Cara Sukses Bisnis Laundry
Di musim penghujan atau musim kemarau yang namanya cucian pasti slalu ada sob...Joris# hehe... nah mungkin usaha loundry jalan yang cukup baik sob...Joris# walaupun kelihatanya sangat sepele tapi jika di tekuni maka akan mendapatkan hasil yang menakjubkan oleh karena itu sebelum kita terjun ke dunia usaha salah satunya loundry perlu kita pelajari seberapa besar resiko yang di tanggung sob...Joris# nah Bisnis laundry adalah bisnis
jasa yang super kompleks. Berikut ini ada beberapa hal yang harus sob...Joris#
perhatikan supaya manajemen bagus dan usaha dapat berkembang dengan
wajar mungkin salah satu caranya ada di bwah ini sob...Joris#:
1. Konsep Usaha
Yang dimaksud konsep usaha di sini
adalah apakah bisnis laundry sob...Joris# hanya sekedar melayani orang cuci baju
atau sob...Joris# ingin membangun sebuah bisnis jasa laundry yang besar dan
menguasai pangsa pasar yang luas..? Jika hanya sekadar melayani orang
cuci baju, sob...Joris# dapat tampil apa adanya, peralatan seadanya, tenaga
seadanya, hasil kerja pun seadanya. Namun jika sob...Joris# ingin membangun
sebuah bisnis laundry yang besar dan menguasai pangsa pasar yang luas, sob...Joris# harus menyiapkan berbagai sarana dan prasarananya sejak awal,
meskipun hal ini bisa saja akan ditertawakan orang pada awalnya.
2. Peralatan/Perlengkapan Kerja
Yang dimaksud peralatan atau perlengkapan kerja ini mulai dari mesin
cuci, alat pengering, setrika listrik, meja setrika, alat pengemas,
sampai dengan rak tempat menampung hasil cucian yang siap
diserah terimakan ke konsumen. Dalam bisnis jasa laundry,
peralatan/perlengkapan kerja ini berperan penting dalam menghasilkan
kualitas hasil kerja yang baik. Di pasaran banyak tersedia peralatan dan
perlengkapan kerja seperti ini. Pilihlah yang kualitasnya diatas
rata - rata namun harganya tetap terjangkau.sob...Joris# hanya akan dapat memilih peralatan/perlengkapan secara tepat setelah melakukan survei langsung dan melakukan uji coba. Jadi semua
peralatan/perlengkapan tersebut baru akan dipakai jika sudah lolos uji
coba. Inilah peran QC (Quality Control) yang sob...Joris# jalankan langsung demi
mendapatkan kualitas hasil kerja yang bagus. Banyak pelaku usaha laundry rumahan menyepelekan hal ini yang mengakibatkan berbagai pemborosan.
3. Bahan Baku
Bisnis laundry membutuhkan bahan baku, mulai dari deterjen pencuci,
cairan pewangi, cairan pelembut kain, sampai dengan cairan pelicin
pakaian. Semua cairan ini adalah bahan kimia. Ada 3 syarat yang harus
dipenuhi bahan kimia ini, yakni aman bagi kain/pakaian yang dicuci, aman
bagi kulit/kesehatan karyawan dan aman bagi lingkungan (berkaitan
dengan limbah). sob...Joris# harus selektif memilihnya. Banyak pelaku usaha
laundry yang menggunakan bahan baku laundry dari negeri antah berantah,
asal murah, tanpa merek atau nama produsen dan tentu saja tidak
diketahui apakah kandungan kimianya aman atau tidak. Tentu saja penggunaan bahan baku seperti ini dapat berakibat buruk bagi
kain/pakaian yang dicuci, bagi kesehatan karyawan dan bagi lingkungan.
Untuk mendapatkan bahan baku yang aman dan berkualitas, seyogyanya sob...Joris#
bermitra dengan pabrikan obat kimia atau laboratoriumlaboratorium kimia
milik sekolah atau universitas. Dengan cara ini, selain membangun bisnis
laundry-nya, sob...Joris# juga dapat membangun bisnis bahan baku pendukungnya
yang dapat diberi merek atas nama sendiri. Tentu lebih menguntungkan
untuk kedepannya.
4. Tenaga Terampil
Karyawan untuk bisnis
laundry bukanlah orang yang hanya bisa mencuci dengan mesin cuci dan
menyetrika baju saja. Tetapi harus memiliki ketrampilan lain yang lebih
spesifik, yakni memahami cara memperlakukan baju berdasarkan bahan
atau kainnya. Keteledoran karyawan yang paling sering adalah
menghilangkan cucian, salah menyetrika yang menyebabkan baju mengkerut
atau terbakar/tidak rapi, salah mencuci yang menyebabkan baju luntur warnanya, salah mengemas yang menyebabkan baju tertukar. Kesalahan fatal untuk bisnis jasa seperti ini tidak akan terjadi jika
Ibu memiliki tenaga terampil yang mengerti dan memahami deskripsi
pekerjaannya dan bertanggung jawab terhadap hasil kerjanya. Semuanya
bisa diperoleh melalui training dasar dan re-training. Dalam konsep
bisnis disebut sebagai training berkelanjutan. Saya sudah menguraikan
lengkap hal ini dalam buku Cara Gampang Bikin SOP (terbitan Media
Pressindo). Sanggupkah sob...Joris# melakukan training berkelanjutan untuk
karyawan atau hanya sekedar cukup dengan ketrampilan yang mereka miliki sekarang?
5. Kemasan Saji
Banyak pelaku usaha laundry bertindak semena-mena terhadap konsumen
dengan mengemas hasil cucian seadanya (menggunakan plastik bekas). Ini
tindakan ceroboh paling parah yang menyebabkan usaha laundry itu tidak
berkembang. Padahal kunci suksesnya sangat mudah, kemaslah secara
menarik maka konsumen pun akan berterimakasih dan datang kembali
berturut-turut membawa cucian yang lebih banyak. Pengemasan harus
dilakukan dengan rapi, menghindari kontaminasi dengan udara luar untuk mencegah debu menempel, dan berikanlah tas yang beridentitas bisnis kita sebagai langkah promosi murah meriah.
6. Kualitas Hasil Kerja
Banyak pelaku usaha laundry yang asal cuci. Akibatnya, baju yang dicuci
di laundry tersebut makin lama bukannya makin cemerlang warnanya,
tetapi makin buram dan terlihat kotor. Bahkan banyak baju yang berbau
tidak sedap. Mengapa bisa demikian? Ini disebabkan proses kerja yang
tidak benar. Sebagaimana telah saya uraikan dalam buku Trik Jitu Promosi
Murah Meriah (terbitan Cemerlang Publishing), kualitas hasil kerja yang
baik itu ditentukan
dari bahan baku berkualitas dan proses fi nishing yang baik.
Kuncinya adalah baju kotor yang dicuci di laundry kita harus lebih
bersih daripada sebelumnya. Prinsipnya, jika konsumen mendapati bajunya
makin bersih dan wangi tiap habis dicuci ditempat laundry Ibu, pasti
konsumen itu akan kembali lagi dengan sukarela. Ini
juga sudah saya uraikan lengkap dalam buku Seni Menjual Dengan Hati (terbitan Media Pressindo).
7. Fasilitas Layanan Dan Garansi
Jika konsumen sudah rela memberikan rezeki untuk kita, apa yang kita
lakukan untuk konsumen? Satu-satunya yang fair adalah memberikan
fasilitas layanan dan garansi atas kualitas hasil kerja kita. Fasilitas
layanan yang paling umum adalah antar jemput gratis. Sedangkan garansi
yang paling umum adalah mengganti cucian yang hilang atau rusak dengan
nilai rupiah tertentu.
Apakah konsumen merasa diuntungkan dengan hal tersebut?
TIDAK! Konsumen laundry hanya akan diuntungkan jika baju-baju kotornya
kembali dalam kondisi lebih bersih. Jadi, jangan sekali-sekali
mengunggulkan fasilitas layanan dan garansi sebagai
senjata utama
untuk merangkul hati konsumen. Fasilitas layanan dan garansi hanyalah
sebatas pemanis saja dalam bisnis laundry kita.
8. Pengelolaan Pelanggan
Banyak pelaku usaha laundry tidak mampu eksis dalam jangka panjang
karena tidak mampu mengelola pelanggan. Mengelola pelanggan di sini
bukanlah dengan cara rutin menelepon
pelanggan dan meminta baju-baju
kotornya untuk dicucikan. Pengelolaan pelanggan di sini diartikan dalam
lingkup yang lebih luas sebagai ciri khas usaha jasa, yakni memberikan
kualitas
hasil kerja yang terbaik untuk konsumen dan membuat
konsumen merasakan ketergantungan dengan bisnis laundry kita. Jadi, di
sini konsumen yang tergantung kepada kita, bukan kita yang tergantung
kepada konsumen. Buatlah database dan kelolalah dengan baik. Cara
mengelola pelanggan dari awal sampai akhir sudah saya ungkapkan dalam
buku Seni Menjual Dengan Hati (terbitan Media
Pressindo). Semoga dapat dipelajari sendiri mengingat keterbatasan halaman ini. Nah, sudahkah Ibu melakukan ke-8
hal di atas? Harapan saya, Ibu dapat melakukannya sehingga ketika saya
me-laundry-kan baju-baju saya di tempat usaha Ibu, saya menjadi puas dan
selalu kembali lagi, bahkan dengan membawa teman dan cucian yang lebih
banyak lagi. Dengan cara ini usaha Ibu akan berkembang dengan baik dan
dapat menguasai pasar diwilayah yang dikehendaki. Semoga memberikan
pencerahan. dan Sukses Selalu Buat Pengusaha Muslim Indonesia!
http://shop.pengusahamuslim.com/…/e-magazine-pengusaha-mus…/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar