Rabu, 25 Januari 2017

BAB V Sosiologi

5  MELAKUKAN PENELITIAN SOSIAL



Kompetensi Inti
KI  1  :  Menghayati dan mengamalkan  ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, responsif, dan pro-aktif serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI  3  :  Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI  4 :  Mengolah, menalar, dan menyaji dalam  ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.     
 Kompetensi Dasar 
1.1    Memperdalam nilai agama yang dianutnya dan menghormati    agama lain
2.1    Mensyukuri keberadaan diri dan lingkungan sosial sebagai anugerah Tuhan   Yang Maha Esa
3.4    Menerapkan metode-metode penelitian sosial untuk memahami    berbagai gejala sosial
4.4  Menyusun rancangan, melaksanakan, dan menyusun laporan penelitian sederhana serta mengkomunikasikannya dalam bentuk tulisan, lisan dan audio-visual 
Indikator
A.      Melakukan penelitian kuantitatif sederhana
B.      Melakukan penelitian kualitatif sederhana
C.      Analisa Data Menggunakan Mean, Median, dan Modus.





Tujuan Pembelajaran
Setelah belajar dengan menggunakan modul ini siswa diharapkan mampu Melakukan penelitian kuantitatif sederhana, melakukan penelitian kualitatif sederhana, analisa data menggunakan Mean, Median, dan Modus.



A.           Melakukan penelitian kuantitatif sederhana
  1. Mengamati lingkungan
Sebelum melakukan penelitian langkah yang harus ditempuh seorang peneliti adalah mengambil data. Cara mengambil data disesuaikan dengan jenis penelitian yang digunakan. Apabila penelitian itu kualitatif maka cara mengambil datanya dengan menggunakan teknik wawancara dan pustaka. Untuk penelitian kuantitatif cara mengambil datanya dengan menggunakan teknik kuesioner atau angket. Amatilah dilingkunganmu apa saja perlengkapan atau alat-alat yang dibutuhkan peneliti jika peneliti menggunakan metode kuantitatif?

b.      Melakukan penelitian kuantitatif sederhana
Pada bab ini kalian akan berlatih melakukan penelitian sederhana dan berikut ini adalah contoh penelitian sederhana yang pernah dirumuskan Yad Mulyadi Dkk (2013: 112).










PENYEBAB TAWURAN DI KALANGAN PELAJAR

BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang Masalah
           Akhir-akhir ini sering terjadi peristiwa tawuran di kalangan pelajar dan mahasiswa. Tawuran  yang kian marak ini oleh beberapa tokoh pendidikan diartikan sebagai bukti bahwa pendidikan yang ada selama ini telah gagal membentuk karakter generasi muda. Kebijakan pendidikan yang selama ini dibangun pemerintah hanya mengedepankan kecerdasan intelektual sedangkan kecerdasan spiritual maupun kecerdasan emosional dikesampingkan. Kesuksesan peserta didik hanya dilihat dari prestasi akademiknya saja. Apabila anak ujian nasionalnya bagus dikatakan pintar sebaliknya bila anak tidak lulus ujian diberi stiqma sebagai anak yang bodoh. Padahal anak yang nilai ujiannya baik belum tentu khasil keringatnya sendiri tetapi bisa saja karena menyontek teman, mencari bocoran dan sebagainya. Pendidikan kita selama ini hanya mengedepankan proses bukan hasil.   
          Untuk mencetak generasi bangsa  yang berkualitas dan handal dibutuhkan dukungan dari semua pihak seperti sekolah, keluarga, teman sepermainan, atau media massa. Sekolah merupakan kunci utama dalam membentuk manusia yang bermutu. Namun hal ini harus didukung juga oleh peran serta keluarga.
          Keluarga sebagai lingkungan terdekat siswa dianggap dapat mengontrol perilaku putra-putrinya ketika bergaul dengan teman sepermainannya. Dengan peran aktif keluarga inilah diharapkan perilaku menyimpang seperti tawuran antar pelajar dapat diminimalisasi.

B.     Rumusan Masalah
         Dari latar belakang di atas, rumusan masalahnya adalah apa yang menyebabkan terjadinya tawuran di kalangan pelajar?

C.     Tujuan Penelitian
         Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penyebab tawuran di kalangan pelajar


BAB II
KAJIAN PUSTAKA


A.  Penelitian Yang Relevan
        Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan oleh para ahli pendidikan menyimpulkan bahwa terjadinya tawuran dikalangan pelajar adalah faktor internal (dari dalam diri sendiri), faktor dari sekolah, keluarga, teman sepermainan, dan media massa. Faktor-faktor tersebut  memiliki andil besar dalam pembentukan perilaku menyimpang.

B.   Kajian Teori
        Kenakalan remaja merupakan salah satu gejala patologis sosial pada remaja yang disebabkan oleh bentuk pengabaian sosial. Akibatnya mereka mengembangkan bentuk perilaku yang menyimpang. Menurut Santrock, kenakalan remaja merupakan kumpulan dari berbagai perilaku remaja yang tidak dapat diterima secara sosial hingga terjadi tindakan kriminal. Ada beberapa jenis kenakalan remaja misalnya narkoba, seks bebas, kebut-kebutan di jalan raya, tawuran dan sebagainya. 
         Para ahli pendidikan sependapat bahwa remaja adalah mereka yang berusia 13-18 tahun. Pada usia tersebut seseorang sudah melampui masa kanak-kanak, tetapi masih belum cukup matang untuk dapat dikatakan dewasa. Meraka berada pada masa transisisi .


 
































                                                                                             





























Oleh karena itu dibutuhkan peran aktif keluarga dan sekolah untuk membimbing meraka, mengarahkan mereka serta ketontonan dan bacaan yang bermutu.   
1.    Pengertian tawuran
     Dalam kamus besar bahasa Indonesia tawuran diartikan sebagai perkelahian beramai-ramai, atau perkelahian massal.
2.    Pengertian pelajar
     Pelajar diartikan sebagai anak sekolah (terutama pada sekolah menegah dan atas) anak didik murid  atau siswa.

C. Kerangka Berpikir
      Berdasarkan teori diatas dapat ditarik kerangka berpikir bahwa lingkungan sekolah, keluarga, teman sepermainan dan media massa sangat berperan dalam membentuk  karakter dan kepribadian seorang individu. Sehingga penyimpangan sosial yang dilakukan  oleh pelajar seperti tawuran disebabkan oleh lingkungan sekolah, keluarga, teman sepermainan dan media massa.

D. Hipotesis
          Berdasarkan konsep-konsep yang telah dituangkan dalam kerangka berpikir maka hipotesis (Ha) yang dapat diajukan  adalah sebagai berikut:
Lingkungan sepermainan dan keluarga mempunyai pengaruh paling tinggi dalam penyimpangan tawuran pelajar. Disusul oleh faktor internal (individu yang bersangkutan), media massa dan lingkungan sekolah.


BAB III
METODOLOGI

A.  Tempat dan waktu Penelitian
           Penelitian ini dilaksanakan di SMA X. Penetapan lokasi yang dimaksud dengan pertimbangan bahwa sekolah tersebut siswa laki-lakinya sering melakukan tawuran antar pelajar. Sehingga dampak dari penelitian ini dapat dijadikan acuan pengambilan kebijakan bagi stakehoder pendidikan agar tawuran pelajar tidak akan terjadi lagi. Untuk waktu pelaksanaan penelitian antara bulan Mei 2012 sampai bulan Juni 2012.

B.   Populasi Dan Sampel Penelitian
a.      Populasi
       Populasi dalam penelitian ini adalah siswa laki-laki SMA X yang berjumlah 30 siswa.
b.      Sampel
       Sampel merupakan bagian dari populasi yang diambil untuk penelitian yang sifat dan karakternya sama. Bila merujuk cara mengambil sampel menurut tabel Krejcie dengan populasi anak laki-laki di SMA X sebesar 30 maka sampelnya berjumlah 28 siswa (lihat tabel 1)

C.     Desain dan Pendekatan Penelitian
        Pendekatan penelitian yang dianut dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif karena data yang diperoleh dalam penelitian ini berbentuk angka-angka dan cara mengolahnya menggunakan analisis satatistik.

D.     Teknik Pengumpulan Data
        Untuk mengambil data dalam penelitian ini peneliti menggunakan kuesioner atau angket yang disebarkan ke 28 siswa laki-laki SMA X yang pernah terlibat dalam aksi tawuran.

E.     Instrumen Penelitian
         Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan skala Likert yaitu Sangat Setuju (SS) nilai 4, Setuju (S) nilai 3, Tidak Setuju (TS) nilai 2, dan Sangat Tidak Setuju (STS) nilai 1.
 




















































                                                                                        










BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A.     Uji Coba Instrumen
        Sebelum instrumen diujikan kepada responden terlebih dahulu diuji cobakan kepada 10 siswa dari semua sampel yang merupakan obyek penelitian.
1.      Uji validitas instrumen
Bertujuan untuk menguji apakah angket yang digunakan cukup layak (valid). Suatu angket dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Untuk mengujinya peneliti menggunakan perangkat lunak SPSS versi 16.
2.      Uji reliabilitas instrumen
Reliabilitas mengandung pengertian bahwa angket tersebut dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data. Arti dapat dipercaya adalah angket tersebut sesuai kenyataan.  Suatu data dikatakan reliabel bila berapa kalipun data digunakan hasilnya tetap sama. Untuk mengujian peneliti menggunakan perangkat lunak SPSS versi 16.
B.     Pengolahan Data dan Hasil Penelitian
          Setelah angket diterima dari responden langkah selanjutnya adalah pengolahan data. Dalam mengolah data peneliti menggunakan teknik analisa data ukuran pemusatan (tendensi sentral) yaitu modus. Modus merupakan ukuran pemusatan yang menunjukkan frekuensi terbesar pada perangkat data. Angket yang sudah masuk diolah . Adapun data yang sudah masuk itu terlihat pada tabel 2.
Langkah selanjutnya setelah data dikumpulkan dalam tabel adalah:
1.      Pengorganisasian data
Data yang diperoleh dari hasil penyebaran angket kepada 28 siswa laki-laki yang pernah terlibat tawuran dimasukkan kedalam tabel. Kemudian menghitung setiap jawaban pernyataan tersebut dengan skor tertinggi yang diperoleh yaitu 112 untuk masing-masing kuesioner, dan skor terendah yang diperoleh adalah 28.
2.      Hasil penelitian
Setelah melihat hasil pengolahan data hipotesis yang dapat disusun yaitu bahwa rasa solidaritas terhadap suatu kelompok atau teman sepermainan menjadi faktor utama penyebab tawuran pelajar. Disusul oleh faktor media massa, faktor keluarga, faktor internal (diri sendiri) dan faktor dari sekolah.
C.     Pembahasan
          Teknik  analisa data yang digunakan dalam pengujian hipotesis di atas adalah ukuran pemusatan yaitu modus. Modus merupakan ukuran pemusatan yang menunjukkan frekuensi terbesar pada suatu perangkat data. Dari jumlah skor yang tertera pada tabel 2. langsung dapat ditarik kesimpulan sementara dari penelitian ini bahwa rasa solidaritas terhadap suatu kelompok atau teman sepermainan menduduki faktor utama penyebab tawuran pelajar.

BAB V
PENUTUP

A.     Kesimpulan
          Dari pembahasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa faktor utama penyebab tawuran pelajar adalah faktor dari teman sepermainan atau kerana rasa solidaritas antar teman, kemudian disusul oleh faktor media massa, faktor keluarga, faktor internal (diri sendiri) dan faktor dari sekolah.
B.     Saran
1.      Remaja sebagai generasi penerus bangsa hendaknya pandai dalam memilih teman dan lingkungan yang baik
2.      Orang tua yang menjadi seseorang terdekat remaja di keluarga seharusnya mampu memberikan arahan yang baik kepada putra-putrinya dalam memilih teman dalam bergaul.
3.      Orang tua, guru ataupun orang dewasa  (pejabat) lain harus menjadi teladan yang baik untuk remaja sehingga mereka tidak gagal dalam mencapai identitasnya.



 













































                                                 


















Lampiran 1: Angket penelitian


PENYEBAB TAWURAN PELAJAR

I.      Pengantar
a.       Angket ini diedarkan kepada anda dengan maksud untuk mendapatkan informasi sehubungan dengan penelitian penyebab tawuran pelajar.
b.      Informasi yang diperoleh dari anda sangat berguna bagi kami untuk menganalisis penelitian tersebut.
c.       Data yang kami dapatkan semata-mata hanya untuk kepentingan penelitian. Untuk itu anda tidak perlu ragu untuk mengisi angket ini.

II.      Petunjuk pengisian:
Berilah tanda ceklis (√) pada kolom yang tersedia berikut ini:
SS   =  Sangat Setuju
S     =   Setuju
TS   =  Tidak Setuju
STS =  Sangat Tidak Setuju

Lembar Pernyataan:

NO
PERNYATAAN
SS
S
TS
STS
Faktor Internal (dari dalam diri sendiri)





1
Saya orang yang bertemperamen tinggi




2
Saya sering membalas tindak kekerasan dari orang lain




3
Saya sering menyalahkan orang lain setiap ada masalah




4
Jika dinilai dengan skala 1-10 maka nilai rasa setia kawan saya adalah 9




Faktor dari Keluarga





5
Orang tua saya kurang pendidikan dan penghasilannya rendah




6
Orang tua saya marah ketika saya berbuat kesalahan kecil




7
Orang tua saya sering melakukan tindak kekerasan




8
Orang tua saya kurang memperhatikan saya karena sibuk bekerja




Faktor dari Sekolah





9
Suasana kelas saya monoton dan membuat saya jenuh




10
Sekolah saya tidak memiliki fasilitas penunjang kegiatan sekolah yang baik




11
Ada oknum guru saya yang suka menghukum dan melakukan tindak kekerasan




12
Sekolah saya bermusuhan dengan sekolah tertentu secara turun temurun




Faktor dari Teman Sepermainan





13
Ada teman saya yang suka berkelahi dan saya suka terpancing




14
Saya jadi anggota kelompok tertentu yang suka melakukan tindak kekerasan




15
Jika anggota kelompok tertimpa masalah saya siap membantu




16
Saya siap ikut bergabung jika ada teman tertimpa masalah perkelahian




Faktor dari Media Massa





17
Saya suka melihat film laga dan aksi kekerasan lainnya




18
Saya sering  melihat berita tawuran di televisi dan ingin menirunya




19
Saya suka membaca berita tawuran di surat kabar, majalah dan online




20
Saya suka melihat film perkelahian antar geng yang menurut saya keren aksinya






                                                                 








B.  Melakukan  Penelitian Kualitatif Sederhana
a.    Mengamati lingkungan
           Disamping penelitian kuantitatif ada juga penelitian kualitatif. Penelitian ini dalam mengolah data menggunakan metode deskriptif analitis. Amatilah hasil laporan penelitian kualitatif dan perhatikan bagaimana proses dan pembuatan laporan penelitian kualitatif.

b.    Membuat judul penelitian
         Untuk membuat judul atau topik penelitian kualitatif perhatikan judul sebagai beriku:
1.    Model perencanaan pendidikan di era otonomi daerah
2.    Makna menjadi guru bagi masyarakat
3.    Model korupsi, kolusi dan nepotisme dalam pengelolaan pendidikan
4.    Profil guru yang efektif mendidik anak
5.    Makna gotong royong membangun sekolah
         Judul-judul diatas jika diteliti akan sangat sulit karena menangkap makna dari fenomena yang sifatnya naturalistik. Bandingkan dengan penelitian dengan judul di bawah ini :
1.    Pengelolaan sarana pendidikan di SMKN 1 Surakarta
2.    Implementasi jam belajar masyarakat di kecamatan Ngaglik Sleman Yogyakarta
3.    Pengelolaan kegiatan ekstra kurikuler bahasa daerah di SD sekecamatan Kasihan Bantul Yogyakarta
4.    Impelementasi kurikulum 2013 oleh guru-guru di SMP Lombok Barat
5.    Kualitas pembelajaran seni budaya di SMP Ungara Jawa Tengah
Judul atau topik pada kelompok kedua ruang lingkupnya sempit dan sudah dapat diantisipasi kira-kira datanya seperti apa dan hasilnya juga seprti apa. Judul-judul kelompok pertama sifatnya masih kabur sehingga sulit untuk dikerjakan.

c.   Pengambilan data penelitian
          Agar penelitian kualitatif dapat benar-benar berkualitas data yang dikumpulkan harus lengkap yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah data dalam bentuk verbal atau kata-kata yang diucapkan secara lisan, gerak-gerik atau perilaku yang dilakukan subyek yang dapat dipercaya. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari dokumen-dokumen grafis misalnya tabel, catatan, notulen rapat, SMS, foto-foto, video, dan sebagainya.
          Dalam pengambilan data dengan menggunakan metode wawancara agar data mempunyai validitas yang tinggi bisa menggnakan metode triangulasi. Tri artinya tiga dan angulasi dari kata angle artinya sudut. Jadi triangulasi berarti pengambilan data dari tiga sudut yang berbeda. Ada dua cara yang dapat dilakukan oleh peneliti dalam melakukan triangulasi yaitu:
1.        Triangulasi dengan sumber yang sama tetapi dengan cara atau metode yang berbeda.      Sebagai contoh peneliti ingin mengetahui apakah siswa-siswa sebelum ujian terlebih dahulu belajar materi pelajaran. Mula-mula peneliti mengajukan pertanyaan dengan wawancara. Untuk memantapkan data peneliti meminjam catatan  siswa tersebut ada atau tidak catatannya. Lebih jauh lagi untuk memantapkan bahwa siswa mencatat sendiri catatannya peneliti meminta siswa untuk menulis apakah tulisasnnya sama dengan catatan siswa atau tidak. Dengan cara demikian maka data yang diperoleh peneliti menjadi mantap.
2.        Triangulasi dengan cara atau metode yang sama tetapi dengan sumber data  yang berbeda.
Contohnya peneliti ingin mengetahui apakah kepala sekolah SMA X sebagai kepala sekolah teladan setiap hari tiba di kantor jam enam pagi. Mula-mula peneliti bertanya kepada guru apakah kepala sekolah setiap hari tiba dikantor jam enam pagi. Jika peneliti belum puas dengan  data yang diperoleh melanjutkan pertanyaan kepada karyawan, apakah kepala sekolah setiap hari tiba di kantor jam enam pagi. Dan jika tidak puas maka peneliti bertanya kepada salah satu siswa apakah kepala sekolah setiap hari tiba di kantor jam enam pagi. Dengan bertanya kepada tiga sumber yang berbeda  maka diharapkan data yang diperoleh akan memiliki validitas yang tinggi.

d.   Menyusun laporan penelitian kualitatif
            Laporan penelitian adalah merupakan laporan ilmiah, untuk itu maka harus dibuat secara sistematis dan logis pada setiap bagian, sehingga pembaca mudah memahami langkah-langkah yang telah ditempuh selama proses penelitian, dan hasilnya.



            Adapun sistematika laporan penelitian kualitatif apabila judul penelitian ” Pengaruh Latar Belakang Pendidikan (SMK dan SMA) terhadap Kinerja Karyawan pada Industri Permesinan Modern” sebagai berikut:

HALAMAN JUDUL
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL (jika ada)
DAFTAR GAMBAR (jika ada)
BAB    I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
B.     Rumusan Masalah
C.     Tujuan Penelitian
D.    Manfaat Hasil Penelitian
BAB II   KAJIAN TEORI
A.    Pendidikan dan tenaga kerja
B.     Profil pekerjaan
C.     Kompetensi tenaga kerja
BAB III   METODE PENELITIAN
    1. Alasan menggunakan metode kualitatif
    2. Tempat penelitian
    3. Sampel sumber data penelitian
    4. Instrumen penelitian
    5. Teknik pengumpulan data
    6. Teknik analisa data
BAB IV    TEMUAN PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A.       Temuan penelitian
1.   Gambaran umum obyek yang diteliti
2.   Struktur pendidikan tenaga kerja industri
3.   Profil pekerjaan industri
4.   Kompetensi tenaga kerja industri
5.   Perbandingan kemampuan kerja antara karyawan lulusan SMA dan SMK
6.   Sistem evaluasi kinerja karyawan
7.   Perbandingan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja lulusan SMK dan SMA
8.   Hubungan komponen industri dan SMK

B.        Pembahasan
1.   Struktur pendidikan tenaga kerja
2.   Perubahan profil pekerjaan
3.   Perubahan kompetensi tenaga kerja
4.   Perbandingan perkembangan kemampuan kerja antara karyawan lulusan SMA dengan SMK
5.   Sistem evaluasi kinerja karyawan
6.   Hubungan komponen industri dengan sekolah

BAB V    KESIMPULAN DAN SARAN
A.       Kesimpulan
B.        Saran

LAMPIRAN: Ijin penelitian, perpanjangan, foto-foto diamati, hasil wawancara, dokumentasi dll.










Kalian sudah belajar metode penelitian kualitatif. Untuk menguji sejauh mana pemahaman kalian cobalah kalian kerjakan tugas berikut. Buatlah  wawancara dengan menggunakan metode triangulasi dengan tema penelitian:

No
Tema
Sumber Data
1
Apakah guru X ketika mulai pelajaran
mengucapkan salam

Kelas A
Kelas B
Kelas C
2
Apakah kepala sekolah setiap hari pulang
paling akhir
Guru
Karyawan
Siswa
3
Apakah setiap hari pembelajaran diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya
Guru
Karyawan
Siswa
4
Apakah penataan parkir siswa dibuat dengan
 rapi dan teratur
Guru
Karyawan
Siswa
5
Apakah setiap liburan siswa melakukan studi tour
Guru
Karyawan
Siswa










































D.   Analisa Data Menggunakan Mean, Median, dan Modus.
a.         Mengamati lingkungan
           Dalam menganalisis data bisa juga menggunakan ukuran pemusatan (Mean, Median dan Modus). Untuk memperoleh hasil penelitian seorang peneliti dapat menggunakan ukuran pemusatan berikut ini. Amatilah cara megerjakan mean, media dan modus.

b.        Mean, Median, dan Modus
1.                                       Mean / Rerata
Mean adalah bilangan yang berasal dari jumlah keseluruhan nilai  bilangan dibagi dengan banyaknya unit atau bilangan.
Contoh: Seorang siswa mempunyai nilai mata pelajaran IPA= 7, PKn= 8, Matematika= 6 dan IPS= 7. Maka nilai reratanya

        

             atau  

                      Keterangan:
                      X = Mean
                      x   = Besarnya bilangan berturut-turut
                      n   = Banyaknya unit bilangan

Perhitungan rerata untuk data tunggal yang nilai f -nya lebih dari satu  adalah sebagai berikut:                 
x
f
f.x
3
4
5
6
7
1
3
4
4
5
3
12
20
24
34
Jumlah
17
94

           
                                         

Perhitungan rerata untuk data berkelompok dihitung mulai dari titik tengah interval kelas. Contoh sebagai berikut:

Nilai
x
f
f.x
40 – 44
45 – 49
50 – 54
55 – 59
60 – 64
65 – 69
70 – 74
75 – 79
80 – 84
85 – 89
90 – 94

42
47
52
57
62
67
72
77
82
87
92
2
4
4
4
6
6
6
7
5
4
2
84
188
208
228
372
402
432
539
410
348
184
Jumlah

50
3395

                   
                      

2.        Median
Median adalah nilai tengah dalam sebuah kelompok nilai yang sudah diurutkan. Diurutkan maksudnya kelompok nilai tersebut disusun berdasarkan urutan nilai terkecil hingga terbesar atau sebaliknya.
Cara mencari median sebagai berikut:
a.       Apabila banyaknya anggota kelompok nilai itu ganjil, maka nilai mediannya adalah nilai yang terletak ditengah-tengah urutan tersebut.
Contoh: Skor prestasi lima orang siswa adalah: 4, 5, 6, 7, 8 maka mediannya (nilai tengah) adalah 6.
b.      Bila banyaknya anggota kelompok itu genap maka mediannya adalah jumlah dua anggota yang terletak di tengah-tengah urutan nilai tersebut dibagi dua.
Contoh: Skor prestasi 6 orang siswa adalah: 6, 9, 8, 5, 7, 4 diurutkan menjadi 4, 5, 6, 7, 8, 9, maka mediannya adalah:
   

c.       Untuk memperoleh nilai median dari sebuah daftar distribusi frekuensi yang memiliki data-data tunggal dengan frekuensi lebih dari satu dapat dilakukan seperti contoh berikut:


Nilai
Frekuensi (f)
Frekuensi Kumulatif Lebih dari
Frekunsi Kumulatif Kurang dari
2
3
4
5
6
7
8
9
2
4
4
8
13
12
4
3
50
48
44
40
32
19
7
3
2
6
10
18
31
43
47
50

Dalam daftar distribusi frekuensi tersebut banyaknya data adalah n = 50 (genap) sehingga median data tersebut merupakan jumlah nilai data ke-25 dan ke-26 dibagi 2. Dari daftar distribusi frekuensi nilai data ke-25 dan ke-26 berturut-turut adalah 6 dan 6 sehingga nilai mediannya adalah:

d.      Adapun untuk mendapatkan nilai median dari daftar distribusi frekuensi yang mengguakan data kelompok interval kelas bisa diperoleh dari rumus:

Me = . i atau  Me = U- .i

L        = tepi bawah kelas median
N       = banyaknya data
Fcb    = frekuensi kumulatif kelas sebelum median
F me  = frekunsi kelas median
U       = tepi atas kelas median
Fca    = frekuensi kumulatif kelas setelah median








Nilai
Frekuensi (f)
Frekuensi kumulatif Lebih dari
Frekunsi Kumulatif Kurang dari
20 – 24
25 – 29
30 – 34
35 – 39
40 – 44
45 – 49
50 – 54
55 – 59
60 – 64
65 – 69
70 – 74
75 – 79
80 – 84
85 – 89
90 - 94


1
3
6
10
18
21
29
28
40
31
32
19
14
10
4
266
265
262
256
246
228
207
178
150
110
79
47
28
14
4
1
4
10
20
38
59
88
116
156
187
219
238
252
262
266



Berdasarkan data di atas banyaknya data adalah n = 266. Jadi nilai mediannya berada pada nilai yang ke 133 (hasil bagi  atau ), yaitu pada kelompok interval kelas 60 – 64 dengan frekuensi 40, maka tepi bawah kelas mediannya adalah 59,5 dan tepi atas kelas mediannya adalah 64,5 sehingga:

Me = 59,5 + . 5 = 59, 5 + = 61, 625


Me = 64,5 +  . 5 = 64,5 =  = 61, 625

3.    Modus
Modus merupakan ukuran pemusatan yang menunjukkan frekuensi terbesar pada suatu perangkat.
Data bersekala nominal hanya bisa menggunakan modus. Misalnya kita ingin mendiskripsikan jenis sekolah asal mahasiswa di suatu perguruan tinggi yang distrubusi frekuensi dapat dilihat pada tabel berikut:
      
Sekolah Asal Mahasiswa
Frekuensi
SMA Negeri
SMA swasta
SMK Negeri
SMK Swasta
MA Negeri
MA Swasta
MA Pondok Pesantren

485
74
15
74
21
19
6

Dari data tersebut frekuensi terbesarnya berasal dari SMA, maka modusnya berasal dari SMA. Untuk data kelompok yaitu data yang masing-masing satuannya merupakan suatu kelompok, titik modusnya terletak pada interval kelas yang frekuensinya terbesar. Rumus yang digunakan untuk mencari modus satuan kelompok sebagai berikut:



       Mo = L i         atau Mo = U - i

Mo      = Modus
L          = Tepi bawah kelas modus
A1       = Selisih Frekuensi kelas modus dengan frekuensi kelas sebelumnya
A2       = Selisih frekunsi kelas modus dengan frekuensi kelas sesudahnya
i           = besarnya kelas interval
U         = Tepi atas kelas modus         
Contoh mencari modus dari data kelompok:

Nilai
Frekuensi
20 – 24
25 – 29
30 – 34
35 – 39
40 – 44
45 – 49
50 – 54
55 – 59
60 – 64
65 – 69
70 – 74
75 – 79
80 – 84
85 – 89
90 – 94

1
3
6
10
18
21
29
28
40
31
32
19
14
10
4

Data di atas modusnya terdapat terdapat pada interval kelas 60-64. Dalam mencari titik Mo perlu mempertimbangkan frekuensi interval kelas di atas dan di bawah interval kelas Mo.
  Mo = L + i   = 59,5 + 5  = 59,5 + = 59,5 + 2,86 = 62,36

Perhitungan titik modus rumus 2:

Mo = U- i   = 64,5- 5  = 64,5- = 64,5 – 2,14 = 62,36


Kalian sudah belajar cara mencari mean, modus dan median. Untuk menguji sejauh mana pemahaman kalian cobalah kalian kerjakan soal berikut.

Perhatikan tabel berikut ini!
Nilai
   Dari data di atas nilai mediannya yaitu....
a.       51,17
b.      67,00
c.       68,10
d.      71,17
e.       77,00



F
90-94
5
85-89
4
80-84
5
75-79
4
70-74
1
65-69
2
60-64
2
55-59
3
50-54
8
45-49
6


 manfaatkan lah anugrah yang kita peroleh dalam hidup jadikan kegagalan sebagai senjata motifasi buat diri kita...........





Tidak ada komentar:

Posting Komentar