4 MERANCANG
PENELITIAN SOSIAL
Kompetensi Inti
|
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menghayati dan
mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun,
responsif, dan pro-aktif serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi
atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3
: Memahami, menerapkan,
menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah.
KI 4 :
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam
ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan.
|
Kompetensi Dasar
|
1.1 Memperdalam nilai agama yang dianutnya dan
menghormat agama lain
2.1 Mensyukuri keberadaan diri
dan lingkungan sosial sebagai anugerahTuhan Yang Maha Esa
3.4 Menerapkan metode-metode
penelitian sosial untuk memahami berbagai
gejala sosial
4.4 Menyusun rancangan,
melaksanakan, dan menyusun laporan penelitian sederhana serta
mengkomunikasikannya dalam bentuk tulisan, lisan dan audio-visual
|
Indikator
|
A.
Menjelaskan pengertian
penelitian dan menentukan masalah atau topik penelitian
B.
Membuat pendahuluan
C.
Merumuskan latar
belakang masalah penelitian
D.
Menentukan hipotesa
E.
Memilih metode
pengambilan data
F.
Membuat angket
penelitian
G.
Melakukan uji coba
angket penelitian
H.
Menentukan variabel
penelitian
I.
Menentukan populasi,
sampel, dan teknik sampling
J.
Menentukan ukuran
sampel
|
Tujuan Pembelajaran
Setelah belajar dengan
menggunakan modul ini siswa diharapkan mampu menjelaskan menjelaskan
pengertian penelitian dan menentukan masalah atau topik penelitian,
membuat pendahuluan, merumuskan latar
belakang masalah penelitian, menentukan hipotesa, memilih metode pengambilan
data, membuat angket penelitian, melakukan uji coba angket penelitian,
menentukan variabel penelitian, menentukan populasi, sampel, teknik sampling, dan menentukan ukuran
sampel.
|
A. Pengertian Penelitian dan
Menentukan Masalah Penelitian Atau Topik Penelitian
a.
Mengamati
lingkungan
Penelitian dapat disebut sebagai sarana untuk
mengembangkan ilmu pengetahuan. Sesungguhnya ilmu pengetahuan berasal dari
sifat ingin tahu manusia dari segala gejala yang ada di dunia ini. Manusia
berusaha mencari jawaban atas berbagai pertanyaan-pertanyaan di pikiran mereka.
Salah satu mendapatkan jawaban dari apa
yang dipertanyakan adalah melalui serangkaian penelitian. Amatilah disekitarmu selama ini adakah orang
melakukan penelitian?, bagaimana caranya mereka melakukan penelitian?
b.
Pengertian Penelitian
Penelitian merupakan suatu kegiatan ilmiah yang dilandaskan pada
analisis dan konstruksi yang dilakukan secara metodologis, sistematis, dan
konsisten dengan
bertujuan untuk mengungkap kebenaran sebagai salah satu manifestasi
hasrat manusia untuk mengetahui apa yang sedang dihadapinya.
c.
Menentukan Masalah Penelitian Atau Topik
Penelitian
Menentukan topik penelitian merupakan tahap paling
awal dari sebuah penelitian. Permasalahan yang akan diteliti dapat bersumber
dari gejala-gejala atau fenomena dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam menentukan masalah penelitian ada beberapa hal
yang perlu mendapatkan perhatian yakni:
1.
Masalah penelitian harus
menarik dan perlu diteliti
2.
Pengambilan data diperoleh dengan mudah
3.
Hasil penelitian itu bermanfaat
4.
Metodologinya mudah diterapkan
5.
Topik penelitian yang akan
diangkat masih baru
6.
Tersedianya waktu dan biaya
Kalian telah mempelajari penentuan topik penelitian, untuk memahami lebih
dalam coba isilah kolom berikut dengan
memberikan tanda ceklis (V) Setuju dan
Tidak Setuju.
Topik/ Judul Penelitian A :
Pengaruh Bimbingan Orang Tua, Kualitas
Guru, dan Sarana Sekolah Terhadap Prestasi Belajar Siswa
No
|
Pernyataan
|
Setuju
|
Tidak
Setuju
|
1
|
Masalah penelitian menarik
|
|
|
2
|
Pengambilan data mudah
|
|
|
3
|
Hasil penelitian bermanfaat
|
|
|
4
|
Metodologinya mudah
|
|
|
5
|
Topiknya masih baru
|
|
|
6
|
Waktu dan biaya ada
|
|
|
Topik/ Judul Penelitian B :
Pengaruh Banjir, Sampah, dan Polusi Udara
di Jakarta Terhadap Kesehatan Warga
No
|
Rambu Penentuan Topik
|
Setuju
|
Tidak
Setuju
|
1
|
Masalah penelitian menarik
|
|
|
2
|
Pengambilan data mudah
|
|
|
3
|
Hasil penelitian bermanfaat
|
|
|
4
|
Metodologinya mudah
|
|
|
5
|
Topiknya masih baru
|
|
|
6
|
Waktu dan biaya ada
|
|
|
Foto 3.a. adalah ilustrasi sebuah penelitian untuk
mengembangkan ilmu pengetahuan. Pertanyaannya:
- Apa pengertian penelitian?
- Sebutkan beberapa hal yang perlu
menjadi pertimbangan ketika akan melakukan penelitian?
B. Membuat Studi Pendahuluan
a.
Mengamati
lingkungan
Studi pendahuluan bertujuan untuk mendalami
permasalahan yang akan diteliti sehingga calon peneliti benar-benar dapat
meneliti dan tidak menemui kesulitan ditengah jalan saat meneliti, karena sudah
direncanakan dan dipersiapkan secara matang. Setiap aktifitas tentunya didahulu perencanaan
matang atau studi pendahuluan. Amatilah
lingkungan disekitarmu studi pendahuluan apa/ perencanaan apa yang dipersiapkan
sebelum orang membangun rumah?
b.
Membuat Studi Pendahuluan
Peneliti sebelum meneliti harus mencari informasi selengkap-lengkapnya
tentang seluk beluk yang akan diteliti. Studi pendahuluan ini memiliki tujuan:
1.
Peneliti tidak mengulangi hasil
penelitian orang lain
2.
Peneliti mengetahui dengan
pasti apa yang akan diteliti
3.
Peneliti mengetahui di mana/
dari siapa informasi dapat diperoleh
4.
Peneliti memahami bagaimana
cara/ teknik memperoleh data
5.
Peneliti dapat menentukan
metode yang tepat
6.
Peneliti mengetahui bagaimana
menarik kesimpulan dan memanfaatkan hasil penelitian
Kalian telah mempelajari pembuatan studi pendahuluan, untuk memahami lebih
dalam coba isilah kolom berikut dengan
memberikan tanda ceklis (V) Setuju dan Tidak Setuju. Dan bandingkan topik
penelitian A atau B yang bisa dijadikan sebuah penelitian.
Topik/ Judul Penelitian A :
Pengaruh Bimbingan Orang Tua, Kualitas
Guru, dan Sarana Sekolah
Terhadap Prestasi Belajar Siswa
No
|
Studi pendahuluan
|
Setuju
|
Tidak
Setuju
|
1
|
Mengetahui
tidak mengulang hasil penelitian orang lain
|
|
|
2
|
Mengetahui
apa yang akan dikerjakan
|
|
|
3
|
Mengetahui
sumber informasi
|
|
|
4
|
Mengetahui
teknik memperoleh data
|
|
|
5
|
Mengetahui
cara menentukan metode yang tepat
|
|
|
6
|
Mengetahui
cara menarik kesimpulan
|
|
|
Topik/ Judul
Penelitian B : Pengaruh Banjir, Sampah, dan Polusi Udara di Jakarta Terhadap
Kesehatan Warga
No
|
Studi pendahuluan
|
Setuju
|
Tidak
Setuju
|
1
|
Masalah penelitian menarik
|
|
|
2
|
Mengetahui
apa yang akan dikerjakan
|
|
|
3
|
Mengetahui
sumber informasi
|
|
|
4
|
Mengetahui
teknik memperoleh data
|
|
|
5
|
Mengetahui
cara menentukan metode yang tepat
|
|
|
6
|
Mengetahui
cara menarik kesimpulan
|
|
|
Foto 3.b. ilustrasi melakukan penelitian harus mennggali informasi
selengkap-lengkapnya tetang seluk beluk yang akan diteliti. Pertanyaannya:
a.
Apa
yang perlu digali sebelum melakukan penelitian?
b.
Bagaimana
jika dalam studi pendahuluan permasalahan yang akan diteliti terlalu rumit,
perlukah kita memaksakan diri untuk meneliti? Jelaskan!
C. Merumuskan Latar Belakang
Masalah Penelitian
a. Mengamati lingkungan
Dalam langkah pertama sebuah penelitian seorang
peneliti harus memaparkan terlebih dahulu latar belakang mengapa masalah atau
topik penelitian itu perlu diteliti. Disamping itu di dalam latar belakang
masalah itu juga bisa diutarakan beberapa hal yang sudah diketahui berdasarkan
tinjauan pustaka. Harapannya masalah yang dipilih untuk diteliti mempunyai
landasan pijak yang
kokoh. Latar belakang sebelum inti pembicaraan juga bisa kita temukan dalam
kehidupan sehari-hari. Bagi orang Jawa dalam menyampaikan sesuatu kepada lawan
bicaranya tentunya tidak to the point
tetapi ada prolog terlebih dahulu. Amatilah dilingkunganmu apa prolog yang
biasanya dilakukan seseorang ketika ingin meminjam uang kepada saudara, atau
temannya?
b.
Merumuskan Latar Belakang
Masalah Penelitian
Dalam merumuskan latar belakang masalah dapat dilakukan berbagai
cara dengan memilih salah satu berikut
ini:
1.
Dimulai dengan sesuatu yang
diketahui bersama (pengetahuan umum) atau teori yang relevan dengan masalah
yang akan diteliti. Selanjutnya diikuti oleh paparan yang menunjukkan bahwa
tidak selamanya hal tersebut bisa terjadi.
2.
Dimulai dengan suatu pertanyaan
retoris (tidak perlu jawaban) yang diperkirakan dapat mengantarkan pembaca pada
masalah atau topik yang akan diteliti.
3.
Dimulai dengan sebuah kutipan
dari orang terkenal, ungkapan atau slogan, selanjutnya dihubungkan atau
ditunjukkan relevansinya dengan masalah atau topik yang akan diteliti.
Untuk lebih jelasnya dapat dicontohkan merumuskan latar belakang
masalah, jika topik/ judul penelitian: Pengaruh
Bimbingan Orang Tua, Kualitas
Guru, dan Sarana Sekolah
Terhadap Prestasi Belajar Siswa
1.
Dimulai dengan sesuatu yang
diketahui bersama:
Tinggi dan
rendahnya bimbingan orang
tua, kualitas guru, dan sarana sekolah berpengaruh terhadap hasil prestasi belajar
siswa, Demikian pandangan secara umum di
masyarakat, untuk itulah guru sebagai trasformator ilmu pengetahuan dituntut
minimal berpendidikan strata satu dan diharapkan terus belajar…….
2.
Dimulai dengan pertanyaan
retoris:
Apa bisa anak
didik berprestasi belajarnya jika tidak ada bimbingan orang tua, pengajarnya saja
tidak mempunyai kompetensi dalam mengajar dan sarana prasarana kurang? Untuk menjawab
pertanyaan itu maka perlu diadakan penelitian untuk menjawab pengaruh tidaknya bimbingan orang tua, kualitas guru dan
sarana sekolah terhadap prestasi belajar siswa……
3.
Dimulai dengan ungkapan atau
slogan:
“Orang tidak peduli anaknya” “Jeruk minum jeruk” dan “Sarana minim” ungkapan ini tepat bila kita
mencermati orang tua tidak
mau membimbing putra-putrinya dalam beljar, guru SMA
berpendidikan SPG atau SMA
dan sekolah yang minim sarana pendidikan. Untuk
membuktikan bahwa kualitas guru berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa
perlu adanya penelitian….
Setelah mempelajari contoh merumuskan latar belakang masalah,
cobalah kalian merumuskan latar belakang masalah penelitian dengan judul/ topik
penelitian: Pengaruh Bimbingan Orang Tua
Terhadap Prestasi Belajar Siswa
1
|
Dimulai dengan
sesuatu yang diketahui bersama:
|
2
|
Dimulai dengan
pertanyaan retoris:
|
3
|
Dimulai dengan
ungkapan atau slogan:
|
D. Merumuskan Hipotesa
a.
Mengamati
lingkungan
Hipotesa merupakan jembatan sementara dari suatu
penelitian yang harus diuji kebenarannya dengan jalan penelitian. Oleh karena
itu hipotesa merupakan dugaan yang mungkin benar dan mungkin juga salah.
Hipotesa akan ditolak jika faktanya salah, dan hipotesa akan diterima jika
fakta membuktikan kebenaran. Di lingkungan kita dugaan-dugaan juga harus diuji
kebenarannya. Misalnya dugaan anak yang malas belajar pasti tidak lulus
ujian. Untuk menguji kebenaran itu diperlukan penelitian.
b.
Merumuskan Kerangka Berpikir dan Hipotesa
Dalam merumuskan hipotesa yang perlu digarisbawahi adalah suatu
pernyataan yang menunjukkan dugaan tentang hubungan antara dua variabel atau
lebih. Contohnya judul penelitian: Pengaruh
Bimbingan Orang Tua, Kualitas
Guru dan Sarana Sekolah
Terhadap Prestasi Belajar Siswa.
1. Kerangka Berpikir
a. Bimbingan Orang Tua
Bimbingan
orang tua adalah bimbingan
yang dilakukan oleh orang tua terhadap anak agar anak terkendali kegiatan
sehari-hari baik saat belajarnya, saat bermain dengan teman-temannya dan lain
sebagainya. Bimbingan orang tua bisa juga di lakukan dalam membimbing proses
belajar anak di rumah misalnya mengajari anak berhitung, membaca, menulis atau
orang tua meminta bantuan pihak lain misalnya mengikutkan anak dalam bimbinga
belajar.
b. Kualitas guru
Kualitas
adalah kemampuan, kecakapan, dan
ketrampilan yang dimiliki oleh seorang
guru meliputi kemampuan guru mengelola pembelajaran (kompetensi pedagogis),
pribadi yang baik (kompetensi kepribadian), kemampuan guru yang baik di
masyarakat (kompetensi sosial), dan kemampuan guru menguasai pengetahuan dan teknologi
yang diampunya (kompetensi profesional)
c.
Sarana
Sekolah
Sarana sekolah adalah sarana yang dimiki
sekolah dalam memperlancar proses belajar mengajar. Sarana sekolah yang lengkap
akan membantu siswa dalam menyerap pelajaran yang diberikan oleh gurunya.
Misalnya untuk belajar mengidentifikasi golongan darah A, B, dan O maka
diperlukan laboratorium biologi, untuk bisa belajar bermain bola basket dengan
baik dan benar dibutuhkan lapangan bola basket yang memadai.
d. Prestasi belajar siswa
Prestasi belajar siswa adalah gambaran dari hasil belajar yang dilakukan siswa terkait dengan tugas apa yang
diembannya dan merupakan tanggung jawabnya. Dalam hal ini tugas-tugas rutin
sebagai seorang siswa adalah
mengerjakan tugas sekolah, mengerjakan tes ulangan harian, ulangan
tengah semester, ulangan akhir semester, ulangan kenaikan kelas, ujian sekolah
dan ujian nasional.
Dari rumusan di
atas dapat ditarik kerangka berfikir menjadi sebuah hipotesa sebagai berikut: Dengan bimbingan orang tua untuk memperhatikan kebutuhan
anak dalam belajar di rumah baik mengajari anak berhitung, membaca, dan menulis
serta mengikutsertakan anak pada bimbingan belajar, kualitasi guru yang
menguasai pedagogis, berkepribadian, sosial yang baik dan guru yang profesional
dan adanya sarana sekolah yang sangat memadai untuk menunjang
belajar siswa disekolah maka akan
menumbuhkan prestasi belajar siswa yang tinggi.
Untuk lebih jelasnya,
diilustrasikan dan dirumuskan dalam paradigma penelitian berikut:
|
Latihan. Untuk
mengetahui sejauh mana pemahaman kalian, buatlah kerangka berfikir dengan judul
penelitian” Pengaruh Bimbingan Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Siswa”.
Dengan mencari pengertian:
a. Bimbingan orang tua
b. Perstasi belajar siswa
Kemudian tarik
kerangka berfikir tersebut menjadi sebuah hipotesa.
2.
Hipotesis
a. Ada
pengaruh positif dan signifikan secara bersama-sama bimbingan orang tua, kualitas guru dan sarana
sekolah terhadap prestasi belajar siswa.
b. Ada
pengaruh positif dan signifikan secara parsial bimbingan
orang tua terhadap prestasi
belajar siswa.
c. Ada
pengaruh positif dan signifikan secara
parsial kualitas guru terhadap prestasi
belajar siswa.
d. Ada
pengaruh positif dan signifikan secara
parsial sarana sekolah terhadap prestasi
belajar siswa.
Kalian telah mempelajari cara merumuskan hipotesa. Untuk mengetahui
sejauh mana pemahaman kalian, cobalah rumuskan hipotesa sendiri. Judul
penelitiannya: Pengaruh Bimbingan Orang
Tua Terhadap Prestasi Belajar Siswa.
1
|
Ada hubungan X terhadap Y:
|
E. Mengumpulkan Data Penelitian
a.
Mengamati
lingkungan
Metode penelitian berkaitan dengan cara pengambilan
data, sehingga alat untuk mengambil data penelitian disebut instrument
penelitian. Ada
kalanya nama untuk metode penelitian dan instrument penelitian memang sama.
Misalnya metode untuk mengumpulkan data adalah tes, instrumen untuk
mengumpulkan data juga bernama tes. Amatilah dan ceritakan bagaimana cara-cara mengumpulkan data dengan
wawancara, apa yang harus dipersiapkan dan bagaimana cara kerjanya?
b.
Mengumpulkan Data Penelitian
Data dalam sebuah penelitian dapat dibedakan menjadi beberapa macam:
1.
Berdasarkan cara memperolehnya.
Yakni ada
data primer (data yang diambil dari sumber pertama, seperti wawancara, atau
angket) dan data sekunder (data yang didapat bukan dari sumber pertama seperti
data dari Biro Pusat Statistik)
2.
Berdasarkan sifatnya, dibedakan
menjadi data kuantitatif (data yang dinyatakan dalam bentuk angka) dan data
kualitatif (data yang tidak dinyatakan dalam bentuk angka)
3.
Berdasarkan sumbernya,
dibedakan menjadi data intern (data yang dikumpulkan oleh dan untuk keperluan
sendiri) dan data ektern (data yang dikumpulkan oleh orang lain).
1.
Metode Pengambilan Data
Dalam penelitian ada banyak pilihan dalam pengambilan data antara
lain:
a.
Metode wawancara atau interview
Wawancara
digunakan oleh peneliti untuk menilai keadaan seseorang misalnya untuk mencari
data tentang latar belakang kehidupan anak jalanan maka harus wawancara dengan
orang tuanya, tetanganya, temannya dan lain sebagainya.
1.
Pelaksanaan wawancara
Sebelum wawancara ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:
1.
Menerangkan tujuan dan kegunaan
penelitian
2.
Menjelaskan mengapa responden
terpilih untuk diwawancarai
3.
Menjelaskan lembaga yang melaksanakan penelitian tersebut
4.
Menjelaskan kepada responden
bahwa hasil wawancara tersebut adalah suatu yang dirahasiakan
2.
Prosedur wawancara
1.
Mengutamakan responden yang
tempat tinggalnya paling dekat
2.
Memilih waktu senggang untuk
berkunjung
3.
Pewawancara harus bijaksana
dalam mengatur perjanjian dan melaksanakan kunjungan
4.
Dalam wawancara usahakan
responden tidak bersama orang lain atau sendirian
3.
Sikap pewawancara
1.
Netral, tidak menunjukkan reaksi
terhadap jawaban apapun
2.
Adil, yakni tidak memihak
3.
Ramah yakni tidak dibuat-buat
atau bermuka masam
4.
Hindari ketegangan yakni
hilangkan kesan responden sedang diuji
5.
Penampilan rapi, sopan dan
menarik
c.
Metode observasi
atau pengamatan
Yakni pengambilan data melalui cara pengamatan langsung dilapangan.
Cara mengamati:
1.
Pengamatan terlibat, yakni
peneliti dalam mengamati obyek melibatkan diri. Contoh peneliti ingin meneliti
masyarakat Tengger, maka peneliti hidup bersama di gunung berkumpul dengan masyarakat
tengger sehari-hari.
2.
Pengamatan tidak terlibat,
yakni peneliti dalam mengamati obyek tidak melibatkan diri secara langsung.
Tetapi tetap bisa memperoleh gambaran mengenai obyek. Contohnya peneliti ingin
mengamati anak pengemis di jalanan. Dalam proses pengamatan peneliti tidak
harus menjadi pengamen jalanan tetapi cukup dengan mengamati perilaku,
kegiatan, atau kesibukan mereka dari jarak tertentu.
3.
Metode angket atau kuesioner
Angket adalah
sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari
responden tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui.
Dilihat dari
bentuknya angket dapat dibagi:
1.
Angket pilihan ganda yakni
responden memilih jawaban yang telah tersedia
2.
Angket lisan yakni responden
diberi kesempatan menjawab menurut pendapatnya
3.
Angket Check-list yakni
responden tinggal membubuhkan tanda chek (V) pada kolom yang sesuai
4.
Angket rating-scale yakni
sebuah pernyataan diikuti oleh kolom-kolom yang menunjukkan
tingkatan-tingkatan, misalnya S
(Setuju), SS (Sangat Setuju), TS (Tidak Setuju) dan STS (Sangat Tidak Setuju)
4. Metode studi kepustakaan
Cara pengambilan
data dalam studi kepustakaan adalah kegiatan menelaah literature. Peneliti
mencari buku-buku yang sesuai dengan topic penelitian untuk mendukung
tulisannya. Pendapat para pakar dirangkai dengan analisa peneliti sehingga menjadi sebuah
tulisan ilmiah.
5.
Metode dokumentasi
Cara pengambilan
data juga bisa menggunakan metode dokumentasi yakni mengambil informasi dari
benda-benda tertulis (prasasti), buku-buku kuno, lontar, dokumen, perjanjian,
peraturan perundang-undangan, catatan harian dan lain sebagainya.
Kalian telah mempelajari metode pengambilan data. Untuk mengetahui
sejauh mana pemahaman kalian, cobalah buatlah penelitian kualitatif dengan
pengambilan data melalui wawancara. Apabila judul penelitian “Penyebab Tawuran
Pelajar.”Buatlah wawancara tertulis untuk menggali data tentang:
A.
Penyebab
tawuran karena faktor dari internal (diri sendiri) sebanyak 4 pertanyaan.
B.
Penyebab
tawuran karena faktor dari keluarga sebanyak 4 pertanyaan
C.
Penyebab
tawuran karena faktor dari sekolah sebanyak 4 pertanyaan
D.
Penyebab
tawuran karena faktor dari teman sepermainan sebanyak 4 pertanyaan
E.
Penyebab
tawuran karena faktor dari media massa sebanyak 4 pertanyaan
F.
Membuat angket penelitian
- Mengamati
lingkungan
Sebelum melakukan penelitian langkah yang
harus ditempuh seorang peneliti adalah mengambil data. Cara mengambil data
disesuaikan dengan jenis penelitian yang digunakan. Apabila penelitian itu
kualitatif maka cara mengambil datanya dengan menggunakan teknik wawancara dan
pustaka. Untuk penelitian kuantitatif cara mengambil datanya dengan menggunakan
teknik kuesioner atau angket. Amatilah dilingkunganmu apa saja perlengkapan
atau alat-alat yang dibutuhkan peneliti jika peneliti menggunakan metode
kuantitatif?
- Membuat
angket penelitian
Kuesioner adalah daftar pertanyaan atau
daftar pernyataan yang dikirim kepada responden baik secara langsung maupun
tidak langsung. Apabila secara langsung cara
kerjanya yaitu peneliti terjun langsung ke lokasi guna mendapatkan data
yang di perlukan.Sedangkan
secara tidak langsung peneliti cukup menitipkan alat pengambil data tersebut
kepada seseorang untuk disampaikan kepada responden.
Instrumen
penelitian yang menggunakan sistem angket biasanya menggunakan skala Likert. Metode skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi
seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Untuk
penelitian fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai
variabel penelitian . Denganm skala
Likert, maka variabel yang akan di ukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan untuk
menyusun item- item instrumen yang dapat berupa pernyataan. Jawaban
setiap item instrumen yang menggunakann skala
Likert, responden tidak hanya memiliki pernyataan – pernyataan
positif, tetapi juga pernyataan- pernyataan negatif. Tiap item dibagi menjadi empat skala misalnya
memakai jawaban selalu, sering, kadang-kadang dan tidak pernah. Ada juga
yang memakai jawaban sangat setuju, setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju.
Setiap
pernyataan positif diberi bobot 4, 3, 2,
1, sedangkan pernyataan negatif diberi bobot sebaliknya yaitu: 1, 2, 3, 4.
Untuk lebih jelasnya berikut contoh arah
pernyataan:
Pertanyaan
|
Jawaban
|
|||
Selalu
|
Sering
|
Kadang-kadang
|
Tidak Pernah
|
|
Pertanyaan
Positif
|
4
|
3
|
2
|
1
|
Pertanyaan negatif
|
1
|
2
|
3
|
4
|
Untuk
instrument penelitian yang menggunakan skala Likert dapat menggunakan bentuk checklist ( Ö ). Bentuk checklist dapat dicontohkan sebagai berikut :
Berilah jawaban pertanyaan berikut
sesuai dengan pendapat anda, dengan cara memberi tanda checklist ( Ö )
pada kolom yang tersedia.
No
|
Pernyataan
|
Jawaban
|
1
|
Saya
berusaha melakukan perbuatan yang menjadi panutan siswa saya.
|
Selalu
Sering
Kadang- kadang
Tidak pernah
|
Sebelum membuat instrumen ada baiknya apabila ditetapkan
dahulu kisi-kisi instrumen penelitian.
Tugas: Buatlah kuesioner/ angket penelitian dengan judul penelitian “Pengaruh
Bimbingan Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Siswa” dengan ketentuan sebagai
berikut:
a.
Variabel
X1: bimbingan orang tua sebanyak lima
butir pernyataan
b.
Variabel
X2: kualitas guru sebanyak lima butir
pertanyaan
c.
Variabel
X3: sarana sekolah sebanyak lima butir
pertanyaan
d.
Variabel
Y: prestasi belajar siswa sebanyak lima
butir pernyataan
e.
skala Likert menggunakan SS, S, TS, dan STS
f.
Menggunakan pernyataan positif dan pernyataan negatif
|
|
|
Variabel X1:
Bimbingan orang tua sebanyak lima butir pernyataan
No
|
PERNYATAAN
|
SS
|
S
|
TS
|
STS
|
1
|
Saya selalu dibimbing orang tua saat belajar di rumah
|
|
|
|
|
2
|
|
|
|
|
|
3
|
|
|
|
|
|
4
|
|
|
|
|
|
5
|
|
|
|
|
|
Variabel X2:
Kualitas guru sebanyak lima butir pertanyaan
No
|
PERNYATAAN
|
SS
|
S
|
TS
|
STS
|
1
|
Sebaiknya tenaga pengajar berijazah S1
|
|
|
|
|
2
|
|
|
|
|
|
3
|
|
|
|
|
|
4
|
|
|
|
|
|
5
|
|
|
|
|
|
Variabel X3:
Sarana sekolah sebanyak lima butir pertanyaan
No
|
PERNYATAAN
|
SS
|
S
|
TS
|
STS
|
1
|
Sarana sekolah harus lengkap jika ingin pembelajaran berkualitas
|
|
|
|
|
2
|
|
|
|
|
|
3
|
|
|
|
|
|
4
|
|
|
|
|
|
5
|
|
|
|
|
|
Variabel Y:
prestasi belajar siswa sebanyak lima butir pernyataan
No
|
PERNYATAAN
|
SS
|
S
|
TS
|
STS
|
1
|
Saya selalu mendapat nilai minimal 80
|
|
|
|
|
2
|
|
|
|
|
|
3
|
|
|
|
|
|
4
|
|
|
|
|
|
5
|
|
|
|
|
|
G. Melakukan uji coba angket penelitain
a.
Mengamati
lingkungan
Sebelum angket disebar oleh peneliti ada
baiknya angket diujicoba dahulu kepada responden untuk melihat apakah angket
tersebut valid dan reliabel atau tidak. Cara uji cobanya agar mudah dan simpel
misalnya angket 120 buah disebar kepada responden kemudian angket diambil 30
buah. Dari 30 buah angket tersebut kemudian diuji validitasnya dan
reliabilitasnya. Setelah diuji 120 buah
angket tersebut yang valid dan reliabel
dipakai dan yang gugur tidak dipakai. Amatilah temanmu yang sedang
mempraktikkan cara uji coba instrumen dan kemudian lakukanlah langkah-langkah
seperti yang dilakukan temamu.
b.
Uji
coba angket penelitian
1. Uji
Validitas Instrumen
Uji validitas
bertujuan untuk
menguji apakah angket yang digunakan cukup layak (valid) dan reliabel (tetap). Agar
mendapat instrumen yang handal
dalam penelitian, maka dilakukan uji
validitas dan reliabilitas . Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan
tingkat- tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu intrumen. Suatu instrumen
yang divalid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang
kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Sebuah instrumen dikatakan
valid apabila dapat mengungkap
data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen
menunjukkan
sejauh mana data yang
terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud.
Untuk
memperoleh instrumen yang valid peneliti harus bertindak hati- hati sejak awal
penyusunannya.
Dengan mengujinya akan diketahui tingkat validitas empiris atau validitas berdasarkan
pengalaman. Untuk menguji tingkat validitas instrumen, peneliti mencoba instrument tersebut pada sasaran dalam penelitian.
Langkah ini bisa disebut dengan kegiatan uji coba (try-out) instrumen. Apabila data yang di peroleh dari
ujicoba ini sudah sesuai dengan yang seharusnya, maka berarti bahwa
instrumennya sudah baik, sudah valid. Untuk mengetahui ketepatan data ini di
perlukan teknik uji validitas. Uji validitas instrumen dalam penelitian bisa
menggunakan SPSS versi 16 (analisis-korelated – bivariant - dipindah
dengan add - pearson – flag - 0ke hasilnya jika ada tanda petik dua (“)
maka artinya sangat signifikan, jika ada tanda petik satu (‘)
maka artinya signifika dan jika tidak ada tanda petik ( ) maka artinya
pernyataan angket tersebut gugur). Dalam
melakukan validitas instrumen misalnya peneliti mengambil 30 responden.
Apabila variabelnya dua yaitu X dan Y maka hasil validitas masing-masing
variabel adalah sebagai berikut:
1. Uji Validitas Variabel Bimbingan orang tua (X)
Uji validitas dilakukan dengan SPSS versi 16, Data diambil dari 30 responden . Jumlah butir soal
sebanyak 25 butir. Dari hasil uji validitas, maka terdapat 20 butir soal yang
valid dan 5 butir soal yang tidak valid/
gugur, yaitu butir nomor 3, butir
nomor 4, butir nomor 9, butir nomor 17 dan butir nomor 22.
2. Uji Validitas Variabel Kualitas Guru (X2)
Uji validitas dilakukan dengan SPSS Versi 16, Data diambil dari 30 responden . Jumlah butir soal
sebanyak 25 butir. Dari hasil uji validitas, maka terdapat 17 butir soal yang
valid dan 8 butir soal yang tidak valid/
gugur, yaitu butir nomor 4, butir nomor 6, butir
nomor 9, butir nomor 15, butir nomor 16, butir nomor 18, butir nomor 20 dan
butir nomor 24.
3. Uji Validitas Variabel Sarana Sekolah (X3)
Uji validitas dilakukan dengan SPSS Versi 16, Data diambil dari 30 responden . Jumlah butir soal
sebanyak 25 butir. Dari hasil uji validitas, maka terdapat 19 butir soal yang
valid dan 6 instrumen yang tidak valid/
gugur, yaitu butir nomor 1, butir
nomor 2, butir nomor 4, butir nomor 5,
butir nomor 15 dan butir nomor 23.
4. Uji Validitas Variabel Perstasi belajar siswa (Y)
Uji validitas dilakukan
dengan SPSS Versi 16, Data diambil dari 30 responden . Jumlah instrumen sebanyak 25 butir. Dari hasil
uji validitas, maka terdapat 18 butir soal yang valid dan 7 butir soal yang
tidak valid/ gugur, yaitu butir nomor 2, butir nomor 6 dan butir
nomor 8, butir nomor 9,
butir nomor 13, butir nomor 17, dan butir nomor 25.
Berikut disajikan
ringasan dari hasil uji validitas.
Tabel 2
Ringkasan hasil uji
validitas
No
|
Variabel
|
Jumlah
butir soal
|
Butir
soal yang gugur
|
Jumlah
butir yang valid
|
1
|
X1
|
25
|
3,4,9,17,22
|
20
|
2
|
X2
|
25
|
4,6,9,15,16,18,20,24
|
17
|
3
|
X3
|
25
|
1,2,4,5,15,23
|
19
|
4
|
Y
|
25
|
2,6,8,9,13,17,25,
|
18
|
2. Uji Realibilitas Instrumen
Setelah
dilakukan uji validitas langkah berikutnya adalah uji realibilitas instrumen. Realibilitas menunjukkan pada suatu
pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai
alat pengumpul data karena instrument tersebut sudah baik. Instrumen yang baik tidak
akan bersifat tendensius mengarahkan responden untuk memilih jawaban- jawaban
tertentu. Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang realiabel akan menghasilkan data yang dapat dipercaya
juga.
Apabila datanya memang benar sesuai dengan
kenyataan, maka berapa kalipun
diambil tetap akan sama. Reliabilitas menunjuk pada tingkat keterandalan
sesuatu. Reliabel artinya dapat dipercaya, jadi dapat
diandalkan. Untuk menguji reliabilitas instrumen angket menggunakan menggunakan
SPSS versi 16 (analisis – scale – realibility – masukkan item yang sangat signifikan
dan signifikan – 0k).
Uji realibilitas untuk
mengetahuinya dengan menggunakan nilai Cronbach’s
alpha. H0 tidak ditolak jika nilai
Cronbach’s alpha > 0,60 sehingga variabel tersebut dikatakan
variabel.
1.
Uji reliabilitas X1 (bimbingan orang tua)
Hasil uji reliabilitas dapat penulis sampaikan sebagai
berikut : nilai Cronbach’s alpha = 0,926. Dengan hasil nilai 0,926 > 0,60, maka dapat disimpulkan bahwa
butir-butir soal yang ada pada variabel X1 sangat reliable
2. Uji Reliabitas X2 (kualitas guru)
Hasil uji reliabilitas dapat penulis sampaikan sebagai
berikut : nilai Cronbach’s alpha = 0,766. Dengan hasil nilai 0,766 > 0,60, maka dapat disimpulkan bahwa
butir-butir soal yang ada pada variabel X3 reliabel.
3.
Uji Reliabilitas X3 (sarana sekolah)
Hasil uji reliabilitas dapat
penulis sampaikan sebagai berikut : nilai Cronbach’s alpha = 0,869. Dengan
hasil nilai 0,869 > 0,60, maka dapat
disimpulkan bahwa butir-butir soal yang ada pada variabel X3 sangat reliabel
4.
Uji Reliabilitas Y (prestasi belajar siswa)
Hasil uji reliabilitas dapat penulis sampaikan sebagai
berikut : nilai Cronbach’s alpha = 0,893. Dengan hasil nilai 0,893 > 0,60, maka dapat disimpulkan bahwa
butir-butir soal yang ada pada variabel Y sangat reliabel.
Untuk lebih jelasnya berikut
ringkasan hasil uji reliabilitas.
Tabel 3
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel
|
Cronbach’s
alpha
|
Kesimpulan
|
X1
|
0,926
|
Sangat
Reliabel
|
X2
|
0,766
|
Reliabel
|
X3
|
0,869
|
Sangat
Reliabel
|
Y
|
0,893
|
Sangat
Reliabel
|
Kalian sudah mempelajari cara uji coba instrumen
penelitian. Buatlah uji coba instrumen dari angket yang sudah kalian buat
dengan menggunakan SPSS versi 16 untuk mencari :
a. Uji validitas instrumen
b. Uji reliabilitas instrumen
Setelah uji coba instrumen dari angket yang sudah
kalian buat dengan menggunakan SPSS versi 16 untuk mencari maka
a. Ringkasan hasil uji validitas dapat dibuat
sebagai berikut:
No
|
Variabel
|
Jumlah butir soal
|
Butir soal yang gugur
|
Jumlah butir yang valid
|
1
|
X1
|
5
|
|
|
2
|
X2
|
5
|
|
|
3
|
X3
|
5
|
|
|
4
|
Y
|
5
|
|
|
b. Ringkasan hasil uji reliabilitas dapat
dibuat sebagai berikut:
Variabel
|
Cronbach’s alpha
|
Kesimpulan
|
X1
|
|
|
X2
|
|
|
X3
|
|
|
Y
|
|
|
H. Menentukan Variabel
Penelitian
a.
Mengamati lingkungan
Variabel penelitian merupakan obyek penelitian yang
bervariasi atau yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Memahami
variabel sangat penting karena akan berguna dalam proses pengambilan data. Amatilah lingkunganmu segala peristiwa
pasti ada yang mempengaruhi dan dipengaruhi atau ada sebab pasti ada akibat.
Setelah mengamati sebab-akibat berikan
contoh-contoh sebab akibat dilingkunganmu.
b.
Menentukan Variabel Penelitian
Contoh:
1.
Variabel bebas (Independen)
Yakni variabel yang menjadi sebab timbulnya atau berubahnya variabel
terikat (dependen). Jadi variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi.
2.
Variabel terikat (Dependen)
Yakni variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena
adanya variabel bebas.
Judul penelitian :
Pengaruh bimbingan orang tua,
kualitas guru dan sarana sekolah terhadap prestasi belajar
siswa
Variabel bebas (X1) : Bimbingan orang tua
Variabel bebas
(X2) : Kualitas guru
Variabel bebas
(X3) : Sarana sekolah
Variabel terikat (Y) :
Prestasi belajar siswa
Apabila sudah diketemukan variabel bebas (x) dan variabel terikat
(y) maka dapat diperoleh sub-variabel.
Perhatikan
contoh:
Variabel bebas (x): Kualitas guru
|
Variabel terikat (y): Prestasi siswa
|
Sub-variabel
|
Sub-variabel
|
1. Pendidikan guru
|
1. Nilai harian siswa
|
2. Pengalaman guru
|
2. Nilai ulangan siswa
|
3. Kualitas guru
|
3. Prestasi siswa
|
4. …........
|
4. ……….
|
Kalian sudah belajar menentukan variabel penelitian. Untuk menguji
sejauh mana pemahaman kalian cobalah tentukan variabel bebas (X1), (X2), (X3) dan terikat (Y) pada kolom berikut.
No
|
Judul Penelitian
|
Bebas (X1)
|
Bebas (X2)
|
Bebas (X3)
|
Terikat (Y)
|
1
|
Pengaruh bimbingan orang tua,
rajin belajar, dan fasilitas belajar
terhadap prestasi
belajar siswa
|
|
|
|
|
2
|
Pengaruh minuman keras,
pergaulan bebas dan masalah orang tua terhadap tindak kriminal
pada generasi muda
|
|
|
|
|
3
|
Studi mengenai perbedaan
motif
berprestasi antara
siswa yang
berasal dari dalam
yang berasal
dari luar
|
|
|
|
|
4
|
Studi tentang murid yang
mengulang di kelas XI
Sekolah Menengah Atas di
kecamatan
Depok Kabupaten Sleman
|
|
|
|
|
5
|
Efisiensi mata pelajaran
dalam peningkatan
prestasi belajar siswa
|
|
|
|
|
I. Menentukan Populasi,
Sampel dan Teknik Sampling
a.
Mengamati lingkungan
Dalam menentukan populasi, sample dan teknik sampling
bisa juga disebut menentukan sumber data. Sumber data dalam penelitian
merupakan sumber subyek data yang dapat diperoleh dari responden, benda
mati, benda hidup dan catatan. Di lingkunganmu tentu saja ada populasi dan sampelnya misalnya populasinya
seluruh siswa SMA di sekolahmu dan sampelnya masing-masing kelas diambil 10
siswa. Amatilah lingkunganmu, berikan contoh populasi dan sampelnya.
b.
Menentukan Populasi, Sampel dan
Teknik Sampling
1.
Populasi
Populasi
merupakan sumber pengambilan data yang memenuhi syarat tetentu berkaitan dengan
masalah penelitian. Seluruh anggota populasi dapat dijadikan subyek penelitian,
tetapi jika anggota populasi itu sedikit maka tidak perlu ada penarikan sampel
lagi.
2.
Sampel
Sampel
merupakan bagian dari populasi yang diambil dan dipergunakan untuk penelitian
yang sifat dan karakteristikkannya dapat mewakili populasi sebagai subyek
penelitian. Sampel mewakili karakteristik populasi. Sampel yang besar tidak
efisien sebaliknya sampel yang kecil tidak mewakili informasi yang sebenarnya.
3.
Teknik Sampling
1.
Sampel probabilita
Sampel probabilita adalah teknik penarikan sampel dengan ciri-ciri
setiap unsur , elemen atau anggota populasi mempunyai peluang yang sama untuk
dipilih sebagai sampel. Jenis-jenis sampel probabilita sebagai berikut:
Teknik sampling juga disebut teknik atau cara mengambil sampel. Ada beberapa pilihan cara
dalam mengambil sampel yaitu:
a.
Sampel acak sederhana/ acak/ random (simple
random sampling)
Yaitu sample yang ditarik secara acak
atau random dan masing-masing sample mempunyai peluang yang sama untuk dipilih.
Contoh:
Dalam penelitian di SMA populasi yang diteliti 300 orang dan sample yang akan
diambil sesuai table menunjukkan 139 orang. Untuk itu 300 orang itu diambil
secara acak dan diambil untuk dijadikan sample 139 orang.
b.
Sampel acak sistematik
(systematic random sampling)
Yaitu pengambilan sample dengan cara membuat daftar
anggota populasi secara beraturan. Kemudian ditentukan serta nomer patokan
sebagai titik awal menarik sample. Nomer selanjutnya ditentukan secara
sistematik (urut) menurut interval tertentu.
Contohnya: Penelitian akan mencari pengaruh media terhadap prestasi
belajar siswa di SMA. Seluruh nama yang ada di sekolah dimasukkan ke dalam
daftar dan masing-,masing diberi nomor urut berdasarkan abjad. Penelitian
mengambil sample dengan menggunakan bilangan kelipatan tertentu misalnya 6
(enam) sehingga siswa dalam daftar dengan nomor 1, 6, 12, 24, 30 dst dijadikan
sample.
c.
Sampel bertingkat/ stratifikasi
(stratified sampling)
Yaitu
pengambilan sample dengan cara membagi populasi menjadi kelas-kelas atau
tingkat. Misalnya strata umur, pendidikan, dan ekonomi. Anggota sample diambil
dari setiap kelas
Contoh: Seorang peneliti ingin mengetahui pendapat siswa SMA tentang
menarik atau tidaknya pelajaran sosiologi. Populasi terdiri dari siswa SMA
kelas X, XI, dan XII. Maka pengambilan sample dapat dilakukan dengan system
bertingkat yaitu kelas X, XI, dan XII diambil mewakili stratanya.
d.
Sampel cluster/ Area
Yaitu cara pengambilan
sample apabila obyek yang akan diteliti sangat luas. Misalnya peduduk dari
suatu Negara, propinsi, atau kabupaten. Teknik sampling ini sering digunakan
melalui dua tahap yaitu tahap pertama menentukan sample daerah secara acak, dan
tahap berikutnya menentukan orang-orang yang ada di daerah itu secara acak
juga.
Contoh: Peneliti akan meneliti minat siswa SMA di DIY terhadap mata
pelajaran sosiologi. Karena provinsi DIY mempunyai 5 (lima )
kabupaten/ kota , maka diambil sampel hanya 3
(tiga) kabupaten/ kota
secara acak. Tahap berikutnya dari 3 (tiga) kabupaten/ kota tadi diambil sampel
hanya 10 (sepuluh) SMA secara acak pula.
2.
Sampel nonprobabilita
Dalam teknik ini, setiap unsur, elemen, atau anggota populasi tidak
mempunyai peluang yang sama untuk dipilih sebagai sampel. Jenis-jenis sample nonprobabilita
sebagai berikut:
c.
Sampel Kuota (kuota sampling)
Sampel kuata adalah teknik sampling untuk menentukan sampel dari
populasi sampai jumlah (kuota) yang diinginkan dengan mempunyai karakter
tertentu.
Contoh: Seorang peneliti melakukan penelitian etos kerja pegawai
golongan II, dan penelitian itu dilakukan secara kelompok. Setelah jumlah
sampel ditentukan 100 dan jumlah anggota peneliti 5 orang maka setiap
anggota bisa meneliti secara bebas
sesuai karakter yang ditentukan (pegawai golongan II) sebanyak 20 orang.
d.
Sampel Purposif (purposive sampling)
Cara purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan
tertentu.
Contoh: Seorang peneliti akan melakukan penelitian tentang disiplin
pegawai di Pemkot Yogyakarta. Sampel yang dipilih adalah orang yang ahli dalam
kepegawaian di lingkungan Pemkot Yogyakarta saja.
e.
Accidental sampling
dilakukan dengan mengambil sampel yang secara kebetulan atau tidak
sengaja ditemui
f.
Snowball sampling
Peneliti berupaya mencari beberapa orang responden yang sesuai
dengan masalah penelitian, kemudian meminta bantuan para responden tersebut
untuk mencari responden berikutnya. Demikian dilanjutkan seterusnya hingga
diperoleh jumlah sampel yang memadai.
Kalian sudah belajar cara mengambil sampel. Untuk menguji sejauh
mana pemahaman kalian cobalah tentukan teknik sampling yang tepat sesuai judul
penelitian pada kolom berikut.
No
|
Judul Penelitian
|
Teknik Sampling
|
1
|
Pengaruh bimbingan orang tua terhadap
prestasi
belajar siswa
|
|
2
|
Pengaruh minuman keras terhadap tindak kriminal
Pada generasi muda
|
|
3
|
Studi mengenai perbedaan
motif berprestasi antara siswa yang berasal
dari
dalam kota dengan siswa yang berasal dari
luar kota
|
|
4
|
Studi tentang murid yang mengulang di
kelas XI
Sekolah Menengah Atas di kecamatan
Depok Kabupaten Sleman
|
|
5
|
Efisiensi mata pelajaran dalam
peningkatan
prestasi belajar
siswa
|
|
6
|
Studi ketertarikan
siswa SMA terhadap mata
Pelajaran
Sosiologi kelas X, XI, XII di SMA 5 Palu
|
|
7
|
Studi minat siswa
SMA DIY terhadap mata
Pelajaran sosiologi
|
|
8
|
Studi etos kerja
pegawai golongan II di
kabupaten Gunung
Kidul tahun 2009
|
|
9
|
Pengaruh fasilitas
sekolah terhadap prestasi
belajar siswa
|
|
10
|
Pengaruh inovasi
belajar geografi terhadap
prestasi belajar siswa
|
|
J.
Menentukan Ukuran Sampel
a.
Mengamati lingkungan
Makin besar jumlah sampel mendekati populasi maka peluang
kesalahan generalisasi semakin kecil. Dan sebaliknya makin kecil jumlah sampel
menjahui populasi maka makin besar kesalahan generalisasi. Untuk pengambilan sampel yang besar bahkan
jumlahnya hampir sama dengan populasi tentunya membutuhkan tenaga dan biaya
yang besar pula. Untuk itu perlu adanya tabel untuk menentukan agar lebih
simpel dan mudah. Di lingkunganmu tentunya ada alat untuk mengukur atau mengetahui jumlah isi
suatu barang misalnya timbangan. Amatilah lingkunganmu alat apa lagi yang
digunakan untuk mengukur secara valid dan reliabel.
b.
Menentukan
Ukuran Sampel
1.
Menggunakan Tabel Krejcie
Dalam menentukan ukuran
sampel digunakan tabel Krejcie . Cara ini sangat praktis sehingga tidak perlu
dilakukan perhitungan yang rumit. Krejcie dalam melakukan perhitungan ukuran sampel didasarkan
atas kesalahan 5%. Jadi sampel yang diperoleh itu mempunyai kepercayaan 95%
terhadap populasi. Tabel Krejcie ditunjukkan pada tabel (lihat tabel). Dari tabel itu
terlihat bila jumlah populasi 100 maka
sampelnya 80, bila populasinya 1000 maka sampelnya 278, bila populasinya 10.000
maka sampelnya 370, dan bila jumlah populasinya 100. 000 maka jumlah sampelnya
384. Dengan demikian makin besar populasi maka makin kecil prosentase sampel.
Oleh karena itu tidak tepat bila ukuran populasinya berbeda prosentase
sampelnya sama misalnya 10%.
Contoh: Seorang peneliti ingin mengungkap
pengaruh latihan ujian UN 2010 terhadap
prestasi siswa SMA di Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta. Peneliti menggunakan
populasi (N) 10.000 responden. Maka diperoleh sampel (S) sebanyak 248 siswa Untuk lebih jelasnya dapat dilihat tabel berikut.
Tabel 1
Tabel Krejcie
N
|
S
|
N
|
S
|
N
|
S
|
10
|
10
|
220
|
140
|
1200
|
291
|
15
|
14
|
230
|
144
|
1300
|
297
|
20
|
19
|
240
|
148
|
1400
|
302
|
25
|
24
|
250
|
152
|
1500
|
306
|
30
|
28
|
260
|
155
|
1600
|
310
|
35
|
32
|
270
|
159
|
1700
|
313
|
40
|
36
|
280
|
162
|
1800
|
317
|
45
|
40
|
290
|
165
|
1900
|
320
|
50
|
44
|
300
|
169
|
2000
|
322
|
55
|
48
|
320
|
175
|
2200
|
327
|
60
|
52
|
340
|
181
|
2400
|
331
|
65
|
56
|
360
|
186
|
2600
|
335
|
70
|
59
|
380
|
191
|
2800
|
338
|
75
|
63
|
400
|
196
|
3000
|
341
|
80
|
66
|
420
|
201
|
3500
|
346
|
85
|
70
|
440
|
205
|
4000
|
351
|
90
|
73
|
460
|
210
|
4500
|
354
|
95
|
76
|
480
|
214
|
5000
|
357
|
100
|
80
|
500
|
217
|
6000
|
361
|
110
|
86
|
550
|
226
|
7000
|
364
|
120
|
92
|
600
|
234
|
8000
|
367
|
130
|
97
|
650
|
242
|
9000
|
368
|
140
|
103
|
700
|
248
|
10000
|
370
|
150
|
108
|
750
|
254
|
15000
|
375
|
160
|
113
|
800
|
260
|
20000
|
377
|
170
|
118
|
850
|
265
|
30000
|
379
|
180
|
123
|
900
|
269
|
40000
|
380
|
190
|
127
|
950
|
274
|
50000
|
381
|
200
|
132
|
1000
|
278
|
75000
|
382
|
210
|
136
|
1100
|
285
|
100000
|
384
|
|
2.
Menggunakan
nomogram Harry King
Dalam Nomogram Herry King
jumlah populasi maksimum 2000, dengan taraf kesalahan yang bervariasi mulai
0,3% sampai denga 15 %, dan faktor pengali yang disesuaikan dengan taraf
kesalahan yang ditentukan. Dalam nomogram terlihat jika interval kepercayaan
80% maka faktor pengalinya = 0,780. Jika interval kepercayaan 85 % maka faktor
pengalinya = 0,785. Jika interval kepercayaan 99 % maka faktor pengalinya = 1,
195 dan jika interval kepercayaan 99 % maka faktor pengalinya = 1, 573.
Contoh:
Misalnya populasi berjumlah 200. Bila dikehendaki kepercayaan sampel
terhadap populasi sebesar 95 % atau tingkat kesalahan 5 %, maka jumlah sampel
yang diambil 0,58 x 200 = 16 orang. (caranya tarik garis dari angka 200
melewati taraf kesalahan 5 %, maka akan ditemukan titik di atas 60. Titik itu
kurang lebih 58).
Kalian sudah belajar cara menentukan ukuran sampel. Untuk menguji
sejauh mana pemahaman kalian cobalah tentukan jumlah sampel pada kolom berikut.
No
|
Pernyataan
|
Jumlah Sampel
|
1
|
Pak Andi akan meneliti produktivitas pegawai
setelah diberlakukan
pegawai sebanyak 8000 orang. Carilah dengan menggunakan metode tabel Krejcie
|
|
2
|
Ira meneliti pengaruh pelajaran sejarah
terhadap nasionalisme siswa
SMA se
Dengan menggunakan metode
nomogram Harry King
|
|
3
|
Pak Mitro meneliti pengaruh Trans Jogja
terhadap kenyamanan penumpang. Populasi
sebanyak 45000 orang . Carilah dengan menggunakan metode tabel Krejcie
|
|
4
|
Amir meneliti studi kegemaran SMA di
Carilah dengan menggunakan metode
nomogram Harry King
|
|
5
|
Ali meneliti pengaruh pemugaran candi
Prambanan terhadap jumlah pengunjung
wisata. Populasinya 51000. Carilah Dengan menggunakan metode nomogram Harry King
|
|
selamat belajar sob...dan selamat mencari ilmu yangbermanfaat...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar