Rabu, 25 Januari 2017

BAB IV Sosiologi

 4  MERANCANG PENELITIAN SOSIAL



Kompetensi Inti
KI  1  :  Menghayati dan mengamalkan  ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun, responsif, dan pro-aktif serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI  3  :  Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI  4 :  Mengolah, menalar, dan menyaji dalam  ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.     
 Kompetensi Dasar 
1.1  Memperdalam nilai agama yang dianutnya dan menghormat    agama lain
2.1 Mensyukuri keberadaan diri dan lingkungan sosial sebagai anugerahTuhan Yang Maha Esa
3.4 Menerapkan metode-metode penelitian sosial untuk memahami   berbagai gejala sosial
4.4 Menyusun rancangan, melaksanakan, dan menyusun laporan penelitian sederhana serta mengkomunikasikannya dalam bentuk tulisan, lisan dan audio-visual 
Indikator
A.       Menjelaskan pengertian penelitian dan menentukan masalah atau topik penelitian
B.        Membuat  pendahuluan
C.       Merumuskan latar belakang masalah penelitian
D.       Menentukan hipotesa
E.        Memilih metode pengambilan data
F.        Membuat angket penelitian
G.       Melakukan uji coba angket penelitian
H.       Menentukan variabel penelitian
I.          Menentukan populasi, sampel, dan teknik sampling
J.         Menentukan ukuran sampel


Tujuan Pembelajaran
Setelah belajar dengan menggunakan modul ini siswa diharapkan mampu menjelaskan menjelaskan pengertian penelitian dan menentukan masalah atau topik penelitian, membuat  pendahuluan, merumuskan latar belakang masalah penelitian, menentukan hipotesa, memilih metode pengambilan data, membuat angket penelitian, melakukan uji coba angket penelitian, menentukan variabel penelitian, menentukan populasi, sampel,  teknik sampling, dan menentukan ukuran sampel.

A.    Pengertian Penelitian dan Menentukan Masalah Penelitian Atau Topik Penelitian

a.       Mengamati lingkungan
Penelitian dapat disebut sebagai sarana untuk mengembangkan ilmu pengetahuan. Sesungguhnya ilmu pengetahuan berasal dari sifat ingin tahu manusia dari segala gejala yang ada di dunia ini. Manusia berusaha mencari jawaban atas berbagai pertanyaan-pertanyaan di pikiran mereka. Salah satu mendapatkan jawaban  dari apa yang dipertanyakan adalah melalui serangkaian penelitian. Amatilah disekitarmu selama ini adakah orang melakukan penelitian?, bagaimana caranya mereka melakukan penelitian?




b.   Pengertian Penelitian
         Penelitian merupakan suatu kegiatan ilmiah yang dilandaskan pada analisis dan konstruksi yang dilakukan secara metodologis, sistematis, dan konsisten dengan
bertujuan untuk mengungkap kebenaran sebagai salah satu manifestasi hasrat manusia untuk mengetahui apa yang sedang dihadapinya.

c.          Menentukan Masalah Penelitian Atau Topik Penelitian
Menentukan topik penelitian merupakan tahap paling awal dari sebuah penelitian. Permasalahan yang akan diteliti dapat bersumber dari gejala-gejala atau fenomena dalam kehidupan sehari-hari.
Dalam menentukan masalah penelitian ada beberapa hal yang perlu mendapatkan perhatian yakni:
1.      Masalah penelitian harus menarik dan perlu diteliti
2.      Pengambilan data  diperoleh dengan mudah
3.      Hasil penelitian itu bermanfaat
4.      Metodologinya mudah diterapkan
5.      Topik penelitian yang akan diangkat masih baru
6.      Tersedianya waktu dan biaya

Kalian telah mempelajari penentuan topik penelitian, untuk memahami lebih dalam coba isilah  kolom berikut dengan memberikan tanda ceklis (V)  Setuju dan Tidak Setuju.

Topik/ Judul Penelitian A : Pengaruh Bimbingan Orang Tua, Kualitas Guru, dan Sarana Sekolah  Terhadap Prestasi Belajar Siswa

No
Pernyataan
Setuju

Tidak
Setuju
1
Masalah penelitian menarik




2
Pengambilan data mudah




3
Hasil penelitian bermanfaat




4
Metodologinya mudah




5
Topiknya masih baru




6
Waktu dan biaya ada




















Topik/ Judul Penelitian B : Pengaruh Banjir, Sampah, dan Polusi Udara di Jakarta Terhadap Kesehatan Warga

No
Rambu Penentuan Topik
Setuju

Tidak
Setuju
1
Masalah penelitian menarik













2
Pengambilan data mudah













3
Hasil penelitian bermanfaat













4
Metodologinya mudah













5
Topiknya masih baru













6
Waktu dan biaya ada





























Foto 3.a. adalah ilustrasi sebuah penelitian untuk mengembangkan ilmu pengetahuan. Pertanyaannya:
  1. Apa pengertian penelitian?
  2. Sebutkan beberapa hal yang perlu menjadi pertimbangan ketika akan melakukan penelitian?






































B.     Membuat Studi Pendahuluan

a.       Mengamati lingkungan
Studi pendahuluan bertujuan untuk mendalami permasalahan yang akan diteliti sehingga calon peneliti benar-benar dapat meneliti dan tidak menemui kesulitan ditengah jalan saat meneliti, karena sudah direncanakan dan dipersiapkan secara matang. Setiap aktifitas tentunya didahulu perencanaan matang atau studi pendahuluan.  Amatilah lingkungan disekitarmu studi pendahuluan apa/ perencanaan apa yang dipersiapkan sebelum orang membangun rumah?

b.      Membuat Studi Pendahuluan
Peneliti sebelum meneliti harus mencari informasi selengkap-lengkapnya tentang seluk beluk yang akan diteliti. Studi pendahuluan ini memiliki tujuan:
1.      Peneliti tidak mengulangi hasil penelitian orang lain
2.      Peneliti mengetahui dengan pasti apa yang akan diteliti
3.      Peneliti mengetahui di mana/ dari siapa informasi dapat diperoleh
4.      Peneliti memahami bagaimana cara/ teknik memperoleh data
5.      Peneliti dapat menentukan metode yang tepat
6.      Peneliti mengetahui bagaimana menarik kesimpulan dan memanfaatkan hasil penelitian

Kalian telah mempelajari pembuatan studi pendahuluan, untuk memahami lebih dalam coba isilah  kolom berikut dengan memberikan tanda ceklis (V) Setuju dan Tidak Setuju. Dan bandingkan topik penelitian A atau B yang bisa dijadikan sebuah penelitian.

Topik/ Judul Penelitian A : Pengaruh Bimbingan Orang Tua, Kualitas Guru, dan Sarana Sekolah Terhadap Prestasi Belajar Siswa

No
Studi pendahuluan
Setuju

Tidak
Setuju
1
Mengetahui tidak mengulang hasil penelitian orang lain



2
Mengetahui apa yang akan dikerjakan




3
Mengetahui sumber informasi




4
Mengetahui teknik memperoleh data




5
Mengetahui cara menentukan metode yang tepat



6
Mengetahui cara menarik kesimpulan

















Topik/ Judul Penelitian B : Pengaruh Banjir, Sampah, dan Polusi Udara di Jakarta Terhadap Kesehatan Warga

No
Studi pendahuluan
Setuju

Tidak
Setuju
1
Masalah penelitian menarik















2
Mengetahui apa yang akan dikerjakan















3
Mengetahui sumber informasi















4
Mengetahui teknik memperoleh data















5
Mengetahui cara menentukan metode yang tepat















6
Mengetahui cara menarik kesimpulan
























Foto 3.b. ilustrasi melakukan penelitian harus mennggali informasi selengkap-lengkapnya tetang seluk beluk yang akan diteliti. Pertanyaannya:
a.         Apa yang perlu digali sebelum melakukan penelitian?
b.        Bagaimana jika dalam studi pendahuluan permasalahan yang akan diteliti terlalu rumit, perlukah kita memaksakan diri untuk meneliti? Jelaskan!








































C.    Merumuskan Latar Belakang Masalah Penelitian

a.   Mengamati lingkungan
        Dalam langkah pertama sebuah penelitian seorang peneliti harus memaparkan terlebih dahulu latar belakang mengapa masalah atau topik penelitian itu perlu diteliti. Disamping itu di dalam latar belakang masalah itu juga bisa diutarakan beberapa hal yang sudah diketahui berdasarkan tinjauan pustaka. Harapannya masalah yang dipilih untuk diteliti mempunyai landasan pijak yang
kokoh. Latar belakang sebelum inti pembicaraan juga bisa kita temukan dalam kehidupan sehari-hari. Bagi orang Jawa dalam menyampaikan sesuatu kepada lawan bicaranya tentunya tidak to the point tetapi ada prolog terlebih dahulu. Amatilah dilingkunganmu apa prolog yang biasanya dilakukan seseorang ketika ingin meminjam uang kepada saudara, atau temannya?

b.      Merumuskan Latar Belakang Masalah Penelitian
Dalam merumuskan latar belakang masalah dapat dilakukan berbagai cara  dengan memilih salah satu berikut ini:
1.            Dimulai dengan sesuatu yang diketahui bersama (pengetahuan umum) atau teori yang relevan dengan masalah yang akan diteliti. Selanjutnya diikuti oleh paparan yang menunjukkan bahwa tidak selamanya hal tersebut bisa terjadi.
2.            Dimulai dengan suatu pertanyaan retoris (tidak perlu jawaban) yang diperkirakan dapat mengantarkan pembaca pada masalah atau topik yang akan diteliti.
3.            Dimulai dengan sebuah kutipan dari orang terkenal, ungkapan atau slogan, selanjutnya dihubungkan atau ditunjukkan relevansinya dengan masalah atau topik yang akan diteliti.
 
Untuk lebih jelasnya dapat dicontohkan merumuskan latar belakang masalah, jika topik/ judul penelitian: Pengaruh Bimbingan Orang Tua, Kualitas Guru, dan Sarana Sekolah Terhadap Prestasi Belajar Siswa

1.        Dimulai dengan sesuatu yang diketahui bersama:
       Tinggi dan rendahnya bimbingan orang tua, kualitas guru, dan sarana sekolah  berpengaruh terhadap hasil prestasi belajar siswa,  Demikian pandangan secara umum di masyarakat, untuk itulah guru sebagai trasformator ilmu pengetahuan dituntut minimal berpendidikan strata satu dan diharapkan terus belajar…….
2.        Dimulai dengan pertanyaan retoris:
       Apa bisa anak didik berprestasi belajarnya jika tidak ada bimbingan orang tua, pengajarnya saja tidak mempunyai kompetensi dalam mengajar dan sarana prasarana kurang? Untuk menjawab pertanyaan itu maka perlu diadakan penelitian untuk menjawab pengaruh tidaknya bimbingan orang tua, kualitas guru dan sarana sekolah terhadap prestasi belajar siswa……
3.        Dimulai dengan ungkapan atau slogan:
“Orang tidak peduli anaknya” “Jeruk minum jeruk” dan “Sarana minim” ungkapan ini tepat bila kita mencermati orang tua tidak mau membimbing putra-putrinya dalam beljar, guru SMA berpendidikan SPG atau SMA dan sekolah yang minim sarana pendidikan. Untuk membuktikan bahwa kualitas guru berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa perlu adanya penelitian….











Setelah mempelajari contoh merumuskan latar belakang masalah, cobalah kalian merumuskan latar belakang masalah penelitian dengan judul/ topik penelitian: Pengaruh Bimbingan Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Siswa

1
Dimulai dengan sesuatu yang diketahui bersama:











2
Dimulai dengan pertanyaan retoris:  











3
Dimulai dengan ungkapan atau slogan:

































D.    Merumuskan Hipotesa

a.       Mengamati lingkungan
Hipotesa merupakan jembatan sementara dari suatu penelitian yang harus diuji kebenarannya dengan jalan penelitian. Oleh karena itu hipotesa merupakan dugaan yang mungkin benar dan mungkin juga salah. Hipotesa akan ditolak jika faktanya salah, dan hipotesa akan diterima jika fakta membuktikan kebenaran. Di lingkungan kita dugaan-dugaan juga harus diuji kebenarannya.  Misalnya dugaan anak yang malas belajar pasti tidak lulus ujian. Untuk menguji kebenaran itu diperlukan penelitian.

b.      Merumuskan Kerangka Berpikir dan Hipotesa
Dalam merumuskan hipotesa yang perlu digarisbawahi adalah suatu pernyataan yang menunjukkan dugaan tentang hubungan antara dua variabel atau lebih. Contohnya judul penelitian: Pengaruh Bimbingan Orang Tua, Kualitas Guru dan Sarana Sekolah Terhadap Prestasi Belajar Siswa.

1.      Kerangka Berpikir
a.       Bimbingan Orang Tua
Bimbingan orang tua adalah bimbingan yang dilakukan oleh orang tua terhadap anak agar anak terkendali kegiatan sehari-hari baik saat belajarnya, saat bermain dengan teman-temannya dan lain sebagainya. Bimbingan orang tua bisa juga di lakukan dalam membimbing proses belajar anak di rumah misalnya mengajari anak berhitung, membaca, menulis atau orang tua meminta bantuan pihak lain misalnya mengikutkan anak dalam bimbinga belajar.
b.      Kualitas guru
Kualitas adalah  kemampuan, kecakapan, dan ketrampilan yang dimiliki oleh  seorang guru meliputi kemampuan guru mengelola pembelajaran (kompetensi pedagogis), pribadi yang baik (kompetensi kepribadian), kemampuan guru yang baik di masyarakat (kompetensi sosial), dan kemampuan guru menguasai pengetahuan dan teknologi yang diampunya (kompetensi profesional)
c.       Sarana Sekolah
    Sarana sekolah adalah sarana yang dimiki sekolah dalam memperlancar proses belajar mengajar. Sarana sekolah yang lengkap akan membantu siswa dalam menyerap pelajaran yang diberikan oleh gurunya. Misalnya untuk belajar mengidentifikasi golongan darah A, B, dan O maka diperlukan laboratorium biologi, untuk bisa belajar bermain bola basket dengan baik dan benar dibutuhkan lapangan bola basket yang memadai.
d.      Prestasi belajar siswa
Prestasi belajar siswa  adalah  gambaran dari hasil belajar yang dilakukan siswa terkait dengan tugas apa yang diembannya dan merupakan tanggung jawabnya. Dalam hal ini tugas-tugas rutin sebagai seorang siswa adalah mengerjakan tugas sekolah, mengerjakan tes ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ulangan kenaikan kelas, ujian sekolah dan ujian nasional.

Dari rumusan di atas dapat ditarik kerangka berfikir menjadi sebuah hipotesa sebagai berikut: Dengan bimbingan orang tua untuk memperhatikan kebutuhan anak dalam belajar di rumah baik mengajari anak berhitung, membaca, dan menulis serta mengikutsertakan anak pada bimbingan belajar, kualitasi guru yang menguasai pedagogis, berkepribadian, sosial yang baik dan guru yang profesional  dan adanya sarana sekolah yang sangat memadai untuk menunjang belajar siswa disekolah  maka akan menumbuhkan prestasi belajar siswa  yang tinggi.





              Untuk lebih jelasnya, diilustrasikan dan dirumuskan dalam paradigma penelitian berikut:
Bimbingan Orang Tua (X1)

 
                        

 









Latihan. Untuk mengetahui sejauh mana pemahaman kalian, buatlah kerangka berfikir dengan judul penelitian” Pengaruh Bimbingan Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Siswa”. Dengan mencari pengertian:
a.    Bimbingan orang tua
b.    Perstasi belajar siswa
Kemudian tarik kerangka berfikir tersebut menjadi sebuah hipotesa.






















2.    Hipotesis
a.    Ada pengaruh  positif dan  signifikan secara bersama-sama bimbingan orang tua, kualitas guru dan sarana sekolah  terhadap prestasi belajar siswa.
b.    Ada pengaruh  positif dan  signifikan secara parsial  bimbingan orang tua terhadap prestasi belajar siswa.
c.    Ada pengaruh  positif dan signifikan secara parsial   kualitas guru terhadap prestasi belajar siswa.
d.   Ada pengaruh  positif dan signifikan secara parsial  sarana sekolah terhadap prestasi belajar siswa.
Kalian telah mempelajari cara merumuskan hipotesa. Untuk mengetahui sejauh mana pemahaman kalian, cobalah rumuskan hipotesa sendiri. Judul penelitiannya: Pengaruh Bimbingan Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Siswa.  

1
Ada hubungan X  terhadap Y:













































E.  Mengumpulkan Data Penelitian

a.    Mengamati lingkungan
Metode penelitian berkaitan dengan cara pengambilan data, sehingga alat untuk mengambil data penelitian disebut instrument penelitian. Ada kalanya nama untuk metode penelitian dan instrument penelitian memang sama. Misalnya metode untuk mengumpulkan data adalah tes, instrumen untuk mengumpulkan data juga bernama tes. Amatilah dan ceritakan bagaimana cara-cara mengumpulkan data dengan wawancara, apa yang harus dipersiapkan dan bagaimana cara kerjanya?

b.    Mengumpulkan Data Penelitian

Data dalam sebuah penelitian dapat dibedakan menjadi beberapa macam:
1.      Berdasarkan cara memperolehnya.
      Yakni ada data primer (data yang diambil dari sumber pertama, seperti wawancara, atau angket) dan data sekunder (data yang didapat bukan dari sumber pertama seperti data dari Biro Pusat Statistik)
2.      Berdasarkan sifatnya, dibedakan menjadi data kuantitatif (data yang dinyatakan dalam bentuk angka) dan data kualitatif (data yang tidak dinyatakan dalam bentuk angka)
3.      Berdasarkan sumbernya, dibedakan menjadi data intern (data yang dikumpulkan oleh dan untuk keperluan sendiri) dan data ektern (data yang dikumpulkan oleh orang lain).

1. Metode Pengambilan Data
Dalam penelitian ada banyak pilihan dalam pengambilan data antara lain:

a.                                         Metode wawancara atau interview
  Wawancara digunakan oleh peneliti untuk menilai keadaan seseorang misalnya untuk mencari data tentang latar belakang kehidupan anak jalanan maka harus wawancara dengan orang tuanya, tetanganya, temannya dan lain sebagainya.

1.          Pelaksanaan wawancara
Sebelum wawancara ada beberapa hal yang perlu diperhatikan:
1.      Menerangkan tujuan dan kegunaan penelitian
2.      Menjelaskan mengapa responden terpilih untuk diwawancarai
3.      Menjelaskan lembaga  yang melaksanakan penelitian tersebut
4.      Menjelaskan kepada responden bahwa hasil wawancara tersebut adalah suatu yang dirahasiakan 

2.             Prosedur wawancara
1.      Mengutamakan responden yang tempat tinggalnya paling dekat
2.      Memilih waktu senggang untuk berkunjung
3.      Pewawancara harus bijaksana dalam mengatur perjanjian dan melaksanakan kunjungan
4.      Dalam wawancara usahakan responden tidak bersama orang lain atau sendirian

3.              Sikap pewawancara
1.        Netral, tidak menunjukkan reaksi terhadap jawaban apapun
2.        Adil, yakni tidak memihak
3.        Ramah yakni tidak dibuat-buat atau bermuka masam
4.        Hindari ketegangan yakni hilangkan kesan responden sedang diuji
5.        Penampilan rapi, sopan dan menarik






c.          Metode observasi atau pengamatan
Yakni pengambilan data melalui cara pengamatan langsung dilapangan.
Cara mengamati:
1.      Pengamatan terlibat, yakni peneliti dalam mengamati obyek melibatkan diri. Contoh peneliti ingin meneliti masyarakat Tengger, maka peneliti hidup bersama di gunung berkumpul dengan masyarakat tengger sehari-hari.
2.      Pengamatan tidak terlibat, yakni peneliti dalam mengamati obyek tidak melibatkan diri secara langsung. Tetapi tetap bisa memperoleh gambaran mengenai obyek. Contohnya peneliti ingin mengamati anak pengemis di jalanan. Dalam proses pengamatan peneliti tidak harus menjadi pengamen jalanan tetapi cukup dengan mengamati perilaku, kegiatan, atau kesibukan mereka dari jarak tertentu.
3.                        Metode angket atau kuesioner
Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui.
Dilihat dari bentuknya angket dapat dibagi:
1.      Angket pilihan ganda yakni responden memilih jawaban yang telah tersedia
2.      Angket lisan yakni responden diberi kesempatan menjawab menurut pendapatnya
3.      Angket Check-list yakni responden tinggal membubuhkan tanda chek (V) pada kolom yang sesuai
4.      Angket rating-scale yakni sebuah pernyataan diikuti oleh kolom-kolom yang menunjukkan tingkatan-tingkatan,  misalnya S (Setuju), SS (Sangat Setuju), TS (Tidak Setuju) dan STS (Sangat Tidak Setuju)
4.   Metode studi kepustakaan
Cara pengambilan data dalam studi kepustakaan adalah kegiatan menelaah literature. Peneliti mencari buku-buku yang sesuai dengan topic penelitian untuk mendukung tulisannya. Pendapat para pakar dirangkai dengan  analisa peneliti sehingga menjadi sebuah tulisan ilmiah.
5.                              Metode dokumentasi
Cara pengambilan data juga bisa menggunakan metode dokumentasi yakni mengambil informasi dari benda-benda tertulis (prasasti), buku-buku kuno, lontar, dokumen, perjanjian, peraturan perundang-undangan, catatan harian dan lain sebagainya.

Kalian telah mempelajari metode pengambilan data. Untuk mengetahui sejauh mana pemahaman kalian, cobalah buatlah penelitian  kualitatif dengan pengambilan data melalui wawancara. Apabila judul penelitian “Penyebab Tawuran Pelajar.”Buatlah wawancara tertulis untuk menggali data tentang:
A.                                            Penyebab tawuran karena faktor dari internal (diri sendiri) sebanyak 4 pertanyaan.
B.                                            Penyebab tawuran karena faktor dari keluarga sebanyak 4 pertanyaan
C.                                            Penyebab tawuran karena faktor dari sekolah sebanyak 4 pertanyaan
D.                                            Penyebab tawuran karena faktor dari teman sepermainan sebanyak 4 pertanyaan
E.                                             Penyebab tawuran karena faktor dari media massa sebanyak 4 pertanyaan


















      F. Membuat angket penelitian
  1. Mengamati lingkungan
Sebelum melakukan penelitian langkah yang harus ditempuh seorang peneliti adalah mengambil data. Cara mengambil data disesuaikan dengan jenis penelitian yang digunakan. Apabila penelitian itu kualitatif maka cara mengambil datanya dengan menggunakan teknik wawancara dan pustaka. Untuk penelitian kuantitatif cara mengambil datanya dengan menggunakan teknik kuesioner atau angket. Amatilah dilingkunganmu apa saja perlengkapan atau alat-alat yang dibutuhkan peneliti jika peneliti menggunakan metode kuantitatif?

  1. Membuat angket penelitian
Kuesioner adalah daftar pertanyaan atau daftar pernyataan yang dikirim kepada responden baik secara langsung maupun tidak langsung. Apabila secara langsung cara  kerjanya yaitu peneliti  terjun langsung ke lokasi guna mendapatkan data yang di perlukan.Sedangkan secara tidak langsung peneliti cukup menitipkan alat pengambil data tersebut kepada seseorang untuk disampaikan kepada responden.
                        Instrumen penelitian yang menggunakan sistem angket  biasanya menggunakan skala Likert. Metode skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Untuk penelitian fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian . Denganm skala Likert, maka variabel yang akan di ukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan untuk menyusun item- item instrumen yang dapat berupa pernyataan.  Jawaban setiap item instrumen yang menggunakann skala Likert, responden tidak hanya memiliki pernyataan – pernyataan positif, tetapi juga pernyataan- pernyataan negatif. Tiap item dibagi menjadi empat skala misalnya  memakai jawaban selalu, sering, kadang-kadang dan tidak pernah. Ada juga yang  memakai jawaban  sangat setuju, setuju,  tidak setuju, dan sangat tidak setuju.

                        Setiap pernyataan positif diberi bobot  4, 3, 2, 1, sedangkan pernyataan negatif diberi bobot sebaliknya yaitu: 1, 2, 3, 4.  Untuk lebih jelasnya berikut contoh arah  pernyataan:

Pertanyaan
Jawaban
Selalu
Sering
Kadang-kadang
Tidak Pernah
Pertanyaan Positif
4
3
2
1
Pertanyaan negatif
1
2
3
4
                      Untuk instrument  penelitian yang menggunakan skala Likert dapat menggunakan bentuk checklist ( Ö ). Bentuk checklist dapat dicontohkan sebagai berikut :
Berilah jawaban pertanyaan berikut sesuai dengan pendapat anda, dengan cara memberi tanda checklist ( Ö ) pada kolom yang  tersedia.



No
Pernyataan
Jawaban
1
Saya berusaha melakukan perbuatan yang menjadi panutan siswa saya.


            Selalu
           Sering
         Kadang- kadang
           Tidak pernah

Sebelum membuat instrumen ada baiknya apabila ditetapkan dahulu kisi-kisi instrumen penelitian.       



Tugas: Buatlah kuesioner/ angket penelitian dengan judul penelitian “Pengaruh Bimbingan Orang Tua Terhadap Prestasi Belajar Siswa” dengan ketentuan sebagai berikut:
a.       Variabel X1:  bimbingan orang tua sebanyak lima butir pernyataan
b.      Variabel X2:  kualitas guru sebanyak lima butir pertanyaan
c.       Variabel X3:  sarana sekolah sebanyak lima butir pertanyaan
d.      Variabel Y:  prestasi belajar siswa sebanyak lima butir pernyataan
e.       skala Likert menggunakan SS, S, TS, dan STS
f.       Menggunakan pernyataan positif dan pernyataan negatif



Variabel X1:  Bimbingan orang tua sebanyak lima butir pernyataan
No

PERNYATAAN
SS
S
TS
STS
1

Saya selalu dibimbing orang tua saat belajar di rumah




2






3






4






5







Variabel X2:  Kualitas guru sebanyak lima butir pertanyaan
No

PERNYATAAN
SS
S
TS
STS
1

Sebaiknya tenaga pengajar berijazah S1




2






3






4






5







Variabel X3:  Sarana sekolah sebanyak lima butir pertanyaan
No

PERNYATAAN
SS
S
TS
STS
1
Sarana sekolah harus lengkap jika ingin pembelajaran berkualitas





2





3






4






5









Variabel Y:  prestasi belajar siswa sebanyak lima butir pernyataan
No

PERNYATAAN
SS
S
TS
STS
1

Saya selalu mendapat nilai minimal 80




2






3






4






5







          













































G. Melakukan uji coba angket penelitain

a.                                   Mengamati lingkungan
Sebelum angket disebar oleh peneliti ada baiknya angket diujicoba dahulu kepada responden untuk melihat apakah angket tersebut valid dan reliabel atau tidak. Cara uji cobanya agar mudah dan simpel misalnya angket 120 buah disebar kepada responden kemudian angket diambil 30 buah. Dari 30 buah angket tersebut kemudian diuji validitasnya dan reliabilitasnya. Setelah diuji  120 buah angket tersebut  yang valid dan reliabel dipakai dan yang gugur tidak dipakai. Amatilah temanmu yang sedang mempraktikkan cara uji coba instrumen dan kemudian lakukanlah langkah-langkah seperti yang dilakukan temamu.

b.                                  Uji coba angket penelitian
1.    Uji Validitas Instrumen
Uji  validitas bertujuan  untuk menguji apakah angket yang digunakan cukup layak (valid) dan reliabel (tetap). Agar mendapat instrumen yang handal dalam penelitian, maka dilakukan uji  validitas dan reliabilitas . Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat- tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu intrumen. Suatu instrumen yang divalid atau sahih mempunyai validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud.

Untuk memperoleh instrumen yang valid peneliti harus bertindak hati- hati sejak awal penyusunannya.  Dengan mengujinya akan diketahui tingkat  validitas empiris atau validitas berdasarkan pengalaman. Untuk menguji tingkat validitas instrumen, peneliti mencoba instrument  tersebut pada sasaran dalam penelitian. Langkah ini bisa disebut dengan kegiatan uji coba (try-out) instrumen.  Apabila data yang di peroleh dari ujicoba ini sudah sesuai dengan yang seharusnya, maka berarti bahwa instrumennya sudah baik, sudah valid. Untuk mengetahui ketepatan data ini di perlukan teknik uji validitas. Uji validitas instrumen dalam penelitian bisa menggunakan SPSS versi 16 (analisis-korelated – bivariant - dipindah dengan add - pearson – flag - 0ke hasilnya jika ada tanda petik dua () maka artinya sangat signifikan, jika ada tanda petik satu () maka artinya signifika dan jika tidak ada tanda petik ( ) maka artinya pernyataan angket tersebut gugur). Dalam  melakukan validitas instrumen misalnya peneliti mengambil 30 responden. Apabila variabelnya dua yaitu X dan Y maka hasil validitas masing-masing variabel adalah sebagai berikut:
1.    Uji Validitas Variabel Bimbingan orang tua (X)
     Uji validitas dilakukan dengan SPSS versi 16, Data  diambil dari 30 responden . Jumlah butir soal sebanyak 25 butir. Dari hasil uji validitas, maka terdapat 20 butir soal yang valid dan 5 butir soal yang tidak valid/  gugur,  yaitu butir nomor 3, butir nomor 4, butir nomor 9, butir nomor 17 dan butir nomor 22.
2.    Uji Validitas Variabel Kualitas Guru (X2)
     Uji validitas dilakukan dengan SPSS Versi 16, Data  diambil dari 30 responden . Jumlah butir soal sebanyak 25 butir. Dari hasil uji validitas, maka terdapat 17 butir soal yang valid dan 8 butir soal yang tidak valid/    gugur,  yaitu butir nomor 4, butir nomor 6, butir nomor 9, butir nomor 15, butir nomor 16, butir nomor 18, butir nomor 20 dan butir nomor 24.
3.    Uji Validitas Variabel Sarana Sekolah (X3)
    Uji validitas dilakukan dengan SPSS Versi 16, Data  diambil dari 30 responden . Jumlah butir soal sebanyak 25 butir. Dari hasil uji validitas, maka terdapat 19 butir soal yang valid dan 6 instrumen yang tidak valid/  gugur,  yaitu butir nomor 1, butir nomor 2,  butir nomor 4, butir nomor 5, butir nomor 15 dan butir nomor 23.


4. Uji Validitas Variabel Perstasi belajar siswa (Y)
Uji validitas dilakukan dengan SPSS Versi 16, Data  diambil dari 30 responden .  Jumlah instrumen sebanyak 25 butir. Dari hasil uji validitas, maka terdapat 18 butir soal yang valid dan 7 butir soal yang tidak valid/  gugur,  yaitu butir nomor 2, butir nomor 6 dan butir nomor 8, butir nomor 9, butir nomor 13, butir nomor 17, dan butir nomor 25.

Berikut disajikan ringasan dari hasil uji validitas.

Tabel 2
Ringkasan hasil uji validitas

No
Variabel
Jumlah butir soal
Butir soal yang gugur
Jumlah butir yang valid
1
X1
25
3,4,9,17,22
20
2
X2
25
4,6,9,15,16,18,20,24
17
3
X3
25
1,2,4,5,15,23
19
4
Y
25
2,6,8,9,13,17,25,
18

 2. Uji Realibilitas Instrumen
Setelah dilakukan uji validitas langkah berikutnya adalah uji realibilitas instrumen. Realibilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrument  tersebut sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan bersifat tendensius mengarahkan responden untuk memilih jawaban- jawaban tertentu. Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang realiabel  akan menghasilkan data yang dapat dipercaya juga.
 Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataan, maka berapa kalipun diambil tetap akan sama. Reliabilitas menunjuk pada tingkat keterandalan sesuatu.  Reliabel artinya dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan. Untuk menguji reliabilitas instrumen angket menggunakan menggunakan SPSS versi 16 (analisis – scale – realibility – masukkan item yang sangat signifikan dan signifikan – 0k).
Uji realibilitas untuk mengetahuinya dengan menggunakan nilai Cronbachs alpha. H0 tidak ditolak jika nilai  Cronbachs alpha > 0,60 sehingga variabel tersebut dikatakan variabel.
1.    Uji reliabilitas X1 (bimbingan orang tua)
     Hasil uji reliabilitas dapat penulis sampaikan sebagai berikut : nilai Cronbach’s alpha = 0,926. Dengan hasil nilai  0,926 > 0,60, maka dapat disimpulkan bahwa butir-butir soal yang ada pada variabel X1 sangat reliable
2.    Uji Reliabitas X2 (kualitas guru)
     Hasil uji reliabilitas dapat penulis sampaikan sebagai berikut : nilai Cronbach’s alpha = 0,766. Dengan hasil nilai  0,766 > 0,60, maka dapat disimpulkan bahwa butir-butir soal yang ada pada variabel X3 reliabel.
3.    Uji Reliabilitas X3 (sarana sekolah)
Hasil uji reliabilitas dapat penulis sampaikan sebagai berikut : nilai Cronbach’s alpha = 0,869. Dengan hasil nilai  0,869 > 0,60, maka dapat disimpulkan bahwa butir-butir soal yang ada pada variabel X3 sangat reliabel
4.    Uji Reliabilitas Y (prestasi belajar siswa)
     Hasil uji reliabilitas dapat penulis sampaikan sebagai berikut : nilai Cronbach’s alpha = 0,893. Dengan hasil nilai  0,893 > 0,60, maka dapat disimpulkan bahwa butir-butir soal yang ada pada variabel Y sangat reliabel.






Untuk lebih jelasnya berikut ringkasan hasil uji reliabilitas.

Tabel 3
  Hasil Uji Reliabilitas

Variabel
Cronbach’s alpha
Kesimpulan
X1
0,926
Sangat Reliabel
X2
0,766
Reliabel
X3
0,869
Sangat Reliabel
Y
0,893
Sangat Reliabel


Kalian sudah mempelajari cara uji coba instrumen penelitian. Buatlah uji coba instrumen dari angket yang sudah kalian buat dengan menggunakan SPSS versi 16 untuk mencari :
a.     Uji validitas instrumen
b.    Uji reliabilitas instrumen

Setelah uji coba instrumen dari angket yang sudah kalian buat dengan menggunakan SPSS versi 16 untuk mencari  maka
a.       Ringkasan hasil uji validitas dapat dibuat sebagai berikut:

No
Variabel
Jumlah butir soal
Butir soal yang gugur
Jumlah butir yang valid
1

X1
5


2

X2
5


3

X3
5


4

Y
5




b.      Ringkasan hasil uji reliabilitas dapat dibuat sebagai berikut:

Variabel
Cronbach’s alpha

Kesimpulan
X1



X2



X3



Y


















H.       Menentukan Variabel Penelitian

a.                                                   Mengamati lingkungan
Variabel penelitian merupakan obyek penelitian yang bervariasi atau yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Memahami variabel sangat penting karena akan berguna dalam proses pengambilan data. Amatilah lingkunganmu segala peristiwa pasti ada yang mempengaruhi dan dipengaruhi atau ada sebab pasti ada akibat. Setelah mengamati  sebab-akibat berikan contoh-contoh sebab akibat dilingkunganmu.

b.      Menentukan Variabel Penelitian
Contoh:
1.      Variabel bebas (Independen)
Yakni variabel yang menjadi sebab timbulnya atau berubahnya variabel terikat (dependen). Jadi variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi.

2.      Variabel terikat (Dependen)
Yakni variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas.

Judul penelitian              : Pengaruh bimbingan orang tua, kualitas guru dan sarana sekolah    terhadap prestasi belajar     siswa
Variabel bebas  (X1)      : Bimbingan orang tua
Variabel bebas  (X2)      : Kualitas guru
Variabel bebas  (X3)      : Sarana sekolah
Variabel terikat (Y)        : Prestasi belajar siswa



Apabila sudah diketemukan variabel bebas (x) dan variabel terikat (y)  maka dapat diperoleh sub-variabel.

      Perhatikan contoh:

Variabel bebas (x): Kualitas guru

Variabel terikat (y): Prestasi siswa
Sub-variabel

Sub-variabel
1. Pendidikan guru

1. Nilai harian siswa
2. Pengalaman guru

2. Nilai ulangan siswa
3. Kualitas guru

3. Prestasi siswa
4. …........

4. ……….

















Kalian sudah belajar menentukan variabel penelitian. Untuk menguji sejauh mana pemahaman kalian cobalah tentukan variabel bebas  (X1), (X2), (X3) dan terikat (Y) pada kolom berikut.


No
Judul Penelitian
Bebas (X1)
   Bebas (X2)
Bebas (X3)
  Terikat (Y)
1
Pengaruh bimbingan  orang tua,
rajin belajar, dan fasilitas belajar  
terhadap prestasi
belajar siswa




2
Pengaruh minuman keras,
 pergaulan bebas dan masalah orang tua terhadap tindak kriminal
pada generasi muda




3
Studi mengenai perbedaan
 motif berprestasi antara
 siswa yang berasal dari dalam
kota dengan siswa
 yang berasal dari luar kota




4
Studi tentang murid yang
mengulang di kelas XI
Sekolah Menengah Atas di
kecamatan
Depok Kabupaten Sleman




5
Efisiensi mata pelajaran
dalam peningkatan
prestasi belajar siswa




























I.     Menentukan Populasi, Sampel dan Teknik Sampling

a.     Mengamati lingkungan
Dalam menentukan populasi, sample dan teknik sampling bisa juga disebut menentukan sumber data. Sumber data dalam penelitian merupakan sumber subyek data yang dapat diperoleh dari responden, benda mati, benda hidup dan catatan. Di lingkunganmu tentu saja ada populasi dan sampelnya misalnya populasinya seluruh siswa SMA di sekolahmu dan sampelnya masing-masing kelas diambil 10 siswa. Amatilah lingkunganmu, berikan contoh populasi dan sampelnya. 

b.        Menentukan Populasi, Sampel dan Teknik Sampling
1.      Populasi
   Populasi merupakan sumber pengambilan data yang memenuhi syarat tetentu berkaitan dengan masalah penelitian. Seluruh anggota populasi dapat dijadikan subyek penelitian, tetapi jika anggota populasi itu sedikit maka tidak perlu ada penarikan sampel lagi. 

2.      Sampel
  Sampel merupakan bagian dari populasi yang diambil dan dipergunakan untuk penelitian yang sifat dan karakteristikkannya dapat mewakili populasi sebagai subyek penelitian. Sampel mewakili karakteristik populasi. Sampel yang besar tidak efisien sebaliknya sampel yang kecil tidak mewakili informasi yang sebenarnya.

3.      Teknik Sampling
1.    Sampel probabilita
Sampel probabilita adalah teknik penarikan sampel dengan ciri-ciri setiap unsur , elemen atau anggota populasi mempunyai peluang yang sama untuk dipilih sebagai sampel. Jenis-jenis sampel probabilita sebagai berikut:
Teknik sampling juga disebut teknik atau cara mengambil sampel. Ada beberapa pilihan cara dalam mengambil sampel yaitu:
a.          Sampel acak sederhana/ acak/ random (simple random sampling)
               Yaitu sample yang ditarik secara acak atau random dan masing-masing sample mempunyai peluang yang sama untuk dipilih.
      Contoh: Dalam penelitian di SMA populasi yang diteliti 300 orang dan sample yang akan diambil sesuai table menunjukkan 139 orang. Untuk itu 300 orang itu diambil secara acak dan diambil untuk dijadikan sample 139 orang.
b.      Sampel acak sistematik (systematic random sampling)
Yaitu pengambilan sample dengan cara membuat daftar anggota populasi secara beraturan. Kemudian ditentukan serta nomer patokan sebagai titik awal menarik sample. Nomer selanjutnya ditentukan secara sistematik (urut) menurut interval tertentu.
Contohnya: Penelitian akan mencari pengaruh media terhadap prestasi belajar siswa di SMA. Seluruh nama yang ada di sekolah dimasukkan ke dalam daftar dan masing-,masing diberi nomor urut berdasarkan abjad. Penelitian mengambil sample dengan menggunakan bilangan kelipatan tertentu misalnya 6 (enam) sehingga siswa dalam daftar dengan nomor 1, 6, 12, 24, 30 dst dijadikan sample.









c.       Sampel bertingkat/ stratifikasi (stratified sampling)
      Yaitu pengambilan sample dengan cara membagi populasi menjadi kelas-kelas atau tingkat. Misalnya strata umur, pendidikan, dan ekonomi. Anggota sample diambil dari setiap kelas
Contoh: Seorang peneliti ingin mengetahui pendapat siswa SMA tentang menarik atau tidaknya pelajaran sosiologi. Populasi terdiri dari siswa SMA kelas X, XI, dan XII. Maka pengambilan sample dapat dilakukan dengan system bertingkat yaitu kelas X, XI, dan XII diambil mewakili stratanya. 
d.      Sampel cluster/ Area
      Yaitu cara pengambilan sample apabila obyek yang akan diteliti sangat luas. Misalnya peduduk dari suatu Negara, propinsi, atau kabupaten. Teknik sampling ini sering digunakan melalui dua tahap yaitu tahap pertama menentukan sample daerah secara acak, dan tahap berikutnya menentukan orang-orang yang ada di daerah itu secara acak juga.
Contoh: Peneliti akan meneliti minat siswa SMA di DIY terhadap mata pelajaran sosiologi. Karena provinsi DIY mempunyai 5 (lima) kabupaten/ kota, maka diambil sampel hanya 3 (tiga) kabupaten/ kota secara acak. Tahap berikutnya dari 3 (tiga) kabupaten/ kota tadi diambil sampel hanya 10 (sepuluh) SMA secara acak pula.

2.            Sampel nonprobabilita
Dalam teknik ini, setiap unsur, elemen, atau anggota populasi tidak mempunyai peluang yang sama untuk dipilih sebagai  sampel. Jenis-jenis sample nonprobabilita sebagai berikut:
c.                             Sampel Kuota (kuota sampling)
Sampel kuata adalah teknik sampling untuk menentukan sampel dari populasi sampai jumlah (kuota) yang diinginkan dengan mempunyai karakter tertentu.
Contoh: Seorang peneliti melakukan penelitian etos kerja pegawai golongan II, dan penelitian itu dilakukan secara kelompok. Setelah jumlah sampel ditentukan 100 dan jumlah anggota peneliti 5 orang maka setiap anggota  bisa meneliti secara bebas sesuai karakter yang ditentukan (pegawai golongan II) sebanyak 20 orang.
d.                             Sampel Purposif (purposive sampling)
Cara purposive adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.
Contoh: Seorang peneliti akan melakukan penelitian tentang disiplin pegawai di Pemkot Yogyakarta. Sampel yang dipilih adalah orang yang ahli dalam kepegawaian di lingkungan Pemkot Yogyakarta saja.
e.                             Accidental sampling
dilakukan dengan mengambil sampel yang secara kebetulan atau tidak sengaja ditemui
f.                             Snowball sampling
Peneliti berupaya mencari beberapa orang responden yang sesuai dengan masalah penelitian, kemudian meminta bantuan para responden tersebut untuk mencari responden berikutnya. Demikian dilanjutkan seterusnya hingga diperoleh jumlah sampel yang memadai.

















Kalian sudah belajar cara mengambil sampel. Untuk menguji sejauh mana pemahaman kalian cobalah tentukan teknik sampling yang tepat sesuai judul penelitian pada kolom berikut.

No
Judul Penelitian
Teknik Sampling
1
Pengaruh bimbingan orang tua terhadap prestasi
belajar siswa



2
Pengaruh minuman keras terhadap tindak kriminal
Pada generasi muda



3
Studi mengenai perbedaan
 motif berprestasi antara siswa yang berasal dari
dalam kota dengan siswa yang berasal dari luar kota




4
Studi tentang murid yang mengulang di kelas XI
 Sekolah Menengah Atas di kecamatan 
Depok Kabupaten Sleman




5
Efisiensi mata pelajaran dalam peningkatan 
prestasi belajar siswa           



6
Studi ketertarikan siswa SMA terhadap mata
Pelajaran Sosiologi kelas X, XI, XII di SMA 5 Palu



7
Studi minat siswa SMA DIY terhadap mata
Pelajaran  sosiologi



8
Studi etos kerja pegawai golongan II di
kabupaten Gunung Kidul tahun 2009



9
Pengaruh fasilitas sekolah terhadap prestasi
 belajar siswa



10
Pengaruh inovasi belajar geografi terhadap
 prestasi belajar siswa






























J.                                       Menentukan Ukuran Sampel

a.         Mengamati lingkungan
Makin besar  jumlah sampel mendekati populasi maka peluang kesalahan generalisasi semakin kecil. Dan sebaliknya makin kecil jumlah sampel menjahui populasi maka makin besar kesalahan generalisasi.  Untuk pengambilan sampel yang besar bahkan jumlahnya hampir sama dengan populasi tentunya membutuhkan tenaga dan biaya yang besar pula. Untuk itu perlu adanya tabel untuk menentukan agar lebih simpel dan mudah. Di lingkunganmu tentunya ada alat untuk mengukur atau mengetahui jumlah isi suatu barang misalnya timbangan. Amatilah lingkunganmu alat apa lagi yang digunakan untuk mengukur secara valid dan reliabel.

b.         Menentukan Ukuran Sampel
1.                                                                            Menggunakan Tabel Krejcie
Dalam menentukan ukuran sampel digunakan tabel Krejcie . Cara ini sangat praktis sehingga tidak perlu dilakukan perhitungan yang rumit. Krejcie dalam melakukan perhitungan ukuran sampel didasarkan atas kesalahan 5%. Jadi sampel yang diperoleh itu mempunyai kepercayaan 95% terhadap populasi. Tabel Krejcie ditunjukkan pada tabel (lihat tabel). Dari tabel itu terlihat bila jumlah populasi 100 maka sampelnya 80, bila populasinya 1000 maka sampelnya 278, bila populasinya 10.000 maka sampelnya 370, dan bila jumlah populasinya 100. 000 maka jumlah sampelnya 384. Dengan demikian makin besar populasi maka makin kecil prosentase sampel. Oleh karena itu tidak tepat bila ukuran populasinya berbeda prosentase sampelnya sama misalnya 10%. 
Contoh: Seorang peneliti ingin mengungkap pengaruh latihan ujian UN 2010  terhadap prestasi siswa SMA di Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta. Peneliti menggunakan populasi (N) 10.000 responden. Maka diperoleh sampel (S) sebanyak 248 siswa   Untuk lebih jelasnya dapat dilihat tabel berikut.
Tabel 1
                                                Tabel Krejcie

N

S
N
S
N
S
10
10
220
140
1200
291
15
14
230
144
1300
297
20
19
240
148
1400
302
25
24
250
152
1500
306
30
28
260
155
1600
310
35
32
270
159
1700
313
40
36
280
162
1800
317
45
40
290
165
1900
320
50
44
300
169
2000
322
55
48
320
175
2200
327
60
52
340
181
2400
331
65
56
360
186
2600
335
70
59
380
191
2800
338
75
63
400
196
3000
341
80
66
420
201
3500
346
85
70
440
205
4000
351
90
73
460
210
4500
354
95
76
480
214
5000
357
100
80
500
217
6000
361
110
86
550
226
7000
364
120
92
600
234
8000
367
130
97
650
242
9000
368
140
103
700
248
10000
370
150
108
750
254
15000
375
160
113
800
260
20000
377
170
118
850
265
30000
379
180
123
900
269
40000
380
190
127
950
274
50000
381
200
132
1000
278
75000
382
210
136
1100
285
100000
384
     Catatan : N = Jumlah populasi
                   S = Sampel

 
                          




2.         Menggunakan nomogram Harry King
        Dalam Nomogram Herry King jumlah populasi maksimum 2000, dengan taraf kesalahan yang bervariasi mulai 0,3% sampai denga 15 %, dan faktor pengali yang disesuaikan dengan taraf kesalahan yang ditentukan. Dalam nomogram terlihat jika interval kepercayaan 80% maka faktor pengalinya = 0,780. Jika interval kepercayaan 85 % maka faktor pengalinya = 0,785. Jika interval kepercayaan 99 % maka faktor pengalinya = 1, 195 dan jika interval kepercayaan 99 % maka faktor pengalinya = 1, 573.




Contoh:
Misalnya populasi berjumlah 200. Bila dikehendaki kepercayaan sampel terhadap populasi sebesar 95 % atau tingkat kesalahan 5 %, maka jumlah sampel yang diambil 0,58 x 200 = 16 orang. (caranya tarik garis dari angka 200 melewati taraf kesalahan 5 %, maka akan ditemukan titik di atas 60. Titik itu kurang lebih 58).









Kalian sudah belajar cara menentukan ukuran sampel. Untuk menguji sejauh mana pemahaman kalian cobalah tentukan jumlah sampel pada kolom berikut.

No
Pernyataan
Jumlah Sampel
1
Pak Andi akan meneliti produktivitas pegawai
setelah diberlakukan lima hari kerja. Populasi
pegawai sebanyak 8000 orang. Carilah dengan menggunakan metode tabel Krejcie





2
Ira meneliti pengaruh pelajaran sejarah
 terhadap nasionalisme siswa SMA se kota
Yogyakarta. Populasinya 3000 orang. Carilah
Dengan menggunakan metode
nomogram Harry King




3
Pak Mitro meneliti pengaruh Trans Jogja
terhadap kenyamanan penumpang. Populasi
sebanyak 45000 orang . Carilah dengan menggunakan metode tabel Krejcie





4
Amir meneliti studi kegemaran SMA di
Yogyakarta tahun 2009. populasinya 300 orang
Carilah dengan menggunakan metode
nomogram Harry King



5
Ali meneliti pengaruh pemugaran candi
Prambanan terhadap jumlah pengunjung
wisata. Populasinya 51000. Carilah Dengan menggunakan metode nomogram Harry King







 selamat belajar sob...dan selamat mencari ilmu yangbermanfaat...
































Tidak ada komentar:

Posting Komentar