2 KONSEP DASAR SOSIOLOGI DAN HUBUNGAN SOSIAL
Kompetensi Inti
|
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menghayati dan
mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli, santun,
responsif, dan pro-aktif serta menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi
atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan
bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3
: Memahami, menerapkan,
menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan kenegaraan, dan peradaban
terkait penyebab fenomena dan kejadian serta menerapkan pengetahuan
prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya
untuk memecahkan masalah.
KI 4 :
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam
ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan.
|
Kompetensi Dasar
|
1.1 Memperdalam nilai agama yang dianutnya dan
menghormati agama lain
2.1 Mensyukuri keberadaan diri dan lingkungan
sosial sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa.
3.2 Menerapkan konsep-konsep
dasar sosiologi untuk memahami hubungan sosial antar individu dengan individu
dan antar antar kelompok dengan
kelompok
4.2 Melakukan kajian diskusi
dan menyimpulkan konsep-konsep dasar sosiologi untuk memahami hubungan sosial
antar individu, individu dengan kelompok dan kelompok dengan kelompok
|
Indikator
|
A.
Konsep dasar sosiologi
B.
Hubungan sosial
C.
Bentuk-bentuk hubungan
sosial dalam masyarakat
D.
Faktor-faktor pendorong
hubungan sosial
E.
Faktor-faktor
penghambat hubungan sosial
F.
Dampak hubungan sosial
G.
Konsep dasar sosiologi
dalam memahami hubungan sosial
|
Tujuan Pembelajaran
Setelah belajar dengan menggunakan modul ini
siswa diharapkan mampu menjelaskan Konsep dasar sosiologi, Hubungan sosial, Bentuk-bentuk hubungan
sosial dalam masyarakat, Faktor-faktor pendorong hubungan sosial,
Faktor-faktor penghambat hubungan sosial , Dampak hubungan sosial, Konsep
dasar sosiologi dalam memahami hubungan sosial
|
A. Konsep Dasar Sosiologi
a.
Mengamati
lingkungan
Setiap langkah, ketika kita
berangkat sekolah pasti menemukan
konsep-konsep dasar sosiologi. Saat
diperjalanan pertama yang kita jumpai adalah masyarakat. Agar tertib di jalan raya kita menemukan konsep pengendalian sosial misalnya polisi dan lampu pengatur lalu lintas. Ketika di dalam
bus kota ada pencopet kita menemukan konsep penyimpangan
sosial, di jalan ada orang miskin dan orang kaya kita
menemukan konsep struktur sosial,
ketika di jalan ada banyak orang-orang desa yang mencari nafkah di kota kita menemukan
konsep mobilitas sosial, di jalan banyak kendaraan edisi keluaran
terbaru kita menemukan konsep inovasi,
ketika ada bangunan-bangunan megah di pinggir jalan memadukan antara
konsep Jawa
dengan konsep Barat kita menemukan konsep akulturasi,
ketika kita sampai di tempat belajar yang bernama sekolah kita menemukan konsep
lembaga pendidikan/sosial dan ketika
kita belajar di sekolah kita menemukan konsep sosialisasi. Amatilah setiap perjalananmu kesekolah dan abadikan
dengan kamera yang berkaitan dengan konsep masyarakat, pengendalian sosial,
penyimpangan sosial, struktur sosial, mobilitas sosial, akulturasi, lembaga
pendidikan/ sosial, dan sosialisasi.
b.
Konsep
dasar sosiologi
Dalam mempelajari ilmu sosiologi yang harus dimengerti pertama kali
adalah pengertian konsep dasar sosiologi. Untuk memahami konsep dasar sosiologi
seseorang harus diperkenalkan pengertian konsep. Konsep adalah pengertian yang menunjuk pada sesuatu yang biasa kita
alami dalam kehidupan sehari-hari. Konsep ini mudah dipahami dan ada disekitar
kehidupan kita. Contohnya makan, minum, datang, pergi, siang, malam dan sebagainya. Jika konsep ini
diucapkan maka orang dengan mudah memahaminya.
Konsep sosiologi adalah konsep sosial
yang membutuhkan penjelasan lebih lanjut. Contohnya stratifikasi sosial,
kebudayaan, masyarakat, struktur sosial, status sosial dan sebagainya. Konsep sosiologi akan dimengerti bila ada
penjelasannya misalnya stratifikasi sosial adalah sistem berlapis-lapis dalam
masyarakat. Masyarakat dibagi atas beberapa lapisan yaitu lapisan atas, lapisan
menengah dan lapisan bawah. Tentunya untuk memahami lebih lanjut tentang
startifikasi sosial seseorang harus mempelajari lebih dalam tentang
strtatifikasi sosial.
Didalam mempelajari sosiologi kita akan dihadapkan dengan konsep- konsep
dasar sosiologi. Berikut sebagian dari konsep dasar sosiologi yang penting
untuk dimengerti dari setiap orang yang ingin mempelajari ilmu sosiologi yaitu:
1. Masyarakat
a. Pengertian dan ciri-ciri masyarakat
Istilah masyarakat berasal dari bahasa Arab, yaitu
Syaraka yang artinya ikut serta atau
berpartisipasi. Sedangkan dalam bahasa Inggris masyarakat adalah society yang pengertiannya mencakup
interaksi sosial, perubahan sosial, dan rasa kebersamaan. Dalam literatur lain
masyarakat disebut pula sistem sosial. Menurut Soerjono Soekanto masyarakat
pada umumnya memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Manusia yang hidup bersama
sekurang-kurangnya terdiri atas dua orang.
2. Bercampur atau bergaul dalam jangka waktu
yang cukup lama. Berkumpulnya manusia akan menimbulkan manusia-manusia baru.
Sebagai akibat dari hidup bersama itu, timbul sistem komunikasi dan peraturan
yang mengatur hubungan antar manusia.
3. Sadar bahwa mereka merupakan satu kesatuan
4. Merupakan suatu sistem hidup bersama.
Sistem kehidupan bersama menimbulkan kebudayaan karena mereka merasa dirinya
terkait satu dengan yang lainnya.
b. Terbentuknya masyarakat
Kelompok sosial atau masyarakat terbentuk
karena manusia-manusia menggunakan pikiran, perasaan, dan keinginannya dalam
memberikan reaksi terhadap lingkungannya. Hal ini terjadi karena manusia itu
mempunyai dua keinginan pokok yaitu keinginan menjadi satu dengan manusia
lainnya dan keinginan untuk menyatu dengan lingkungan alamnya.
Untuk terbentuknya suatu masyarakat, paling
sedikit harus terpenuhi tiga unsur berikut.
1. Terdapat sekumpulan orang
2. Berdiam atau bermukim di suatu wilayah
dalam waktu yang relatif lama.
3. Akibat dari hidup bersama dalam jangka
waktu yang lama itu menghasilkan kebudayaan berupa sistem nilai, sistem ilmu
pengetahuan, dan kebudayaan kebendaan.
c. Sistem sosial
Sering kita dengar sehari-hari kata sistem.
Sistem adalah bagian-bagian yang saling berhubungan antara satu dengan yang
lainnya sehingga dapat berfungsi melakukan suatu kerja untuk tujuan tertentu.
Elemen-elemen suatu sistem terdiri atas tiga kelompok utama yaitu subsistem
masukan, subsistem proses, dan subsistem keluaran.
d. Struktur sosial
Struktur sosial mencakup susunan status dan
peran yang terdapat di dalam satuan sosial, ditambah nilai-nilai dan
norma-norma yang mengatur interaksi antarstatus dan peran sosial. Di dalam
struktur sosial terdapat unsur-unsur sosial yang pokok seperti kaidah sosial,
lembaga sosial, kelompok sosial, dan lapisan sosial.
Unsur-unsur sosial itu terbentuk, berkembang,
dan dipelajari oleh individu dalam masyarakat melalui proses sosial. Proses
sosial itu sendiri adalah hubungan timbal balik antara bidang-bidang kehidupan
dalam masyarakat, sesuai dengan norma-norma yang berlaku.
e. Subsistem sosial
Menurut Talcott Parsons, unsur-unsur dalam sistem
sosial paling sedikit terdiri atas empat subsistem, yaitu:
1. Subsistem kebudayaan
Subsistem ini menghasilkan kebudayaan kebendaan
(fisik), sistem ilmu pengetahuan, dan sistem nilai budaya atau adat istiadat.
2. Subsistem sosial
Subsistem ini menghasilkan nilai-nilai,
norma-norma dan kaidah-kaidah sosial yang melekat dalam perilaku masyarakatnya.
3. Subsistem kepribadian
Subsistem kepribadian menghasilkan corak perilaku
masyarakat sebagai akibat interaksi sosial dan sosialisasi yang terus menerus.
4. Subsistem kelompok biologis
Subsistem biologis ini berkenaan dengan perlakuan
manusia terhadap lingkungan hidup di sekitarnya.
2. Organisasi sosial
Organisasi sosial adalah
cara-cara perilaku masyarakat yang terorganisasi secara sosial. Dengan kata
lain organisasi sosial merupakan jaringan hubungan antarwarga masyarakat yang
bersangkutan di dalam suatu tempat dan dalam waktu yang relatif lama. Di dalam
organisasi sosial terdapat unsur-unsur seperti kelompok dan perkumpulan, lembaga-lembaga
sosial, peranan-peranan, serta kelas-kelas sosial.
a. Kelompok dan perkumpulan
Secara sederhana kelompok adalah
kumpulan orang yang memiliki kesadaran bersama akan keanggotaan dan saling
berinteraksi.
b. Lembaga
Lembaga adalah suatu sistem norma
untuk mencapai suatu tujuan atau kegiatan yang oleh masyarakat dianggap
penting. Lembaga ini bukanlah lembaga, yayasan, atau organisasi formal lainnya
seperti yang dikenal masyarakat umum. Misalnya agama, bukan sekedar kepercayaan
tetapi suatu sistem gagasan, aturan, praktik, dan hubungan. Contoh lembaga yang
lain adalah lembaga keluarga, politik, pendidikan dan sebagainya.
c. Peran (role)
Peran adalah pelaksanaan hak dan
kewajiban seseorang sesuai dengan kedudukannya. Peran sosial dilakukan dalam
suatu organisasi sosial. Peran menentukan apa yang harus diperbuat seseorang
bagi masyarakat serta kesempatankesempatan apa yang diberikan masyarakat
kepadanya. Peran mengatur perilaku seseorang. Peran menyebabkan seseorang
dengan batas-batas tertentu dapat meramalkan perbuatan-perbuatan orang lain.
Orang yang bersangkutan akan dapat menyesuaikan perilaku sendiri dengan
perilaku orang-orang sekelompoknya.
3. Dinamika sosial
Dinamika sosial adalah penelaahan tentang
perubahan-perubahan yang terjadi dalam fakta-fakta sosial yang saling
berhubungan dalam masyarakat. Dinamika sosial meliputi pembahasan tentang
hal-hal berikut.
a. Pengendalian sosial
Pengendalian sosial adalah segenap cara dan proses
yang ditempuh oleh sekelompok orang atau masyarakat sehingga para anggotanya dapat
bertindak sesuai dengan harapan kelompok atau masyarakat itu.
b. Penyimpangan sosial
Penyimpangan sosial merupakan perilaku yang oleh
sejumlah besar orang dalam suatu masyarakat dianggap sebagai hal yang tercela
dan di luar batas toleransi. Ada penyimpangan positif dan penyimpangan negatif
ada penyimpangan individu dan ada penyimpangan kelompok.
c. Mobilitas sosial
Lingkup mobilitas sosial meliputi peristiwa sosial
ketika individu atau kelompok bergerak atau berpindah dari suatu lapisan sosial
ke lapisan sosial lainnya, baik ke lapisan lebih tinggi maupun yang lebih
rendah dalam suatu hierarki sosial.
d. Perubahan sosial
Masyarakat selalu mengalami
perubahan-perubahan. Perubahan itu menyangkut nilai-nilai, norma-norma sosial,
pola-pola perilaku organisasi, susunan lembaga kemasyarakatan, lapisan-lapisan
dalam masyarakat, kekuasaan dan wewenang, interaksi sosial dan sebagainya.
Konsep-konsep lain yang
diperlukan apabila ingin menganalisis dinamika sosial dan perubahan sosial
antara lain sebagai berikut:
a. Internalisasi, yaitu
proses panjang sejak seorang individu dilahirkan sampai ia hampir meninggal.
Dalam proses ini ia belajar menanamkan segala perasaan, hasrat, nafsu, serta
emosi yang diperlukannya sepanjang hidup dalam kepribadiannya.
b. Sosialisasi, yaitu proses
seorang individu dari masa kanak-kanak hingga masa tuanya belajar dengan
lingkungannya mulai dari keluarganya sampai pada masyarakatnya.
c. Enkulturasi
(pembudayaan), yaitu proses seorang individu mempelajari dan menyesuaikan diri
dengan adat istiadat, sistem norma, dan peraturan-peraturan yang hidup dalam
kebudayaannya.
d. Difusi, yaitu proses
penyebaran unsur-unsur kebudayaan dan sejarah ke seluruh dunia bersamaan dengan
terjadinya proses penyebaran dan imigrasi kelompok-kelompok manusia di muka
bumi.
e. Akulturasi, yaitu proses
sosial yang timbul bila suatu kebudayaan bertemu dengan unsur kebudayaan asing
sehingga unsur-unsur kebudayaan asing itu lambat laun diterima dan diolah ke
dalam kebudayaan sendiri tampa menyebabkan hilangnya kepribadian budaya awal.
f. Asimilasi, yaitu proses
perpaduan dua kebudayaan. Proses sosial ini timbul bila:
1.
Golongan-golongan manusia dengan latar belakang
kebudayaan yang berbeda-beda
2.
Saling bergaul langsung secara intensif untuk waktu yang
lama
3.
Sifat khas dua kebudayaan
itu berubah dan masing-masing berubah wujud menjadi unsur-unsur
kebudayaan campuran.
Biasanya yang terlibat
dalam proses asimilasi adalah suatu golongan mayoritas dengan beberapa golongan
minoritas. Sifat khas unsur kebudayaan golongan minoritas berubah dan menyesuaikan diri dengan
kebudayaan golongan mayoritas sehingga lambat laun golongan min oritas tersebut kehilangan kepribadian kebudayaannya
dan masuk ke dalam kebudayaan mayoritas.
g.
Inovasi atau
penemuan baru, yaitu suatu proses pembaruan dari penggunaan sumber-sumber alam,
energi, dan modal, pengaturan baru, dan penggunaan teknologi baru yang
kesemuanya akan menyebabkan
adanya sistem produksi dan dibuatnya
produk-produk yang baru. Inovasi biasanya berkaitan dengan pembaruan kebudayaan
yang khusus mengenai unsur-unsur
teknologi dan ekonomi. Suatu penemuan baru biasanya melalui dua tahap
khusus, yaitu discovery dan invention. Discovery adalah suatu penemuan unsur kebudayaan baru yang
sebelumnya tidak ada dalam masyarakat. Discovery
akan menjadi invention jika masyarakat sudah mengakui, menerima dan
menerapkan dalam kehidupan sehari-hari penemuan baru (discovery) tersebut.
4. Kelompok sosial
Kelompok sosial adalah kumpulan individu
yang memiliki hubungan dan saling berinteraksi sehingga mengakibatkan tumbuhnya
rasa kebersamaan dan rasa memiliki. Syarat-syarat kelompok sosial adalah:
a. Adanya kesadaran sebagai bagian dari
kelompok
b. Ada hubungan timbal balik antar anggota
c. Ada suatu faktor pengikat yang dimiliki
bersama
d. Bersistem dan berproses
e. Memiliki struktur, kaidah dan pola
perilaku yang sama
Faktor pendorong timbulnya
kelompok sosial antara lain:
a. Dorongan untuk meneruskan keturunan
b. Dorongan untuk meningkatkan efisiensi dan
efektifitas kerja
c. Dorongan mempertahankan hidup.
Adapun faktor pembentuk
kelompok sosial adalah:
a. Kedekatan
Kedekatan fisik meningkatkan peluang
interaksi dan bentuk kegiatan bersama yang memungkinkan terbentuknya kelompok
sosial
b. Kesamaan
Kesamaan yang dimaksud adalah kesamaan
minat, kepercayaan, nilai, usia, tingkat intelegensi, atau karakter-karakter
personal lain.
Jenis kelompok sosial yang ada di
masyarakat antara lain paguyuban, patembayan, kerumunan, publik, massa, dan
sebagainya.
5.
Interaksi sosial dan proses sosial
Interaksi sosial berasal dari istilah dalam bahasa Inggris, social interaction yang berarti saling
bertindak. Jadi kontak berarti saling bertindak. Interaksi sosial merupakan
hubungan sosial yang dinamis, bersifat timbal balik antar individu dengan
individu , antar kelompok dengan kelompok
dan antar individu dengan kelompok.
Interaksi sosial hanya mungkin terjadi apabila dua syarat terpenuhi
yaitu adanya kontak sosial dan adanya komunikasi. Bila salah satu tidak ada
maka interaksi tidak akan terjadi.
a. Kontak sosial
Kontak berasal dari kata con atau cum yang berarti bersama-sama dan tango yang berarti menyentuh. Jadi kontak berarti bersentuhan
badan. Perkembangan selanjutnya kata kontak berarti hubungan dengan menggunakan
pembicaraan, telepon, telegram, surat siaran radio, siaran TV, internet dan
sebagainya. Kontak sosial dapat bersifat primer maupun sekunder. Kontak sosial
primer adalah kontak langsung tampa perantara misalnya mengucapkan salam,
berjabat tangan, tersenyum kepada orang lain. Sedangkan kontak sekunder adalah
kontak yang menggunakan perantara misalnya kontak dengan sandi, surat, simbul,
telepon, radio, TV, internet dan sebagainya. Dalam kontak sosial belum terjadi
adanya pertukaran pesan karena hanya terjadi hubungan. Jadi dalam kontak
penyampaian terjadi hanya searah. Kontak sosial dapat berlangsung dalam tiga
bentuk yaitu:
1. Kontak antara individu dengan individu
Kontak ini terjadi apabila dua individu bertemu
dan terjadi interaksi yang dimulai dari menyapa, menegur, menyentuh pundak dan
lain-lain.
2. Kontak antara kelompok dengan kelompok
Kontak ini terjadi antara kelompok satu dengan
kelompok lain misalnya kunjungan ibu-ibu PKK kampung Sukamaju ke kampung
Sukaria untuk studi banding.
3. Kontak antara individu dengan kelompok
Kontak ini terjadi antara individu dengan sekelompok
orang misalnya penyanyi dangdut menyanyi di Kebun Binatang Gembiraloka.
b. Komunikasi
Komunikasi adalah proses memberikan
tafsiran pada perilaku orang lain. Perilaku orang dapat berupa pembicaraan,
gerakan badan, ekspresi wajah, sikap dan sebagainya. Dengan tafsiran maka akan
terjadi reaksi antar komunikan tersebut.
Oleh karena itu komunikasi dapat didefinisikan sebagai suatu proses
saling memberikan tafsiran terhadap tindakan atau perilaku orang lain. Adapun
interaksi sosial mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1. Interaksi sosial melibatkan lebih dari
satu orang
2. Adanya komunikasi antara dua orang atau
lebih yang terlibat
3. Mempunyai maksud dan tujuan yang jelas
walaupun bisa jadi tujuan itu tidak sejalan antara yang terlibat.
6. Nilai dan norma sosial
a. Nilai sosial
Menurut
Soerjono Soekanto nilai adalah konsepsi abstrak dalam diri manusia mengenai apa
yang dianggap baik dan apa yang dianggap buruk. Sedangkan menurut Robert M. Z.
Lawang, nilai adalah sesuatu yang dianggap pantas, berharga, yang mempengaruhi
perilaku sosial orang yang memiliki nilai tersebut. Jadi dapat diartikan nilai adalah konsepsi abstrak
sesuatu yang menjadi ukuran, patokan, anggapan dan keyakinan yang oleh
masyarakat setempat dianggap benar, pantas, luhur dan baik serta harus
diperhatikan oleh anggota masyarakat. Nilai sosial mempunyai ciri sebagai
berikut:
a.
Merupakan
hasil interaksi sosial antar warga masyarakat
b.
Bukan
bawaan sejak lahir, melainkan terbentuk secara sosial
c.
Terbentuk
melalui proses belajar (sosialisasi)
d.
Merupakan
bagian dari usaha pemenuhan kebutuhan dan kepuasan sosial manusia
e.
Bervariasi
antara kebudayaan yang satu dengan kebudayaan yang lain
f.
Dapat mempengaruhi pengembangan diri
seseorang baik positif maupun negatif
Adapun fungsi nilai adalah
sebagai berikut:
a.
Mengarahkan
masyarakat untuk berpikir dan bertingkah laku sesuai dengan nilai-nilai yang
ada dalam masyarakat.
b.
Sebagai
pengawas, pembatas, pendorong, dan penekan individu untuk selalu berbuat baik.
c.
Sebagai
alat pendorong masyarakat untuk saling bekerja sama guna mencapai tujuan yang
tidak bisa dicapai dengan sendiri.
d.
Dapat
menjadi motivasi dan semangat seseorang untuk berperilaku sesuai dengan peran
yang diharapkan oleh masyarakatnya.
Menurut Prof. Notonagoro
nilai dibagi menjadi tiga, yaitu:
1.
Nilai
material adalah segala sesuatu yang berguna bagi jasmani manusia contohnya
sandang, papan, dan pangan. Sandang untuk melindungi badan dari panas dan
dingin, papan untuk melindungi tubuh dari iklim dan binatang buas, dan pangan
untuk menjaga energi tubuh agar bisa beraktifitas.
2.
Nilai
vital adalah segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk dapat mengadakan
kegiatan atau aktivitas contohnya mobil, sepeda motor, bolpoin, komputer dan
lain sebagainya.
3.
Nilai
kerokhanian adalah segala sesuatu yang berguna bagi manusia. Nilai kerokhanian
dibagi menjadi empat macam, yaitu:
a. Nilai kebenaran yakni bersumber pada unsur akal manusia misalnya
rasio, budi, dan cipta
b. Nilai keindahan yakni bersumber pada
perasaan manusia misalnya estetika
c. Nilai
moral atau kebaikan yakni bersumber pada unsur kehendak atau kemauan
misalnya etika
d. Nilai religius yakni bersumber pada ketuhanan
yang sifatnya mutlak dan abadi misalnya beribadah, beramal dan lain sebagainya.
Jenis- jenis nilai
sosial
Berdasarkan ciri-cirinya nilai sosial dapat
dibedakan menjadi dua yakni:
1.
Nilai dominan
Yaitu nilai yang dianggap lebih penting dari pada nilai lainnya.
Ukuran dominan didasarkan pada hal-hal
sebagai berikut:
a.
Banyaknya orang yang menganut nilai tersebut.
Contoh Sebagian besar masyarakat menghendaki
perubahan kearah lebih baik pada
ekonomi, politik , hukum dan social.
b.
Beberapa lama nilai tersebut
telah dianut oleh anggota masyarakat.
c.
Tinggi rendahnya usaha orang
untuk dapat melaksanakan nilai tersebut. Contohnya orang Indonesia pada
umumnya berusaha pulang kampung (mudik) pada saat lebaran tiba.
d.
Prestise atau kebanggaan bagi
orang yang melaksanakan nilai tersebut. Contoh memiliki mobil bermerek akan
menumbuhkan kebanggaan tersendiri.
2.
Nilai mendarah daging
(internalized)
Yaitu nilai yang telah menjadi kepribadian dan kebiasaan sehingga
ketika seseorang melakukannya kadang tidak melalui proses berpikir. Biasanya
nilai ini telah ada sejak seseorang masih kecil. Umumnya jika nilai ini tidak
dilakukan ia akan merasa malu bahkan merasa sangat bersalah. Contohnya seorang
kepala keluarga jika belum mampu memberikan nafkah akan merasa sebagai kepala
keluarga yang tidak bertanggung jawab.
b.
Norma sosial
Norma sosial adalah aturan-aturan dalam masyarakat yang disertai
sanksi-sanksi yang jelas bagi pelanggarnya. Norma sosial atau norma masyarakat
mempunyai ciri-ciri:
1.
Umumnya
tidak tertulis
2.
Hasil
dari kesepakatan masyarakat
3.
Warga
masyarakat yang menganutnya sangat menaatinya
4.
Apabila
norma dilanggar maka pelanggar mendapatkan sanksi
5.
Norma
sosial bisa berubah sesuai kebutuhan zaman
Macam-macam/ jenis Norma
1. Menurut daya ikatnya
a. Norma cara (usage)
Yakni norma yang sanksinya sangat lemah.
Pelanggarnya hanya disebut tidak sopan contohnya makan berdecak, bersendawa
pada saat makan dan lain sebagainya.
b.
Norma
kebiasaan ( folkways)
Norma ini adalah kebiasaan yang
diulang-ulang. Pelanggarnya dianggap penyimpangan terhadap kebiasaan
masyarakat. Sanksinya jika melanggar berupa teguran, sindiran dan gunjingan
contohnya memberikan salam saat bertemu, menghormati orang tua, berkata sopan
dan lain sebagainya.
c. Norma tata kelakuan ( mores)
Mores adalah aturan yang berlandaskan pada
apa yang baik menurut ajaran agama, flsafat, atau nilai kebudayaan.
Pelanggarnya akan dikenakan sanksi berat misalnya diusir dari kampung.
Contohnya berzinah, kupul kebo dan lain sebagainya.
d. Norma adat istiadat (custom)
Norma ini adalah norma yang berlandaskan
adat istiadat setempat. Pelanggarnya bisa dikenakan sanksi yang berat misalnya
dikucilkan masyarakat. Contohnya hamil diluar nikah dan lain sebagainya.
e. Norma hukum (laws)
Norma hukum adalah seperangkat aturan yang
tegas berisi perintah, kewajiban dan larangan agar dalam hidup bermasyarakat
tercipta kedamaian dan ketertiban. Pelanggarnya akan dikenakan sanksi penjara.
Contohnya mencuri, merampok dan lain sebagainya.
2. Menurut resmi tidaknya
a. Norma resmi
Yakni patokaan yang dirumuskan dan diwajibkan
dengan jelas serta tegas oleh pihak yang berwenang (pemerintah) kepada semua
warga masyarakat.
b. Norma
tidak resmi
Yakni norma yang tumbuh berdasarkan kebiasaan bertindak yang seragam sehingga
diterima oleh sebagian terbesar anggota masyarakat. Norma ini biasanya dijumpai
pada keluarga, perkumpulan informal dan paguyuban.
3. Menurut sanksinya
a. Norma agama
Norma ini merupakan petunjuk hidup yang berasal
dari Tuhan bagi penganut-Nya. Sanksi bagi pelaanggarnya adalah rasa berdosa.
b. Norma kesopanan
Yakni peraturan hidup yang timbul dari pergaulan
segolongan manusia dan dianggap
sebagai tuntunan pergaulan sehari-hari di masyarakat. Sanksi bagi pelanggarnya adalah
celaan dari masyarakat.
c. Norma kesusilaan
Yakni pedoman yang mengandung makna dan dianggap
penting bagi kesejahteraan masyarakat. Sanksi bagi pelanggarnya adalah cap
negatif dari masyarakat, pengucilan dan lain sebagainya.
d. Norma hukum
Yakni berupa aturan tertulis maupun tidak tertulis
yang berisi perintah atau larangan, bersifat memaksa dan memberikan sanksi yang
tegas. Sanksi bagi pelanggarnya adalah penjara atau denda.
e. Norma mode
Yakni cara dan gaya dalam melakukan sesuatu yang
sifatnya berubah-ubah serta diikuti banyk orang. Sanksi bagi pelanggarnya
adalah berupa cap ketinggalan zaman.
c. Perbedaan
nilai dan norma
berikut merupakan perbedaan antara nilai
dan norma:
Nilai Sosial
|
Norma Sosial
|
Keberadaan lebih dulu dari pada norma
|
Keberadaanya setelah nilai
|
Bersifat implisit (samar-samar)
|
Bersifat eksplisit (nyata, jelas, tegas)
|
Jika melanggar tidak ada sanksinya
|
Jika melanggar ada sanksinya
|
Tidak tertulis
|
Bisa tertulis, bisa tidak tertulis
|
Sebagai pedoman perilaku masyarakat
|
Mengatur dan membatasi perilaku
|
7. Sosialisasi
a. Pengertian
Sosialisasi artinya proses belajar individu di masyarakat untuk
menghayati dan mengenal nilai-nilai dan norma-norma kebudayaan masyarakat di lingkungannya.
Sosialisasi sebagai proses sosial mempunyai
tujuan:
1. Memberikan ketrampilan dan pengetahuan
yang dibutuhkan seseorang untuk melangsungkan kehidupan ditengah-tengah
masyarakat.
2. Mengembangkan kemampuan seseorang untuk
berkomunikasi secara efektif dan mengembangkan kemampuan untuk membaca, menulis
dan bercerita.
3. Membantu seseorang untuk mengendalikan
fungsi-fungsi organik melalui latihan mawas diri.
4. Menanamkan kepada seseorang tentang
nilai-nilai yang ada pada masyarakat.
b. Tahap-tahap Sosialisasi
Menurut George Herbert Mead proses sosialisasi berlangsung melalui
beberapa tahap yakni:
1. Tahap Persiapan (Prepatory Stage) Anak usia 0
- 8 bulan.
Tahap ini anak mulai belajar mengambil peranan dari orang-orang
disekelilingnya seperti ibunya, ayahnya, kakeknya, neneknya, kakaknya dan
lain-lain. Masa ini adalah masa yang paling baik bagi orang tua untuk
menanamkan budaya dan agama misalnya belajar makan, berbicara, berjabat tangan, berjalan dan lain
sebagainya.
2. Tahap meniru (Play Stage) Anak usia 8 bulan –
5 tahun.
Setelah mencoba mengambil peran dari orang-orang yang berada di sekelilingnya anak tidak hanya
mengetahui peranan yang harus dijalani tetapi harus juga mengetahui peranan yang harus dijalankan
orang lain. Misalnya ketika bermain sepakbola ia harus tahu siapa kawan siapa
lawan, apa tujuannya (Memasukkan bola ke gawang lawan) siapa wasit, kiper,
penjaga garis dan lain-lain.
3. Tahap siap bertindak (Game Stage) Anak usia 5
tahun – 12 tahun.
Pada saat ini anak sudah dianggap mampu
mengambil peranan yang dijalankan orang lain di masyarakat. Misalnya anak
perempuan memahami peranan ibunya seperti memasak, mencuci, menyeterika dan
lain-lain. Anak juga sudah mulai belajar organisasi misalnya OSIS, Pramuka dan
lain sebagainya.
4. Tahap menerima norma ( Generalized Other
Stage) Anak usia remaja
Pada tahap terakhir ini anak
benar-benar telah siap menjalankan
peranan orang lain, mulai memiliki kesadaran akan tanggung jawabnya,
seandainya berhasil ia akan mendapatkan pujian, dan seandainya gagal akan
mendapatkan celaan atau bahkan sanksi
sehingga pada tahap ini anak mulai mencapai kematangan secara psikologis atau
mulai dewasa.
c. Media-Media Sosialisasi
yang Bisa Membentuk Pribadi Seseorang
1.
Keluarga
Keluarga merupakan media awal dari suatu proses sosialisasi. Proses
sosialisasi awal ini dimulai dengan proses belajar menyesuaikan diri dan
mengikuti setiap apa yang diajarkan oleh keluarga misalnya cara makan,
berbicara, berjalan, hingga bertindak dan berperilaku. Melalui lingkungan
keluarga itulah anak mengenal dunia sekitarnya dan pola pergaulan hidup
sehari-hari.
2.
Kelompok bermain
Pada usia anak-anak, kelompok bermain mencakup teman-teman tetangga,
keluarga dan kerabat. Dari teman bermain inilah sosialisasi terbentuk sehingga
anak bisa setia kawan, rela berkorban, mengembangkan ketrampilan dan
kepemimpinan dan lain sebagainya.
3.
Lingkungan sekolah
Di lingkungan sekolah, individu mempelajari hal-hal baru yang belum
pernah mereka temukan, baik dilingkungan keluarga maupun kelompok bermain.
Pendidikan formal mempersiapkan seorang anak menguasai peranan-peranan baru di
kemudian hari. Norma-norma sekolah harus dijalankan penuh disiplin misalnya
ketepatan waktu masuk sekolah, waktu belajar, waktu pulang dan ketertiban
berpakaian. Selaian mengenal peraturan
sekolah anak juga dibimbing untuk mengenal aturan-aturan dalam kehidupan
masyarakat.
4.
Lingkungan kerja
Lingkungan kerja juga mempunyai pengaruh yang besar dan pembentukan
kepribadian seseorang. Karakter, jiwa, dan perilaku serta tuntutan cara
berpakain suatu pekerjaan mempengaruhi
kepribadian seseorang. Contoh individu yang bekerja di sebuah bank dan hotel
tentu akan menunjukkan perilaku halus sehingga orang lain (konsumen) akan
terkesan dengan pelayanan perusahaan tersebut.
5.
Media massa
Media massa
yang tediri dari media cetak (surat
kabar dan majalah) maupun elektronik (radio, televise, internet), merupakan
alat komunikasi yang dapat menjangkau masyarakat secara luas. Film-film yang
ditayangkan televisi dengan menonjolkan kekerasan bisa mendorong perilaku
agresif pada anak-anak yang melihatnya. Demikian juga iklan yang ditayangkan
melalui media massa
mempunyai potensi untuk mengubah pola konsumsi atau bahkan gaya hidup masyarakat.
d. Proses sosialisasi dapat dibedakan atas dua bentuk sebagai berikut:
1.
Sosialisasi primer
Sosialisasi primer
merupakan sosialisasi yang pertama dari seorang individu. Pada tahap ini anak
mulai mengenal keluarganya, dan berlangsung sebelum anak memasuki lingkungan
yang lebih luas yakni masyarakat misalnya lingkungan teman bermain, lingkungan
sekolah, lingkungan kerja dan lain sebagainya.
2.
Sosialisasi sekunder
Sosialisasi sekunder
merupakan tahap kelanjutan dari sosialisasi primer. Dalam tahap ini individu
mengenal masyarakatnya. Untuk itu terjadi proses desosialisasi yakni proses
pencabutan identitas diri yang lama dan dilanjutkan dengan resosialisasi yakni
pemberian identitas baru yang di dapat di masyarakat.
e.
Tipe dan Pola sosialisasi
a. Tipe sosialisasi
1.
Sosialisasi formal
Yakni
dilakukan oleh lembaga-lembaga resmi yang memilki kewenangan, sesuai peraturan
dan ketentuan yang berlaku dalam negara.
2.
Sosialisasi informal
Yakni
terdapat dalam masyarakat atau dalam pergaulan yang bersifat kekeluargaan,
misalnya kelompok kekerabatan dan kelompok sahabat karib.
b. Pola
sosialisasi
1.
Sosialisasi represif (Repressive
socialization)
Ciri-ciri sosialisasi represif sebagai berikut:
a.
Menghukum perilaku yang keliru
b.
Hukuman dan imbalan material
c.
Kepatuhan anak kepada orang tua
d.
Komunikasi sebagai perintah
e.
Komunikasi non verbal
f.
Sosialisasi berpusat kepada
orang tua
g.
Anak memperhatikan harapan
orang tua
h.
Dalam keluarga didominasi orang
tua
2.
Sosialisasi partisipasi (Participatory socialization)
Ciri-ciri sosialisasi partisipasi sebagai berikut:
a.
Hukuman dan imbalan simbolis
b.
Otonomi bagi anak
c.
Komunikasi sebagai interaksi
d.
Sosialisasi berpusat pada anak
e.
Orang tua memperhatikan
keinginan anak
f.
Dalam keluarga biasanya
mempunyai tujuan yang sama
8. Struktur Sosial
Asal
kata struktur sosial berasal dari bahasa latin yaitu structum, yang berarti
menyusun, membangun untuk sebuah gedung, dan lebih umum dipakai istilah
konstruksi yang berarti kerangka. Struktur berarti susunan atau bangunan
sedangkan sosial berkaitan dengan masyarakat.
a. Pengertian struktur sosial
1).
Soerjono Soekanto
Struktur sosial mengarah pada
hubungan-hubungan yang lebih fundamental, yang memberikan bentuk-bentuk dasar
pada masyarakat, serta memberikan batas-batas interaksi sosial yang mungkin
dilakukan secara terorganisasi.
2). Raymond Firth
Struktur sosial adalah suatu pergaulan hidup manusia meliputi berbagai
tipe kelompok yang terjadi dari banyak orang dan meliputi pula lembaga-lembaga dimana
banyak orang mengambil bagian.
3. William Kornblum
Struktur sosial adalah pola perilaku berulang-ulang yang menciptakan
hubungan antar individu dan antar kelompok dalam masyarakat tersebut.
Berdasarkan definisi-definisi di atas dapat
disimpulkan bahwa struktur sosial merupakan:
1). Tatanan kehidupan
masyarakat baik antar individu maupun antar kelompok sosial sesuai dengan status sosial dan perannya
sehingga tercapai keteraturan sosial.
2). Pola penerapan sistem
nilai dan norma sosial yang mengatur hubungan-hubungan sosial dalam waktu yang
relatif lama.
b. Elemen dasar struktur sosial
1). Status sosial, merupakan kedudukan/ posisi
sosial seseorang dalam kelompok masyarakat.
2). Peranan sosial,
merupakan seperangkat harapan terhadap seseorang yang menempati suatu posisi
atau status sosial tertentu.
3). Kelompok, merupakan sejumlah orang yang
memiliki nilai-nilai, norma-norma, dan harapan yang sama secara sadar dan
teratur.
4). Institusi, pola terorganisir dari kepercayaan
dan perilaku yang terpusat pada kebutuhan dasar sosial
.
c. Fungsi struktur sosial
1). Merupakan instrumen masyarakat yang
menyelenggarakan tata kehidupan secara menyeluruh dalam segala aspek kehidupan.
2). Sebagai rantai sistem dalam penyelenggaraan
setiap aspek kehidupan sehingga menjadi tertur dan harmonis
3). Karakteristik khas yang dmiliki suatu
masyarakat sehingga dapat memberikan warna yang berbeda dari masyarakat yang
lain.
9. Lembaga Sosial (Pranata Sosial)
a. Pengertian
Lembaga sosial adalah
seperangkat ketentuan, aturan, atau norma sosial yang sudah sedemikian
mendalam (melembaga) sehingga
keberadaannya disepakati dengan rasa tanggung jawab oleh seluruh anggota
masyarakatnya (memasyarakat).
Ada perbedaan istilah lembaga dengan
pranata. Lembaga atau institut merupakan sekelompok orang terorganisir yang
bertugas melaksanakan aktivitas. Sedangkan pranata atau institusi adalah sistem
norma atau aturan-aturan mengenai suatu aktivitas masyarakat yang khusus.
b. Ciri-ciri lembaga sosial
Lembaga sosial menurut Gilin and Gilin
mempunyai ciri-ciri:
1. Memiliki organisasi pola pemikiran dan
pola perilaku yang terwujud dalam masyarakat. Misalnya adat istiadat, tata
kelakuan, kebiasan dan lain sebagainya.
2. Memiliki kekekalan tertentu sehingga
masyarakat menganggap sebagai norma yang harus dipertahankan.
3. Memiliki satu atau beberapa tujuan
tertentu.
4. Memiliki alat-alat perlengkapan yang dipergunakan untuk mencapai
tujuan.
5. Memiliki lambang-lambang atau lembaga
tertentu yang secara simbolis menggambarkan tujuan dan fungsinya.
6. Memilki suatu tradisi tertulis ataupun
tidak tertulis sebagai dasar dari pranata. Tradisi tersebut merumuskan
tujuannya, misalnya tata tertib dan lain-lain.
c. Syarat terbentuknya lembaga sosial
Dalam proses terbentuknya lembaga sosial
terdapat syarat yang harus dipenuhi agar suatu norma bisa menjadi pranata
sosial, yaitu:
1.
Sebagian
besar warga masyarakat mau menerima norma tersebut
2.
Norma
tersebut telah menjiwai dan ditaati warga masyarakat
3.
Norma
tersebut mengandung sanksi dan daya mengikat yang kuat
d. Faktor-faktor pendorong terbentuknya lembaga sosial
Faktor pendorong terbentuknya lembaga sosial
antara lain:
1. Adanya keinginan untuk mewujudkan keadaan
hari esok yang lebih baik
2. Adanya dorongan untuk memenuhi kebutuhan
hidup baik kebutuhan dasar, kebutuhan sosial dan kebutuhan
3. Untuk mewujudkan efisiensi kerja dari
setiap individu yang dapat didelegasikan kepada lembaga-lembaga sosial tertentu
untuk mewakilinya, misalnya:
1). Untuk mengurus
pendidikan anak dibentuk sekolah
2). Untuk mengurus soal
keamanan dibentuk polisi dan militer
3). Untuk mendapatkan
pengadilan dan perlindungan hukum dibentuk kejaksaan dan pengadilan
4. Adanya keterbatasan
benda-benda pemuas kebutuhan sehingga diperlukan adanya lembaga yang mengatur
setiap pemenuhan kebutuhan tersebut agar terselenggara dengan tertib dan
selaras.
10. Perubahan sosial budaya
a. Pengertian
Perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi
pada unsur-unsur sosial dalam kehidupan masyarakat misalnya perubahan pada
interaksi sosial, struktur sosial, lapisan sosial, nilai, norma, dan
lembaga-lembaga kemasyarakatan.
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi perubahan sosial
1.
Faktor
geografis
Lingkungan fisik dapat mempengaruhi penduduk
untuk mudah dan sulit mengalami perubahan. Keadaan geografis yang menyulitkan
hidup ikut membentuk gaya hidup mereka. Contohnya mayarakat Gunung Kidul yang
keadaan geografisnya tandus memaksa
pemuda-pemudanya untuk merantau ke kota-kota besar dan umumnya mereka berhasil
ditanah rantau karena semangat juangnya tinggi.
2. Faktor teknologis
Penemuan teknologi telah
mengakibatkan perubahan sosial yang sangat luas di masyarakat. Misalnya
penggunaan alat-alat transportasi dan komunikasi yang sangat canggih memberikan
kemudahan bagi masyarakat untuk berkomunikasi dan menerima informasi baru dalam
waktu yang cepat sehingga dapat mempengaruhi perubahan pola pikir masyarakat.
Dan itu berdampak positif dan negatif bagi masyarakat.
3. Faktor ideologi
Ideologi adalah dasar dari
keyakinan yang terdapat pada masyarakat. Ideologi dapat menjadi alat untuk
mempercepat perubahan jika keyakinan
tersebut tidak lagi menjadi harapan hidup untuk lebih baik dalam memenuhi
kebutuhan hidup. Contohnya pesatnya komunisme di Indonesia tahun 60 -an karena
disaat rakyat menderita kemiskinan komunisme saat itu menawarkan hidup sama
rasa sama rata sehingga tidak ada orang kaya dan miskin. Begitu juga runtuhnyaa
komunisme di Indonesia karena komunisme tidak bisa memberikan harapan hidup lebih
baik dalam memenuhi kebutuhan hidup.
4. Faktor kepemimpinan
Perubahan-perubahan sosial
budaya di dunia sering dipicu oleh pemimpin yang kharismatik karena mereka
mempunyai daya tarik yang luar biasa untuk menggerakkan pengikutnya. Contohnya
Sukarno di Indonesia, Mahatma Gandhi di India, dan lain sebagainya.
5. Faktor penduduk
Peningkatan jumlah penduduk
yang luar biasa dan tidak diimbangi dengan tingkat kesejahteraannya akan
menimbulkan masalah sosial yang mengakibatkan perubahan sosial. Contohnya
meningkatnya jumlah penduduk di Indonesia akan menimbulkan pengangguran,
kemiskinan dan akhirnya merembaknya kejahatan.
c.
Faktor-faktor Penyebab Perubahan Sosial
1.
Faktor
Intern
Faktor intern bersumber dari dalam masyarakat antara lain
sebagai berikut:
a. Bertambah atau berkurangnya penduduk
b. Penemuan-penemuan budaya baru (discovery
dan invetion)
c. Pertentangan-pertentangan dalam masyarakat
d. Terjadinya pembrontakan atau revolusi
dalam tubuh masyarakat
2.
Faktor
Ekstern
Faktor ekstern perubahan sosial bersumber
dari luar masyarakat, antara lain sebagai berikut:
a. Adanya bencana alam misalnya gunung
meletus
b. Peperangan yang terjadi antar negara
c. Pengaruh akibat kontak dengan budaya
masyarakat lain
d.
Faktor pendorong dan penghambat perubahan
sosial
1.
Faktor
pendorong terjadinya perubahan sosial
a. Kontak dengan budaya lain
b. Sistem pendidikan formal yang maju
c. Sistem terbuka dalam lapisan-lapisan
masyarakat
d. Ketidakpuasan masyarakat terhadap
bidang-bidang lain
e. Penduduk yang heterogen
f.
Toleransi
terhadap perbuatan-perbuatan yang menyimpang
g. Sikap menghargai hasil karya orang lain
h. Orientasi pada masa depan
i.
Nilai
bahwa manusia harus senantiasa berikhtiar untuk memperbaiki hidupnya
2. Faktor-faktor penghambat perubahan sosial
a.
Kurangnya
hubungan dengan masyarakat lain
b. Pendidikan yang terbelakang
c. Sikap masyarakat yang sangat tradisional
e. Adanya kepentingan-kepentingan yang telah
tertanam dengan kuat sekali atau vested interets
e. Rasa
takut akan terjadinya kegoyahan pada integrasi kebudayaan
f. Prasangka buruk terhadap hal-hal yang baru
atau asing atau sikap yang tertutup
g. Hambatan-hambatan yang bersifat ideologis
h. Adat atau kebiasaan
i.
Nilai
bahwa hidup ini pada hakikatnya buruk dan tidak mungkin diperbaiki
11. Kebudayaan
Manusia adalah makhluk yang
paling sempurna karena manusia dikaruniai akal. Dengan menggunakan akal manusia
mampu beradaptasi dengan lingkungan alam maupun lingkungan sosialnya. Adaptasi
tersebut terbentuk melalui kebudayaan yang diciptakan oleh manusia.
Kebudayaan setiap masyarakat
berbeda-beda karena dipengaruhi oleh
kondisi lingkungan fisik masyarakat setempat. Masyarakat dan kebudayaan tidak
dapat dipisahkan karena masyarakat tidak dapat hidup tampa kebudayaan, dan
masyarakat yang hidup pasti akan menghasilkan kebudayaan untuk mempertahankan
kehidupannya.
Menurut Selo Soermadjan dan Soelaiman Soemardi, kebudayaan adalah
hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat. Karya adalah kemampuan manusia untuk
menghasilkan benda yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Rasa adalah
semua unsur ekspresi jiwa manusia yang mewujudkan nilai-nilai dan norma-norma
sosial, termasuk didalamnya agama, ideologi, kebatinan dan kesenian. Cipta
adalah kemampuan mental dan berpikir yang menghasilkan ilmu pengetahuan.
Kebudayaan secara universal terdiri dari tujuh unsur utama yaitu:
a.
Sistem
bahasa
b.
Sistem
kepercayaan
c.
Sistem
kesenian
d.
Sistem
organisasi sosial (kekerabatan)
e.
Sistem
mata pencaharian (ekonomi)
f.
Sistem
ilmu pengetahuan
g.
Sistem
perlengkapan dan peralatan hidup (teknologi)
12. Pelapisan sosial (Stratifikasi Sosial)
a. pengertian
Stratifikasi sosial adalah perbedaan posisi
seseorang atau kelompok dalam kedudukan berbeda-berbeda secara vertikal.
b. Macam-macam Stratifikasi Sosial
Stratifikasi sosial dibagi menjadi beberapa macam
yaitu:
1. Stratifikasi berdasarkan kelas atau
ekonomi (kekayaan)
Yaitu stratifikasi didasarkan pada
penghasilan dan kekayaan material. Contohnya di masyarakat terdapat kelas
berdasarkan tingkat ekonomi yakni kelas atas, kelas menengah dan kelas bawah.
2. Stratifikasi berdasarkan status sosial
(kehormatan)
Yaitu stratifikasi didasarkan pada status
seseorang di masyarakat. Contohnya
kebangsawanan , pendidikan,
sistem kasta, apartheid dan lain sebagainya.
3. Stratifikasi berdasarkan kekuasaan
Yaitu orang yang memperoleh kesempatan
menjadi pemimpin baik melalui mekanisme pemilihan umum maupun secara turun
temurun akan menempati kelas sosial yang lebih tinggi. Contohnya struktur
pemerintahan RI.
4. Stratifikasi berdasarkan pendidikan (ilmu
pengetahuan)
Dalam masyarakat yang menghargai ilmu
pengetahuan maka pendidikan dipakai sebagai dasar untuk menggolongkan lapisan sosial. Contohnya
tingkat pendidikan dari SD,SMP,SMA, S1,
S2, dan S3
Proses terbentuknya stratifikasi sosial juga
dipengaruhi oleh adanya pelapisan sosial yang terjadi dengan sendirinya dan
yang sengaja dibentuk.
Pelapisan sosial yang terjadi dengan sendirinya,
faktor yang mempengaruhi antara lain:
1.
Usia
2.
Kepandaian
3.
Sifat
keaslian
4.
Senioritas
5.
Kepemilikan
harta
c. Sifat-sifat Stratifikasi Sosial
1. Stratifikasi Sosial Terbuka
Dalam stratifikasi sosial terbuka setiap
orang dapat saja masuk ketingkat lapisan sosial tertentu yang tinggi tergantung kepandaian, kemauan keras dan
keberuntungan. Tetapi seseorang bisa saja jatuh ke tingkat lapisan yang lebih
rendah jika tidak sanggup lagi melaksanakan hak daan kewajibannya sesuai dengan
kelas sosial yang disandangnya.
Secara visual sifat lapisan terbuka:
kemungkinan mengadakan mobilitas sangat besar sebagai berikut.
2. Stratifikasi Sosial
Tertutup
Pada sistem stratifikasi sosial tertutup
tardapat pembatasan terhadaap kemungkinan pindahnya kedudukan seseorang dari
lapisan satu ke lapisan sosial yang lain. Sehingga dalam sistem lapisan
tertutup bersifat tetap. Satu-saatunya jalan upaya berada dalam lapisan
tertentu adalah melalui kelahiran. Contohnya sistem kasta dalam agama Hindu di
India. Apabila ada perkawinan antar kasta dan melahirkan seorang anak, anak itu
mengikuti kasta ayahnya. Agar diperoleh pengertian yang lebih jelas mengenai
sistem pelapisan sosial yang bersifat tertutup, berikut dikemukakan ciri-ciri
masyarakat kasta India.
a. Kasta didapatkan dari warisan atau
kelahiran sehingga seorang anak memiliki kasta yang sama seperti kasta yang
memiliki oleh ayahnya.
b. Seseorang yang sudah memiliki kasta
tertentu berlaku seumur hidup. Ia tidak dapat menghapus kasta yang dimilikinya
kecuali, dikeluarkan atau dikucilkan dari kastanya.
c. Perkawinan bersifat endogami, artinya
seseorang hanya dapat bersuami atau beristri dari orang-orang dalam kastanya.
d. Hubungan antara kasta yang satu dengan
kasta yang lain sangat terbatas.
e. Tiap-tiap anggota menyadari posisi dirinya
pada kastanya masing-masing. Tiap anggota kasta menaati norma-norma dalam
kastanya.
f. Kedudukan yang dimiliki oleh seseorang
sangat terikat oleh kastanya
g. Kewibawaan kasta selalu dipertahankan oleh
pendukung-pendukungnya.
Sifat lapisan tertutup: mobilitas sangat terbatas
atau bahkan tidak ada.
Sistem pelapisan sosial tertutup, dalam
batas-batas tertentu juga terdapat di dalam masyarakat Hindu Bali. Menurut
kitab suci mereka sistem pelapisan sosial tertutup terdiri atas empat lapisan,
yaitu sebagai berikut.
a.
Kasta
Brahmana, merupakan kasta pendeta yang dipandang sebagai lapisan tertinggi.
b.
Kasta
ksatria, merupakan kasta bangsawan dan tentara yang dipandang sebagai lapisan
kedua.
c.
Kasta
waisya, merupakan kasta pedagang yang dipandang sebagai lapisan menengah ke
tiga.
d.
Kasta
sudra, merupakan kasta orang-orang biasa atau rakyat jelata.
Keiga lapisan pertama dinamakan triwangsa. Lapisan
terakhir dinamakan jaba yang merupakan lapisan dengan jumlah
terbanyak. Kasta-kasta itu dapat diketahui dari gelar yang diambil menurut
garis keturunan laki-laki. Contoh:
a.
Kasta Brahmana bergelar Ida Bagus, Ida Ayu
b.
Kasta kesatria bergelar Cokorda, Dewa, Anak Agung, Ngahan, Ida Agung,
Ida Ngurah, I Gusti Agung.
c. Kasta
Waisya bergelar I Dewi, I Desak
d. Kasta
Sudra memiliki gelar Pande, Kabon, Pasek
3.
Stratifikasi
Sosial Campuran
Di dalam sistem pelapisan campuran di satu sisi
seseorang masih memegang sistem kasta tetapi sekarang dalam kehidupan
sehari-hari kasta yang paling rendah sekalipun (Sudra) bisa kemungkinan menjadi
kaya bila bekerja keras. Jadi dalam sistem lapisan campuran status sosial boleh
rendah tetapi secara ekonomi bisa menduduki lapisan atas.
Secara visual dapat digambarkan sebagai
berikut:
Kalian telah mempelajari stratifikasi sosial, untuk memahami lebih dalam coba
isilah kolom berikut.
No
|
Pernyataan
|
Sifat Stratifikasi
|
1
|
Setiap orang dapat masuk ke tingkat lapisan sosial tertentu yang lebih
tinggi tergantung kepandaian, kemauan dan kebereruntungan
|
|
2
|
Masyarakat Hindu tertutup
melakukan nikah di luar kastanya. Tetapi dalam ekonomi masih terbuka
untuk lebih maju.
|
|
3
|
Satu-satunya jalan untuk menduduki lapisan tertentu hanya lewat faktor
kelahiran
|
|
4
|
Menduduki kasta terendah sekalipun (Sudra) tetapi dalam kehidupan sehari-hari
ada kemungkinan bisa menjadi kaya karena kerja keras
|
|
5
|
Karena pandai, kerja keras, dan beruntung seseorang bisa naik statusnya
dari kelas bawah ke kelas atas
|
|
6
|
Dicapai lewat mobilitas perkawinan sehingga Nani yang dari kelas ekonomi
bawah sekarang menjadi kelas ekonomi atas
|
|
7
|
Pak Made berkasta sudra tetapi
mempunyai hotel yang sangat megah bintang lima disekitar obyek
wisata pantai Kuta
|
|
8
|
Agar bisa menjadi raja syarat yang harus dipenuhi lahir sebagai putra
mahkota
|
|
9
|
Andi berasal dari keluarga sederhana, tetapi karena kepandaiannya selalu
mendapat beasiswa sehingga sekarang menduduki jabatan teras di Jakarta
|
|
10
|
Dengan kerja keras dan berdoa pak Amin yang dulu hanya memiliki sebuah
toko kelontong sekarang memiliki supermarket hampir di setiap kota di seluruh
Indonesia
|
|
Perhatikan
gambar:
Gambar 1a. merupakan ilustrasi dari
stratifikasi sosial. Pertanyaannya:
b. Stratifikasi berdasarkan apakah gambar
tersebut?
c. Mengapa dalam gambar itu menunjukkan kelas
atas di puncak dan kelas bawah di dasar piramida bukan kelas bawah dipuncak dan
kelas atas di dasar piramida ? Jelaskan!
d. Bisakah seorang dari kelas bawah naik ke kelas atas atau sebaliknya kelas atas
jatuh ke kelas bawah?
B.
Hubungan Sosial
a.
Mengamati lingkungan
Pernakah
kalian melihat seseorang memberi makan kepada burung, pernakah kalian melihat seseorang
memberi makan kepada kera di kebun binatang. Amatilah apakah hubungan orang
dengan burung, hubungan orang dengan kera termasuk dalam kategori hubungan
sosial ? Apakah hubungan antara penjual dan pembeli di pasar termasuk kategori
hubungan sosial? Bandingkan ketiga contoh di atas.
b. Hubungan sosial
1. Pengertian hubungan sosial
Hubungan
sosial adalah hubungan antara dua atau lebih individu dimana tingkah laku yang
satu mempengaruhi, mengubah, atau memperbaiki
tingkah laku yang lain. Jadi hubungan sosial lebih bersifat emosional.
2.
Karakteristik Hubungan Sosial
Karakteristik dari suatu hubungan sosial
adalah dua orang atau lebih yang saling berkoordinasi antara satu dengan yang
lainnya dimana tindakan, pengaruh, evaluasi, atau pikiran mereka saling
melengkapi. Jadi tindakan mereka saling melengkapi. Contohnya seorang anak
berbuat baik dan rajin belajar karena ingin mendapat pujian dari guru dan orang
tuanya.
Berdasarkan karakteristik di atas maka hubungan sosial merupakan
hubungan yang terwujud antara individu dengan individu, individu dengan
kelompok dan kelompok dengan kelompok. Hubungan sosial ini bisa dilihat dari
aspek tingkah laku seperti cara berkomunikasi maupun emosi atau perasaan yang
muncul saat berinteraksi. Emosi atau perasaan itu dapat berupa rasa kasih
sayang, tolong menolong hingga pemahaman terhadap perasaan orang lain.
3.
Perbedaan hubungan sosial dengan Interaksi
sosial
Sering
kali istilah hubungan sosial dengan interaksi sosial dianggap sama, padahal
kedua istilah tersebut memiliki pengertian yang berbeda. Interaksi sosial dapat
terjadi jika dipenuhinya dua syarat yaitu adanya kontak sosial dan adanya
komunikasi. Apabila kita melakukan komunikasi dengan orang lain seperti
berbicara maka telah terjadi interaksi sosial antara kita dengan orang
tersebut. Hubungan sosial terjadi karena adanya interaksi sosial yang
melibatkan emosi atau perasaan. Keterlibatan emosi dalam interaksi sosial
tersebut mengakibatkan terjadinya hubungan sosial antara individu satu dengan
individu lainnya. Jadi hubungan sosial lebih luas dari pada interaksi sosial.
Kalian telah mempelajari hubungan sosial. Untuk menguji pemahamanmu isilah kolom
berikut.
No
|
Pernyataan
|
Setuju
|
Tidak setuju
|
1
|
Hubungan sosial merupakan hubungan yang terwujud
antara individu dengan individu, individu dengan kelompok dan kelompok dengan
kelompok
|
|
|
2
|
Hubungan sosial dapat dilihat dari aspek tingkah
laku seperti cara berkomunikasi maupun emosi atau perasaan yang muncul pada
saat berinteraksi
|
|
|
3
|
Istilah hubungan sosial sebenarnya sama dengan
istilah interaksi sosial karena pemahamannya sama
|
|
|
4
|
Pemahaman interaksi sosial lebih luas dari
hubungan sosial
|
|
|
5
|
Dalam berinteraksi ada
dua syarat yang harus dipenuhi yaitu adanya kontak dan adanya komunikasi
|
|
|
6
|
Pemahaman hubungan sosial sebenarnya lebih luas
dari pada pemahaman interaksi sosial
|
|
|
7
|
Hubungan sosial terjadi karena adanya
interaksi sosial yang melibatkan emosi atau perasaan
|
|
|
8
|
Keterlibatan emosi dalam berinteraksi mengakibatkan terjadinya hubungan
sosial
|
|
|
9
|
Istilah hubungan sosial tidak sama dengan istilah interaksi sosial karena
pemahamannya berbeda
|
|
|
10
|
Hubungan sosial adalah hubungan antara dua atau lebih individu dimana
tingkah laku yang satu mempengaruhi, mengubah, atau memperbaiki tingkah laku yang lain.
|
|
|
Perhatikan gambar
|
Pada gambar 2 b terlihat
bertemunya antara individu dengan orang hilang akal. Pertanyaannya:
a. Apakah kedua individu tersebut terjadi
hubungan sosial? Jelaskan!
b. Apakah kedua individu tersebut terjadi
interaksi sosiaL? Jelaskan
c. Sebutkan dua syarat terjadinya interaksi
sosial!
C. Bentuk-bentuk hubungan sosial dalam
masyarakat
a.
Mengamati lingkungan
Kalian pernah melihat tulisan misalnya
“paguyuban taksi depan rumah sakit Wirosaban”
“Paguyuban tukang becak Yogyakarta” dan sebagainya. Amatilah apakah
mereka termasuk dalam kategori paguyuban atau patembayan?
b.
Bentuk-bentuk hubungan sosial dalam
masyarakat
1. Hubungan antar pribadi
Pergaulan remaja seperti pertemanan merupakan wujud dari hubungan antar
pribadi. Dengan pertemanan diharapkan akan terwujud saling pengertian dan
saling perhatian antar individu. Memberikan bantuan bagi yang membutuhkan
merupakan hal yang paling utama dalam hubungan antar pribadi karena dapat
mendorong terbentuknya hubungan emosional atau perasaan mendalam diantara
keduanya.
2. Kelompok sosial
Kelompok sosial adalah
kumpulan orang yang memiliki kesadaran bersama akan keanggotaan dan saling
berinteraksi. Kelompok ini dapat mempengaruhi perilaku para anggotanya.
Kelompok ini tersusun atas dasar individu-individu yang saling berinteraksi.
Semakin dekat jarak geografis maka semakin intens saling bertemu, melihat,
berbicara dan bersosialisasi. Kedekatan menumbuhkan interaksi yang mendorong
terbentuknya sebuah pertemanan.
3. Paguyuban dan patembayan
Paguyuban atau gemeianschft adalah sebuah sistem sosial
yang kebanyakan jalinan hubungannya lebih bersifat personal (pribadi) atau
tradisional. Paguyuban merupakan hubungan antar
individu tidak didasarkan mencari keuntungan tetapi lebih mementingkan ikatan
pribadi. Cirinya kekal, saling kenal, tidak profit dan sebagainya. Bentuk
paguyuban ini masih berlangsung dalam masyarakat pedesaan atau tradisional. Contohnya keluarga atau trah, RT (Rukun Tetangga), RW
(Rukun Warga) dan sebagainya.
Patembayan atau gessellschaft
adalah hubungan antar individu yang tidak didasarkan atas hubungan antar
pribadi tetapi didasarkan kesepakatan
resmi. Cirinya ditentukan oleh proses tawar menawar, tidak kekal,
individualis dan profit. Bentuk
patembayan ini biasanya terdapat pada masyarakat perkotaan dan masyarakat
industri. Contohnya organisasi profesi dan komunitas
yakni PGRI (Persatuan Guru Republik Indonesia), IDI (Ikatan Dokter Indonesia),
PDGI (Persatuan Dokter Gigi Indonesia), KMI (Komunitas Motor Indonesia) dan
sebagainya.
4. Hubungan kelas dan kelas sosial
Kedudukan
seseorang dalam kelas sosial tertentu akan tampak dari bagaimana ia
diperlakukan dan penghormatan yang diberikan orang lain terhadap dirinya.
Kedudukan sosial seseorang pimpinan perguruan tinggi tidaklah sama dengan
kedudukan seorang pembersih kantor. Pada umumnya kita bersikap hormat terhadap
orang-orang yang kedudukan sosial di atas kita. Sebaliknya memandang rendah
atau enteng terhadap orang-orang yang secara sosial kita pandang berada di
bawah kedudukan kita. Sikap ini tentu saja harus kita hindari.
Contoh
tersebut merupakan bentuk hubungan sosial yang didasarkan atas kelas-kelas
sosial yang terbentuk dalam kehidupan sosial suatu masyarakat. Hal ini memang
tidak bisa dipungkiri karena manusia mengelompokkan orang lain yang lebih
tinggi derajatnya, sama derajatnya (setara)
dan lebih rendah derajatnya. Ada lima hal yang menentukan tinggi
rendahnya status seseorang menurut Talcott Parsons yaitu:
a.
Dari unsur kelahiran misalnya kebangsawanan, ras dan
jenis kelamin
b.
Kualitas atau mutu pribadi misalnya dilihat dari usia,
kebijaksanaan dan kearifan
c.
Dari prestasi seseorang misalnya kesuksesan pendidikan,
kesuksesan usaha kepangkatan
d.
Dari kepemilikan kekayaan misalnya harta benda seseorang
yang banyak akan dihormati masyarakat
e.
Dari
otoritas seseorang misalnya kemapuan seseorang menguasai atau mempengaruhi
orang lain sehingga orang mau bertindak seseuai dengan yang diinginkan tampa
perlawanan
5. Hubungan
Gender
Hubungan gender adalah
hubungan sosial antara laki-laki dengan perempuan yang bersifat saling membantu
atau sebaliknya. Gender berasal dari bahasa latin yaitu genus yang artinya tipe atau jenis. Gender adalah sifat dan
perilaku yang dilekatkan pada laki-laki dan perempuan yang dibentuk secara
sosial maupun budaya.
6.
Hubungan kelembagaan atau lembaga sosial
Lembaga sosial merupakan seperangkat
norma yang mengatur aktifitas manusia dalam memenuhi kebutuhan hidup
masyarakat. Adapun sistem hubungan adalah jaringan peran serta status yang
menjadi wahana untuk melaksanakan perilaku tersebut. Lima lembaga dasar yang
penting dalam masyarakat adalah lembaga keluarga, lembaga pendidikan, lembaga
ekonomi, lembaga politik, dan lembaga agama. Kelima lembaga tersebut tidak
dapat berdiri sendiri-sendiri, kesemuanya saling bergantung dan saling
membutuhkan.
Kalian telah mempelajari bentuk-bentuk hubungan sosial. Untuk menguji pemahamanmu isilah kolom
berikut.
No
|
Pernyataan
|
Setuju
|
Tidak setuju
|
1
|
Kelompok sosial merupakan kumpulan
orang yang memiliki kesadaran bersama akan keanggotaan dan saling
berinteraksi
|
|
|
2
|
Hubungan gender merupakan
hubungan sosial antara laki-laki dengan perempuan yang bersifat saling
membantu atau sebaliknya.
|
|
|
3
|
Status seseorang bisa dicapai dengan
prestasi misalnya kesuksesan
pendidikan, kesuksesan usaha dan kepangkatan
|
|
|
4
|
Dalam kelas sosial kedudukan sosial seseorang pimpinan perguruan
tinggi sama dengan kedudukan seorang
pembersih kantor
|
|
|
5
|
Ciri sebuah paguyuban adalah ditentukan
oleh proses tawar menawar, tidak kekal, individualis dan profit.
|
|
|
6
|
Contoh paguyuban misalnya keluarga atau trah, RT (Rukun Tetangga), RW
(Rukun Warga) dan sebagainya.
|
|
|
7
|
Perkumpulan tukang becak, komunitas
penggemar sepeda kuno dan komunitas pelajar-mahasiswa Banyumas di Yogyakarta
sebuah contoh dari paguyuban
|
|
|
8
|
Contoh dari patembayan
adalah organisasi profesi dan komunitas yakni PGRI (Persatuan Guru Republik
Indonesia), IDI (Ikatan Dokter Indonesia), PDGI (Persatuan Dokter Gigi Indonesia), KMI (Komunitas
Motor Indonesia)
|
|
|
9
|
Pergaulan remaja seperti pertemanan merupakan wujud dari hubungan antar
pribadi.
|
|
|
10
|
Terbentuknya masyarakat yang terdiri dari kelas sosial atas, menengah dan
bawah merupakan indikator suatu negara menganut sistem kapitalime
|
|
|
Gambar 2. C menunjukkan suasana keluarga sebagai bentuk sosialisasi primer.
Pertanyaannya :
a. Keluarga merupakan bentuk hubungan sosial gemeinschaft atau gessellschaft? Berikan keterangan
b. Bagaimana ciri-ciri gemeinschaft atau gessellschaft?
c. Berikan contoh gemeinschaft atau gessellschaft
d.
D. Faktor-faktor Pendorong Hubungan
Sosial
a.
Mengamati lingkungan
Banyak
kejadian sosial dilingkungan kita diawali karena adanya sebab akibat. Amatilah
dilingkunganmu mengapa mereka ingin berteman, bergaul, dan bermasyarakat? Bagaimana jika mereka
tidak mempunyai teman?
b. Faktor-faktor pendorong hubungan sosial
Hubungan
sosial yang terjadi atau terbentuk dalam masyarakat disebabkan oleh berbagai
faktor. Faktor-faktor yang mendorong
terjadinya hubungan sosial dalam suatu masyarakat tersebut antara lain sebagai
berikut:
1.
Faktor
sosial
Sebagai makhluk sosial kita tidak mungkin hidup sendiri karena kita
tentunya tetap membutuhkan orang lain untuk memenuhi kebutuhan kita. Dalam
keadaan yang sangat sulit misalnya kita sangat membutuhkan orang lain. Kita
tidak akan dapat mengatasi kesulitan itu tampa adanya bantuan dari orang lain.
Hubungan antar teman merupakan salah satu contoh yang bisa kita lihat dalam
kehidupan sehari-hari.
Orang-orang yang menjalin pertemanan
biasanya saling perhatian terhadap satu sama lain. Meraka saling membantu dan
saling memberikan dukungan. Berteman banyak manfaatnya, kita tentunya senang
jika teman-teman memperhatikan kita, menemani kita disaat kita sakit, dan
membantu kita jika kita mengalami kesulitan. Faktor-faktor sosial inilah yang
mendorong terjadinya hubungan sosial antara kita dengan orang lain.
2.
Faktor
ekonomi
Kita tentunya tidak dapat memenuhi kebutuhan hidup kita sendiri tampa
bantuan orang lain walaupun bantuan itu sifatnya membeli jasanya. Untuk
memenuhi kebutuhan ekonomi kita yang harus dilakukan adalah menjalin hubungan
sosial dengan orang lain. Contohnya jika kita membutuhkan pakaian maka kita
pergi ke toko pakaian untuk membeli pakaian yang kita butuhkan, dan apabila
kita membutuhkan makanan karena kita lapar maka kita pergi ke warung makan untuk
membeli makanan. Faktor ekonomi merupakan salah faktor pendorong terjadinya
hubungan sosial.
3.
Faktor
pendidikan
Faktor
pendidikan juga bisa digolongkan menjadi salah satu faktor penyebab hubungan
sosial. Kebutuhan pokok manusia adalah sandang, papan, pangan. Seiring kemajuan
zaman maka kebutuhan pokok manusia ditambah satu yaitu pendidikan. Sehingga
tidak mengherankan jika faktor pendidikan menjadi penyebab hubungan sosial.
Contohnya untuk mendapatkan pengetahuan ilmu dan teknologi kita membutuhkan
lembaga sekolah untuk mendidik kita. Dalam menunjang kelancaran belajar kita
tentunya memerlukan buku-buku, untuk itu kita memerlukan penulis buku, pedagang
buku, penerbit buku, pencetak buku dan sebagainya.
Kalian telah mempelajari faktor-faktor pendorong hubungan sosial. Untuk menguji pemahamanmu isilah kolom
berikut.
No
|
Pernyataan
|
Setuju
|
Tidak setuju
|
1
|
Kita tidak mungkin hidup sendiri karena
kita tentunya tetap membutuhkan orang lain untuk memenuhi kebutuhan kita
untuk itu hubungan sosial sebagai faktor pendorong hubungan sosial
|
|
|
2
|
Pemenuhan kebutuhan hidup
seperti sandang papan dan pangan mendorong kita untuk melakukan hubungan
sosial
|
|
|
3
|
Perlunya kebutuhan pendidikan bagi kita
untuk hidup lebih baik di masa yang akan datang mendorong kita untuk
melakukan hubungan sosial
|
|
|
4
|
Sebagai manusia modern kita tentunya tidak membutuhkan bantuan orang lain
karena segala sesuatu bisa didapat dengan mudah jika kita mempunyai uang
|
|
|
5
|
Tampa sekolah kita bisa sukses karena
banyak bukti bahwa pengusaha sukses
diawali bukan karena sekolah tetapi perjuangan keras untuk mendapatkan
kesuksesan.
|
|
|
Gambar 2.d mengilustrasikan pendidikan yang harus diperoleh oleh anak
bangsa agar cerdas secara intektual, spiritual dan emosional. Pertanyaanya:
a. Mengapa pendidikan menjadi salah satu
faktor penyebab hubungan sosial? Jelaskan!
b. Mengapa pendidikan sangat penting bagi
generasi muda!
E. Faktor-faktor Penghambat hubungan Sosial
a.
Mengamati Lingkungan
Pernakah kalian melihat seseorang
yang diliputi perasaan cemas, takut dan bingung? Mengapa seseorang yang
cemas, takut dan bingung sukar melakukan hubungan sosial? Berikan alasanmu!
b.
Faktor-faktor
penghambat hubungan sosial
Faktor penghambat terjadinya hubungan sosial dalam masyarakat dapat
disebabkan oleh berbagai faktor. Berikut ini merupakan faktor-faktor yang
menghambat terjadinya hubungan sosial.
1.
Hambatan
yang bersifat antropologis
Dalam melakukan hubungan sosial kita harus mengenal seseorang atau
kelompok tersebut. Apabila kita tidak mengenal sama sekali budayanya, rasnya,
adat istiadatnya, gaya hidupnya, noma dan nilai yang diterapkannya, bahasanya,
dan sebagainya maka kita akan sulit untuk menjalin hubungan sosial dengan orang
atau kelompok tersebut. Apabila kita
tidak mengenal hal-hal tersebut tentunya akan menghambat terjadinya
hubungan sosial. Contohnya masyarakat Badui Dalam di Propinsi Banten sulit
menjalin hubungan sosial karena sifatnya yang tertutup dengan dunia luar.
2.
Hambatan
yang bersifat sosiologis
Dalam masyarakat terdapat struktur sosial yang terdiri dari beberapa
lapisan sosial yakni kelas atas, kelas menengah, dan kelas bawah. Perbedaan
kelas satu dengan kelas yang lain adalah tingkat pendidikan, tingkat kekayaan,
tingkat sosial dan sebagainya. Contohnya orang yang berada pada status sosial
ekonomi rendah akan sulit melakukan hubungan sosial dengan status sosial
ekonomi atas. Orang miskin akan kesulitan menjalin hubungan sosial dengan orang
yang kaya karena alasan kesibukan, bahkan kalau ada orang miskin datang ke rumah orang kaya yang didapat bukan sambutan hangat
tetapi dicurigai sebagai pemulung, pengemis atau peminta sumbangan.
3. Hambatan yang bersifat psikologis
Faktor
psikologis sering menjadi hambatan dalam melakukan hubungan sosial. Hal ini
disebabkan karena kita kurang mengenal aspek psikologis dari orang lain.
Hubungan sosial akan sulit tercipta jika kondisi psikologis orang tersebut
sedang terganggu. Contohnya orang yang sedang sedih, cemas, bingung, marah, iri
hati dan kecewa sulit melakukan hubungan sosial dengan orang
lain karena kondisi yang tidak nyaman.
4. Hambatan yang bersifat ekologis
Hambatan
ekologis terjadi karena gangguan lingkungan terhadap proses berlangsungnya
hubungan sosial. Hambatan yang bersifat ekologis ini dapat berupa letak geografis
suatu daerah, cuaca yang buruk, kondisi lingkungan alam yang tidak mendukung,
bencana alam dan sebagainya. Contohnya ketika dipedalaman Papua terjadi kelaparan
hebat banyak warga Papua yang hidup di hutan pedalaman meninggal karena
sulitnya bantuan pangan yang dapat menembus lebatnya hutan Papua, bahkan
Helikopter pembawa bahan pangan tidak bisa mendarat. Terhambatnya hubungan
sosial menyebabkan banyak warga Papua di hutan pedalaman meninggal karena
kelaparan.
Kalian telah mempelajari faktor-faktor penghambat hubungan sosial. Untuk menguji pemahamanmu isilah kolom
berikut.
No
|
Pernyataan
|
Setuju
|
Tidak setuju
|
1
|
Dalam masyarakat terdapat struktur
sosial yang terdiri dari beberapa lapisan sosial yakni kelas atas, kelas
menengah, dan kelas bawah. Terbentuknya kelas-kelas sosial tersebut
menghambat hubungan sosial.
|
|
|
2
|
Apabila kita tidak
mengenal sama sekali budayanya, rasnya, adat istiadatnya, gaya hidupnya, noma
dan nilai yang diterapkannya, bahasanya, dan sebagainya maka kita akan sulit
untuk menjalin hubungan sosial.
|
|
|
3
|
Hubungan sosial akan sulit tercipta jika
kondisi psikologis orang tersebut sedang terganggu. Contohnya orang yang
sedang sedih, cemas, bingung, marah, iri hati
dan kecewa.
|
|
|
4
|
Kondisi ekologis suatu daerah misalnya letak geografis suatu daerah,
cuaca yang buruk, kondisi lingkungan alam yang tidak mendukung, bencana alam
dan sebagainya menghambat hubungan sosial.
|
|
|
5
|
Hubungan sosial akan mudah tercipta jika
kondisi psikologis orang tersebut sedang terganggu. Contohnya orang yang
sedang sedih, cemas, bingung, marah, iri hati
dan kecewa.
|
|
|
Gambar 2 e di atas mengilustrasikan adanya pelapisan sosial di masyarakat
sebagai akibat sistem perekonomian yang menganut kapitalisme sehingga secara
alami di masyarakat terbentuk kelas-kelas sosial. Peranyaannya:
a. Mengapa kelas-kelas sosial yang ada dalam
masyarakat bisa menghambat hubungan sosial? Jelaskan.
b. Mengapa masyarakat cenderung menghargai seseorang
yang mempunyai kelas diatasnya dan memandang remeh seseorang yang mempunyai
kelas dibawahnya? Jelaskan!
c. Bagamana caranya agar seseorang dapat menduduki
dari lapisan bawah ke lapisan menengah dan lapisan atas atau dari lapisan
menengah ke lapisan atas?
F.
Dampak Hubungan sosial
a.
Mengamati
lingkungan
Manusia sebagai makhluk individu sekaligus makhluk sosial harus terus
belajar sepanjang hayat agar bisa mengendalikan perasaan, nafsu dan emosi.
Amatilah di lingkungan sekitarmu bagaimana caranya seseorang belajar dengan
lingkungannya sebagai bagian dari proses internalisasi. Berikan laporan dari
pengamatanmu!
b.
Dampak
hubungan sosial
Hubungan sosial yang terjadi dalam suatu masyarakat dapat menimbulkan
berbagai dampak positif maupun negatif yang
dapat mempengaruhi kehidupan masyarakat yang bersangkutan. Dampak hubungan
sosial tersebut antara lain:
1.
Terjadinya
sosialisasi
Dengan adanya hubungan sosial di
masyarakat maka akan terjadi proses sosialisasi. Proses sosialisasi merupakan
proses belajar seseorang anggota masyarakat untuk mengenal dan menghayati
budaya setempat. Dengan sosialisasi
seseorang bisa diterima keberadaannya di lingkungan masyarakat untuk memerankan
diri sebagai makhluk individu maupun makhluk sosial.
2.
Mendorong
proses internalisasi
Internalisasi adalah suatu proses
belajar individu yang berlangsung sepanjang hidup mulai saat dilahirkan hingga
akhir hayatnya. Hubungan sosial antara individu dengan individu atau kelompok dapat
mendorong terjadinya proses internalisasi. Sepanjang hidupnya individu harus
belajar dengan orang lain untuk mengolah
segala perasaan, nafsu dan emosi yang akan membentuk kepribadiannya. Tampa adanya hubungan sosial maka proses
internalisasi tidak akan terwujud.
3.
Mempermudah
proses enkulturasi
Proses enkulturasi dapat
diartikan sebagai proses belajar untuk
menyesuaikan diri dengan adat istiadat, nilai, norma serta semua peraturan yang
terdapat pada masyarakat. Hubungan sosial yang terjalin akan mempermudah
terjadinya proses enkulturasi pada diri seseorang. Proses ini mulai dari
lingkungan keluarga hingga pada lingkungan yang lebih luas yakni masyarakat.
4.
Terjadinya
difusi
Difusi merupakan proses
penyebaran manusia dari tempat satu ke tempat lain ke seluruh dunia. Sudah
ratusan tahun yang lalu, manusia dari berbagai suku bangsa telah menyebar
keberbagai wilayah dunia dengan berbagai budaya, iklim, ras, dan lingkungan
yang berbeda. Hubungan sosial yang terjadi di masyarakat tentu saja akan mempermudah
proses terjadinya difusi.
5.
Terjadinya
akulturasi
Akulturasi adalah bertemunya dua kebudayaan menjadi satu budaya baru
akan tetapi ciri-ciri budaya lama yang asli masih tampak dalam budaya baru
tersebut. Proses akulturasi dapat berlangsung apabila ada hubungan sosial dalam
masyarakat. Contohnya bertemunya dan terjadinya hubungan sosial anatara budaya
Islam dengan budaya Hindu melahirkan akulturasi dalam wujud menara masjid
Kudus, masjid Agung Yogyakarta dan sebagainya.
6.
Terjadinya
asimilasi
Asimilasi bisa diartikan
bertemunya dua kebudayaan menjadi satu budaya baru akan tetapi ciri-ciri budaya
lama yang asli sudah hilang melebur menjadi
budaya baru tersebut. Biasanya proses asimilasi terjadi antara golongan
mayoritas dengan golongan minoritas. Dalam proses itu golongan minoritas
menyesuaikan diri dengan golongan mayoritas sehingga sifat-sifat golongan
minoritas lambat laun berubah dan menyatu dengan kebudayaan mayoritas.
Contohnya masyarakat Kalang di Kota Gede Yogyakarta sekarang lenyap karena adanya proses
asimilasi dengan masyarakat modern di Kota Gede Yogyakarta. Hubungan sosial
yang terjadi di masyarakat dapat mengakibatkan terjadinya proses asimilasi.
7.
Mendorong
inovasi
Inovasi merupakan proses pembauran
atau perubahan untuk lebih baik. Inovasi tercipta biasanya akarena adanya
inspirasi dari orang lain. Contohnya mahasiswa menciptakan alternatif bahan
pangan nata de cassava (singkong) karena terinspirasi dari nata de coco (kelapa). Hubungan sosial yang terjadi antara
masyarakat satu dengan masyarakat lain atau individu satu dengan individu lain dapat
mendorong terjadinya inovasi atau pembaharuan.
8.
Menciptakan
konflik
Dengan adanya hubungan sosial antara masyarakat satu dengan masyarakat lain atau
bangsa satu dengan bangsa lain konflik akan selalu mewarnai hubungan mereka.
Hal ini dikarenakan timbulnya perbedaan
pendapat, perbedaan ideologi, status dan lain sebagainya. Contohnya konflik Madura dengan Dayak di
Kalimantan Barat karena adanya hubungan sosial antara orang yang berasal dari
suku Madura sebagai pendatang dengan pribumi suku Dayak.
Kalian telah mempelajari dampak
hubungan sosial. Untuk menguji
pemahamanmu isilah kolom berikut.
No
|
Pernyataan
|
Setuju
|
Tidak setuju
|
1
|
Perbedaan pendapat, perbedaan ideologi, status
dan lain sebagainya tidak akan menimbulkan konflik
|
|
|
2
|
Hubungan sosial yang terjadi anatara masyarakat
satu dengan masyarakat lain atau individu satu dengan individu lain dapat
mendorong terjadinya inovasi
|
|
|
3
|
Dengan adanya hubungan sosial antara masyarakat satu dengan masyarakat lain atau
bangsa satu dengan bangsa lain akan menimbulkan konflik
|
|
|
4
|
Proses internalisasi merupakan proses belajar
seseorang anggota masyarakat untuk mengenal dan menghayati budaya setempat.
|
|
|
5
|
Proses
internalisasi dapat diartikan
sebagai proses belajar untuk
menyesuaikan diri dengan adat istiadat, nilai, norma serta semua peraturan
yang terdapat pada masyarakat.
|
|
|
6
|
Proses sosialisasi merupakan proses belajar
seseorang anggota masyarakat untuk mengenal dan menghayati budaya setempat.
|
|
|
7
|
Asimilasi adalah
bertemunya dua kebudayaan menjadi satu budaya baru akan tetapi ciri-ciri
budaya lama yang asli masih tampak dalam budaya baru tersebut.
|
|
|
8
|
Difusi merupakan proses
penyebaran manusia dari tempat satu ke tempat lain ke seluruh dunia.
|
|
|
9
|
Contoh asimilasi adalah bertemunya dan
terjadinya hubungan sosial antara budaya Islam dengan budaya Hindu melahirkan
akulturasi dalam wujud menara masjid Kudus
|
|
|
10
|
Proses
enkulturasi dapat diartikan sebagai
proses belajar untuk menyesuaikan diri dengan adat istiadat, nilai,
norma serta semua peraturan yang terdapat pada masyarakat.
|
|
|
Gambar 2 f merupakan ilustrasi keberagaman masyarakat akibat dari proses difusi
sehingga dalam suatu bangsa terdapat berbagai ras, suku, dan agama.
Pertanyaannya:
a.
Apa
pengertian dari difusi? Jelaskan!
b.
Mengapa
hubungan sosial yang terjadi di masyarakat dapat mengakibatkan terjadinya
proses difusi. Jelaskan!
c.
Bisakah
suatu bangsa membendung atau melarang difusi? Jelaskan!
b.
Konsep Dasar Sosiologi Dalam Memahami
Hubungan Sosial
a.
Mengamati
lingkungan
Dalam masyarakat tentunya kalian melihat adanya bangunan bersejarah
hasil dari proses akulturasi yakni sebuah bangunan perpaduan antara bangunan
lokal dengan bangunan asing yang melahirkan bangunan baru dengan ciri-ciri bangunan
lama masih tampak. Lahirnya akulturasi
tersebut tentunya tidak lepas dari adanya hubungan sosial antara masyarakat
lokal dengan masyarakat pendatang. Tampa ada hubungan sosial tidak mungkin
lahir akulturasi. Amatilah apa saja
bangunan yang lahir dari proses akulturasi disekitarmu dan berikan laporannya.
b.
Konsep
dasar sosiologi dalam memahami hubungan sosial
Seperti yang sudah kita pelajari sebelumnya, sosiologi banyak mempunyai
konsep dasar misalnya individu, keluarga, kelompok sosial, struktur sosial,
kekerabatan, akulturasi, asimilasi, difusi, inovasi, proses sosial hingga sosialisasi. Penerapan konsep dasar sosiologi dalam
memahami hubungan sosial dalam masyarakat bisa dicontohkan dalam proses sosialisasi. Sebagai salah satu konsep dasar sosiologi,
sosialisasi sangat berperan dalam membentuk kepribadian seseorang walaupun
melewati media sosialiasi seperti keluarga, teman sepermainan, media masa,
tempat kerja dan sebagainya. Tampa adanya proses sosialisasi tentunya akan
sulit membentuk kepribadian seseorang.
Dalam proses sosialisasi akan selalu terjadi suatu hubungan sosial baik
individu dengan individu, individu dengan kelompok maupun kelompok dengan
kelompok. Tampa adanya hubungan sosial maka mustahil proses sosialisasi akan
terwujud. Jadi sosialisasi akan berjalan dengan baik apabila terjadi hubungan
sosial.
Hal ini bisa dicontohkan seorang ayah dan
ibu di rumah mengajarkan kita selalu untuk berbuat baik, suka menolong, suka
bekerja keras, rajin belajar, santun dalam berbicara dan bersikap dan
sebagainya. Pada saat mereka memberikan nasihat tentunya ada hubungan sosial antara
orang tua dengan kalian. Tampa adanya hubungan sosial tersebut maka sosialisasi
tidak akan terwujud.
Kalian
telah mempelajari konsep dasar sosiologi dalam memahami hubungan
sosial.
Untuk menguji pemahamanmu isilah
kolom berikut.
No
|
Pernyataan
|
Setuju
|
Tidak setuju
|
1
|
Tampa adanya hubungan sosial tersebut
maka sosialisasi tidak akan terwujud.
|
|
|
2
|
Sosiologi banyak mempunyai konsep dasar
misalnya individu, keluarga, kelompok sosial, struktur sosial, kekerabatan,
interaksi sosial, proses sosial hingga sosialisasi.
|
|
|
3
|
Sebagai salah satu konsep dasar
sosiologi, sosialisasi sangat berperan dalam membentuk kepribadian seseorang
|
|
|
4
|
Dalam sosialisasi untuk membentuk kepribadian seseorang tidak perlu
melewati keluarga, teman sepermainan, media masa, tempat kerja dan sebagainya
|
|
|
5
|
Dalam membentuk pribadi seseorang yang
santun, cakap, terampil, tidak perlu adanya proses sosialisasi.
|
|
|
Gambar 2 g merupakan bangunan yang lahir karena proses akulturasi. Tentunya
adanya akulturasi karena budaya lokal
dengan budaya asing terjadi hubungan sosial. Pertanyaanya:
a. Apa artinya akulturasi budaya?
b. Apa bedanya akulturasi dengan asimilasi?
c. Sebutkan bentuk akulturasi lain yang
kalian ketahui?
semoga bermanfaat ilmu yang saya sebarkan trimakasih....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar