21,7 %. Aktivitas lain yang
presentasinya cukup besar adalah memberi umpan balik/ evaluasi, tanya jawab dan
menjelaskan materi yang sulit yaitu masing-masing sebesar 13,3 %. Sedangkan
aktivitas siswa yang paling dominan adalah mengerjakan/ memperhatikan
penjelasan guru yaitu 22,5 %. Aktivitas lain yang presentasinya cukup besar
adalah bekerja dengan sesama anggota kelompok, diskusi antara siswa/ antara
siswa dengan guru, dan membaca buku yaitu masing-masing 18,7 % 14,4 dan 11,5 %.
Pada siklus I, secaraa garis besar kegiatan belajar mengajar dengan
metode pembelajaran kooperatif model STAD sudah dilaksanakan dengan baik,
walaupun peran guru masih cukup dominanuntuk memberikan penjelasan dan arahan,
karena model tersebut masih dirasakan baru oleh siswa.
Berikutnya dalah rekapitulasi hasil tes formatif siswa seperti terlihat pada tabel berikut.
Tabel 4.3. Rekapitulasi Hasil Tes Formatif
Siswa Pada Siklus I
No
|
Uraian
|
Hasil Siklus I
|
1
2
3
|
Nilai rata-rata
tes formatif
Jumlah siswa
yang tuntas belajar
Presentase
ketuntasan belajar
|
6,79
26
68,2
|
Dari tabel di atas dapat dijelaskan
bahwa dengan menerapkan metode pembelajaran kooperatif model STAD diperoleh
nilai rata-rata prestasi belajar siswa adalah
6,79 dan ketuntasan belajar mencapai 68,42% atau ada 26 siswa dari 38
siswa sudah tuntas belajar. Hasil tersebut menunjukkan bahwa paDa siklus
pertama secara klasikal siswa belum tuntas belajar, karena siswa yang
memperoleh nilai ≥ 65 hanya sebesar 68,42% lebih kecil dari presentase
ketuntasan yangt dikehendaki yaitu sebesar 85%. Hal ini disebabkan akrena siswa
masih merasa baru dan belum mengerti apa yang dimaksudkan dan digunakan guru
dengan menerapkan metode pembelajaran kooperatif model STAD.
c.
Refleksi
Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar diperoleh
informasi dari hasil pengamatan sebagai berikut :
1)
Guru kurang maksimal dalam
memotivasi siswa dan dalam menyampaikan tujuan pembelajaran.
2)
Guru kurang bm,aksimal
dalampengelolaan waktu
3)
Siswa kurang aktif selama
pembelajaran berlangsung
d.
Analisis data penelitian siklus
I
1)
Ranah Psikomotor
-
Siswa yang mendapat nilai 60
tidak ada
-
Siswa yang mendapat nilai 70 sebanyak
15 (38,46%)
-
Siswa yang mendapat nilai 80
sebanyak 2 (61,54%)
-
Berarti siswa yang mendapat
nilai di atas 70 sebanyak 61,54%, secaraa
klasikal termasuk kategori belum tuntas.
2)
Ranah Afektif
-
Siswa mendapat nilai C sebanyak
6 (15,38%)
-
Siswa yang mendapat nilai B
sebanyak 26 (66,67%)
-
Siswa yang mendapat nilai A
sebanyak 7 (17,95%)
Berarti siswa yang mendapat nilai di
atas C sebanyak 84,62%, secaraa klasikal termasuk kategori tuntas.
e.
Refisi
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada siklus I ini masih terdapat
kekurangan, sehingga perlu adanya revisi untuk dilakukan pada siklus
berikutnya.
1)
Guru perlu lebih terampil dalam
memotivasi siswa dan lebih jelas dalam menyampaikan tujuan pembelajaran. Dimana
siswa diajak untuk terlibat langsung dalam setiap kegiatan yang akan dilakukan.
2)
Guru perlu mendistribusikan waktu secara baik
dengan menambahkan informasi-informasi yang dirasa perlu dan memberi catatan
3)
Guru harus lebih terampil dan
bersemangat dalam memotivasi siswa sehingga siswa bisa lebih antusias.
2.
Siklus II
a.
Tahap perencanaan
Pada tahap ini peneliti mempersiapkan
perangkat pembelajaran yang terdiri ari rencana pelajaran 2, soal tes formatif
2 dan alat-alat pengajaran yang mendukung. Selain itu juga dipersiapkan lembar
observasi pengelolaan metode pembelajaran kooperatif model STAD dan lembar
observasi guru dan siswa.
b.
Tahap kegiatan dan pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus II dilaksanakan paa
tanggal 11 Agustus 2008 di KelasVII C dengan jumlah siswa 38 siswa. Pelaksanan
metode pembelajaran kooperatif model
STAD melalui tahapan sebagai berikut; (1) Pelaksanaan pembelajran, (2) Diskusi
klompok, (3) Tes, (4) Penghargaan kelompok, (5) Menentukan nilai individual dan
kelompok. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai pengajar, sedangkan yang
bertindak sebagi pengamat adalah seorang guru PKn dan Wali Kelas VII C. Adapun
proses belajar mengajar mengacu paa rencana pelajaran dengan memperhatikan
revisi pada siklus I, sehingga kesalahan atau kekurangan pada siklus I tidak
terulang lagi pada siklus II. Pengamatan (observasi) dilaksanakanbersamaan
dengan pelaksanaan belajar mengajar.
Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes formatif II dengan
tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses belajar
mengajar yang telah dilakukan. Instrument yang digunakan adalah tes formatif
II. Adapun data hasil penelitian pada siklus II adalah sebagi berikut :
Tabel 4.4 Pengelolaan Pembelajaran Pada
Siklus II
No
|
Aspek yang diamati
|
Penilaian
|
Rata-rata
|
|
P1
|
P2
|
|||
I
|
Pengamatan KBM
A. Pendahuluan
1. Memotivasi siswa
2. Menyampaikan tujuan pembelajaran
3. Menghubungkan dengan pelajaran
sebelumnya
4. Mengatur siswa dalam kelompok-kelompok
belajar
|
3
3
|
3
4
|
3
3,5
|
B. Kegiatan inti
1. Mempresentasikan langkah-langkah metode
pembelajaran kooperatif
2. Membimbing siswa melakukan kegiatan
2. Melatih keterampilan kooperatif
3. Mengawasi setiap kelompok secara
bergiliran
4. Memberikan bantuan kepada kelompok yang
mengalami kesulitan
|
3
4
4
4
3
|
4
4
4
4
3
|
3,5
4
4
4
3
|
|
A. Penutup
1. Membimbing siswa membuat rangkuman
2. Memberikan evaluasi
|
3
4
|
4
4
|
3,5
4
|
|
II
|
Pengelolaan
Waktu
|
3
|
3
|
2
|
III
|
Antusiasme Kelas
1. Siswa antusias
2. Guru antisias
|
4
4
|
3
4
|
3,5
4
|
|
Jumlah
|
41
|
43
|
42
|
Keterangan : Nilai :
Kriteria
1) : Tidak Baik
2) : Kurang Baik
3) : Cukup Baik
4) : Baik
Dari tabel di atas, tanpak
aspek-aspek yang diamati pada kegiatan belajar mengajar (siklus II) yang
dilaksanakn oleh guru dengan menerapkan metode pembelajaran kooperatif model
STAD mendapatkan penilaian yang cukup baik
dari pengamat. Maksudnya dari seluruh penilaian tidak terdapat nilai
kurang. Namun demikian penilaian tesebut belum merupakan hasil yang optimal,
untuk itu ada beberapa aspek yang perlu mendapatkan perhatian untuk
penyempurnaan penerapan pembelajaran selanjutnya. Aspek-aspek tersebut adalah
memotivasi siswa, membimbing siswa merumuskan kesimpulan/ menemukan konsep, dan
pengelolaan waktu.
Dengan penyempurnaan aspek-aspek I atas alam penerapan metode
pembelajarn kooperatif model STAD diharapkan siswa dapat menyimpulkan apa yang
telah mereka pelajari dan mengemukakan pendapatnya sehingga mereka akan lebih
memahami tentang apa ynag telah mereka lakukan.
Berikut disajikan hasil observasi akivitas guru dan
siswa :
Tabel 4.5. Aktivitas Guru Dan Siswa Pada Siklus
II
No
|
Aktivitas Guru yang diamati
|
Presentase
|
1
2
3
4
5
6
7
8
9
|
Menyampaikan tujuan
Memotivasi siswa
Mengkaitkan dengan pelajaran sebelumnya
Menyampaikan materi/ langkah-langkah/ strategi
Menjelaskan materi yang sulit
Membimbing dan mengamati siswa dalam menemukan
konsep
Meminta siswa menyajikan dan mendiskusikan hasil
kegiatan
Memberikan umpan balik
Membimbing siswa merangkum pelajaran
|
6,7
6,7
6,7
11,7
11,7
25,0
8,2
16,6
6,7
|
No
|
Aktivitas siswa yang diamati
|
Presentase
|
1
2
3
4
5
6
7
8
9
|
Mendengarkan/ memperhatikan penjelasan guru
Membaca buku
Bekerja dengan sesama anggota kelompok
Diskusi antar siswa/ antara siswa dengan guru
Menyajikan hasil pembelajaran
Menyajikan/ menanggapi pertanyaan/ ide
Menulis yang relevan dengan KBM
Merangkum pembelajaran
Mengerjakan tes evaluasi
|
17,9
12,1
21,0
13,8
4,6
5,4
7,7
6,7
10,8
|
Berdasarkan tabel I di atas, tampak
bahwa aktifitas guru yang paling dominan pada siklus II adalah membimbing dan
mengamati siswa dalam menentukan konsep yaitu 25%. Jika dibandingkan dengan
siklus I, aktivitas ini mengalami peningkatan. Aktivitas guru yang mengalami
penurunan adalah memberi umpan balik/evaluasi/ Tanya jawab (16,6%), mnjelaskan
materi yang sulit (11,7). Meminta siswa mendiskusikan dan menyajikan hasil
kegiatan (8,2%), dan membimbing siswa merangkum pelajaran (6,7%).
Sedangkan untuk aktivitas siswa yang paling dominan pada siklus II adalah
bekerja dengan sesama anggota kelompok yaitu (21%). Jika dibandingkan dengan
siklus I, aktifitas ini mengalami peningkatan. Aktifitas siswa yang mengalami penurunan adalah
mendengarkan/memperhatikan penjelasan guru (17,9%). Diskusi antar siswa/ antara
siswa dengan guru (13,8%), menulis yang relevan dengan KBM (7,7%) dan merangkum
pembelajaran (6,7%). Adapun aktifitas siswa yang mengalami peningkatan adalah
membaca buku (12,1%), menyajikan hasil pembelajaran (4,6%), menanggapi/mengajukan
pertanyaan/ide (5,4%), dan mengerjakan tes evaluasi (10,8%).
Berikutnya adalah rekapitulasi hasil tes formatif siswa terlihat pada tabel berikut :
Tabel 4.6. Rekapiltulasi Hasil Tes Formatif
Siswa Pada Siklus II
No
|
Uraian
|
Hasil Siklus I
|
1
2
3
|
Nilai rata-rata
tes formatif
Jumlah siswa
yang tuntas belajar
Presentase
ketuntasan belajar
|
7,29
31
81,58
|
Dari tabel diatas diperoleh nilai rata-rata prestasi belajar siswa
adalah 7,29 dan ketuntasan belajar mencapai 81,58% atau ada 31 siswa dari 38
siswa sudah tuntas belajar. Hasil ini menunjukkan bahwa pada siklus II ini
ketuntasan belajar secaraa klasikal telah mengalami peningkatan sedikit lebih
baik dari siklus I. Adanya peningkatan hasil belajar siswa ini karena setelah
guru menginformasikan bahaw setiap akhir pelajaran akan selalu diadakan tes sehingga
pada pertemuan berikutnya siswa lebih termotivasi ntk belajar. Selain itu siswa
juga sudah mulai mengerti apa yang dimaksudkan dan diinginkan guru dengan menerapkan metode
pembelajarn kooperatif model STAD.
c.
Analisis data penelitian Siklus
I
1)
Ranah Psikomotor
-
Siswa yang mendapat nilai 60
tidak ada
-
Siswa yang mendapat niali tujuh
puluh sebanyak 15 (38,46%)
-
Siswa yang mendapat nilai 80
sebanyak 24 (61,54%)
Berarti siswa yang mendapat nilai di atas 70 sebanyak
61,54%, secaraa klasikal termasuk kategori belum tuntas.
2)
Ranah Afektif
-
Siswa yang mendapat nilai C
sebanyak 6 (15,38%)
-
Siswa yang mendapat nilai B
sebanyak 26 (66,67%)
-
Siswa yang mendapat nilai A
sebanyak 7 (17,95%)
Berarti siswa yang mendapat nilai di atas C sebanyak
84,62%, secaraa klasikal termasuk kategori tuntas.
d.
Refleksi
Dalam pelaksanaan kegiatan belajar diperoleh informasi dari hasil
pengamatan sebagai berikut :
1)
Memotivasi siswa
2)
Membimbing siswa merumuskan
kesimpulan/menemukan konsep
3)
Pengelolaan waktu
e.
Revisi Rancangan
Pelaksanan kegiatan belajar pada Siklus
II ini masih terdapat kekurangan-kekurangan. Maka perlu adanya revisi untuk
dilaksanakan pada siklus II antara lain :
1.
Guru dalam memotivasi siswa
hendaknya dapat membuat siswa lebih termotivasi selama proses belajar mengajar
berlangsung.
2.
Guru harus lebih dekat dengan
siswa sehingga tidak ada perasaan takut dalam diri siswa baik untuk
mengemukakan pendapat atau bertanya.
3.
Guru harus lebih sabar dalam
membimbing siswa merumuskan kesimpulan/menemukan konsep.
4.
Guru harus mendistribusikan
waktu secaraa baik sehingga kegiatan pembelajaran dapat berjalan sesuai dengan
yang diharapkan.
5.
Guru sebaiknya menambah lebih
banyak contoh soal dan meberi soal-soal-soal latihan pada siswa untuk
dikerjakan pada setiap kegiatan belajar mengajar.
3.
Siklus III
a.
Tahap Perencanaan
Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang
terdiri dari rencana pelajaran 3, soal tes formatif 3 dan alat-alat pengajaran
yang mendukung. Selain itu juga dipersiapkan lembar observasi pengelolaan
metode pembelajaran kooperatif model STAD dan lembar observasi aktifitas guru
dan siswa.
b.
Tahap Kegiatan dan Pengamatan
Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus III dilaksanakan pada
tanggal 18 Agustus 2008 di kelas VII C dengan jumlah siswa 38 siswa.
Pelaksanaan metode pembelajaran kooperatif model STAD melalui tahapan sebagai
berikut: (1) Pelaksanaan pembelajaran, (2) Diskusi kelompok, (3) Tes, (4) Penghargaan
kelompok, (5) Menentukan nilai individual dan kelompok. Dalam hal ini peneliti
bertindak sebagai pengajar, sedangkan yang bertindak sebagai pengamat adalah
seorang guru PKn dan Wali Kelas VII C Adapun proses belajar mengajar mengacu pada
rencana pelajaran dengan memperhatikan revisi pada siklus II, sehingga kesalahan
atau kekurangan pada siklus II tidak terulang lagi pada siklus III. Pengamatan
(observasi) dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan belajar mengajar.
Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes formatif III dengan
tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses belajar
mengajar yang telah dilakukan. Instrument yang digunakan adalah tes formatif
III dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam proses
belajar mengajar yang telah dilakukan.
Instrument yang digunakan adalah tes formatif III. Adapun data hasil penelitian
pada siklus III adalah sebagai berikut :
Tabel 4.7. Pengelolaan Pembelajaran Pada Siklus III
No
|
Aspek yang diamati
|
Penilaian
|
Rata-rata
|
|
P1
|
P2
|
|||
I
|
Pengamatan KBM
A. Pendahuluan
1. Memotivasi siswa
2. Menyampaikan tujuan pembelajaran
3. Menghubungkan dengan pelajaran
sebelumnya
4. Mengatur siswa dalam kelompok-kelompok
belajar
|
3
4
|
3
4
|
3
4
|
B. Kegiatan inti
1. Mempresentasikan langkah-langkah metode
pembelajaran kooperatif
2. Membimbing siswa melakukan kegiatan
3. Melatih keterampilan kooperatif
4. Mengawasi setiap kelompok secara
bergiliran
5. Memberikan bantuan kepada kelompok yang
mengalami kesulitan
|
4
4
4
4
3
|
4
4
4
3
3
|
4
4
4
3,5
3
|
|
C. Penutup
1. Membimbing siswa membuat rangkuman
2. Memberikan evaluasi
|
4
4
|
4
4
|
4
4
|
|
II
|
Pengelolaan
Waktu
|
3
|
3
|
3
|
III
|
Antusiasme Kelas
1. Siswa antusia
2. Guru antisias
|
4
4
|
4
4
|
4
4
|
|
Jumlah
|
45
|
44
|
44,5
|
Keterangan : Nilai : Kriteria
1 :
Tidak Baik
2. :
Kurang Baik
3. :
Cukup Baik
4. :
Baik
Dari tabel di atas, dapat dilihat
aspek-aspek yang diamati pada kegiatan belajar mengajar (siklus III) yang
dilaksanakan oleh guru dengan menerapkan metode pembelajaran kooperatif model
STAD mendapatkan penilaian cukup baik dari pengamat adalah memotivasi siswa,
membimbing siswa merumuskan kesimpulan/menemukan konsep, dan pengelolaan waktu.
Penyempurnaan aspek-aspek diatas dalam
menerapkan metode pembelajaran kooperatif model STAD diharapkan dapat berhasil
semaksimal mungkin.
Tabel 4.8. Aktivitas Guru dan Siswa Pada
Siklus III
No
|
Aktivitas Guru yang diamati
|
Presentase
|
1
2
3
4
5
6
7
8
9
|
Menyampaikan tujuan
Memotivasi siswa
Mengkaitkan dengan pelajaran sebelumnya
Menyampaikan materi/ langkah-langkah/ strategi
Menjelaskan materi yang sulit
Membimbing dan mengamati siswa dalam menemukan
konsep
Meminta siswa menyajikan dan mendiskusikan hasil
kegiatan
Memberikan umpan balik
Membimbing siswa merangkum pelajaran
|
6,7
6,7
10,7
13,3
10,0
22,6
10,0
11,7
10,0
|
No
|
Aktivitas siswa yang diamati
|
Presentase
|
1
2
3
4
5
6
7
8
9
|
Mendengarkan/ memperhatikan penjelasan guru
Membaca buku
Bekerja dengan sesama anggota kelompok
Diskusi antar siswa/ antara siswa dengan guru
Menyajikan hasil pembelajaran
Menyajikan/ menanggapi pertanyaan/ ide
Menulis yang relevan dengan KBM
Merangkum pembelajaran
Mengerjakan tes evaluasi
|
20,8
13,1
22,1
15,0
2,9
4,2
6,1
7,3
8,5
|
Berdasarkan tabel diatas tampak bahwa
aktivitas guru yang paling dominan pada siklus III adalah membimbing dan
mengamati siswa dalam menemukan konsep yaitu 22,6%, sedangkan aktivitas
menjelaskan materi yang sulit dan memberi umpan balik/evaluasi/tanya jawab menurun masing-masing sebesar (10%), dan
(11,7%). Aktivitas lain yang mengalami peningkatan adalah mengkaitkan dengan
pelajaran sebelumnya (10%), menyampiakan materi/strategi /langkah-langkah (13,3%), meminta siswa
menyajikan dan mendiskusikan hasil kegiatan (10%), dan membimbing siswa
merangkum pelajaran (10%). Adapun aktivitas ynag tidak menglami perubahan
adalah menyampaikan tujuan (6,7%) dan memotivasi siswa (6,7%).
Sedangkan untuk aktivitas siswa yang paling dominan pada siklus III
adalah bekerja dengan sesama anggota kelompok yaitu (22,1%) dan
mendengarkan/memperhatikan penjelasan guru (20,8%), aktivitas yang mengalami
peningkatan adalah membaca buku siswa (13,1%) dan diskusi antar siswa/antara
siswa dengan guru (15,0%). Sedangkan aktivitas yang lainnya mengalami penurunan.
Berikutnya adalah rekapitukasi
hasil tes formatif siswa seperti terlihat pada tabel berikut.
Tabel 4.9. Rekapiltulasi Hasil Tes Formatif
Siswa Pada Siklus II
No
|
Uraian
|
Hasil Siklus III
|
1
2
3
|
Nilai rata-rata
tes formatif
Jumlah siswa
yang tuntas belajar
Presentase
ketuntasan belajar
|
7,97
36
94,74
|
Berdasarkan tabel di atas diperoleh nilai rata-rata tes formatif sebesar
7,97 dan dari 38 siswa yang telah tuntas sebanyak 36 siswa dan 2 siswa belum
mencapai ketuntasan belajar. Maka secara
klasikal ketuntasan belajar yang telah tercapai sebesar 94,74% (termasuk kategori
tuntas). Hasil pada siklus III ini mengalami peningkatan lebih baik dari siklus
II. Adanya peningkatan hasil belajar pada siklus III ini di pengaruhi oleh
adanya peningkatan kemampuan guru dalam menerapkan metode pembelajaran
kooperatif moel STAD sehingga siswa menjadi lebih terbiasa dengan pembelajaran seperti ini sehingga siswa lebih mudah dalam memahami materi yang telah
diberikan.
c.
Refleksi
Pada tahap ini akan dikaji apa yang
telah terlaksana dengan baik maupun yang masih kurang baik dalam proses belajar
mengajar dengan penerapan metode pembelajaran kooperatif model STAD. Dari data-data
yang telah diperoleh dapat diuraikan sebagi berikut :
1)
Selama proses belajar mengajar
guru telah mekasanakan semua pembeljaran dengan baik. Meskipun ada beberapa
aspk yang belum sempurna, tetapi presentase pelaksanaanya untuk masing-masing
aspek cukup besar.
2)
Berdasarkan data hasil
pengamatan diketahui bahwa siswa aktif selama proses belajar mengajar
berlangsung.
3)
Kekurangan pada siklus-siklus
sebeelumnya sudah mengalami perbaikan dan peningkatan sehingga menjadi lebih
baik.
4)
Hasil belajar siswa paa siklus
III mencapai ketuntasan.
d. Revisi Pelaksanaan
Pada siklus III guru telah menerapkan metode pemebelajaran kooperatif
model STAD dengan baik dan dilihat dari kativitas siswa serta hasil belajar
siswa pelaksanaan proses belajar mengajar sudah berjalan dengan baik. Maka
tidak diperlukan rvisis terlau banyak , tetapi yang perlu diperhatikan untuk
tindakan selanjutnya adalah memaksimalkan dan mempertahankan apa yang telah ada
dengan tujuan agar pelaksanaan proses belajar mengajar selanjutnya penerapan
metode pembelajaran kooperatif model STAD dapat meningkatkan proses belajar
mengajar, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.
B. Pembahasan
- Ketuntasan hasil belajar siswa
Melalui hasil penelitian ini
menunjukkan bahawa metode pembelajran kooperatif model STAD memiliki dampak
positif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari
semakin mantapnya pemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan guru
(ketuntasanbelajar meningkat dari siklus I, II, dan III) yaitu masing-masing
68,2%, 81,58% dan 94,74%. Pada siklus III ketuntasan belajar siswa secara
klasikal telah tercapai. Sedangakn kelompok yang mendapatkan penghargaan adalah
kelompok I dengan nilai kelompok tertinggi sebesar 6,17.
- Kemampuan Guru Dalam Mengelola Pembelajaran
Berdasarkan anlisis data, diperoleh aktifitas
siswa dalam proses belajar mengajar dengan mennerapkan metode pembelajaran
kooperatif model STAD dalam setiap siklus mengalami peningkatan. Hal ini
berdampak positif terhadap presasi belajar siswa yaitu dapat ditunjukkan dengan
meningkatnya nilai rata-rata siswa pada setiap siklus yang terusa menglami
peningkatan.
- Aktivitas Guru dan Siswa Dalam Pembelajaran
Berdasakan analisi data, diperoleh
aktifitas siswa dalam proses pembelajran PKn pada pokok bahasan sistem politik
dengan metode pembelajaran kooperatif model STAD yang paling dominan adalah
bekerja dengan sesama anggota kelompok, mendengarkan/ memperhatikan penjelasan
guru dan iskusi antar siswa /antara siswa dengan guru. Jadi dapat dikatakan
bahawa aktifitas siswa dikategorikan aktif.
Sedangkan untuk aktifitas guru selama
pembelajaran telah melaksanakan langkah-langkah kegiatan belajar mengajar dan
menerapkan pengajaran konstektual model pengajaran berbasis maslah dengan baik.
Hal ini terlihat dari aktivitas guru yang muncul, diantaranya aktivitas
membimbing dan mengamati siswa dalam menemukan konsep, menjelaskan materi yang
sulit, memberi umpan balik/ evaluasi/ tanya jawab dimana prosentase untuk
aktivitas di atas cukup besar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar